“Brengsek kamu, Wira. Saya pikir kamu seorang teman, tetapi kamu hanya seorang pecundang!!” Kenzo menghadiahi bogem mentah kepada Wira, hingga pria bermata bulat itu babak belur dan hampir saja tewas kalau Pak RT tidak melerai.Kabar tentang kehamilan Kenza akhirnya didengar oleh warga sekitar dan menjadi bahan pergunjingan. Karena tidak tahan putrinya menjadi bahan olok-olokan sementara dia hanya korban, Fatimah akhirnya menjual tanah, rumah serta isinya yang dia miliki dan hijrah ke kota Jakarta, meninggalkan kota Manado dan memulai kehidupan baru di ibukota.“Mbak, ada apa? Kok Mbak Kenza kaya ketakutan begitu?” Efita merangkul pundak adik iparnya.“Jangan sentuh saya, pergi! Pergi kamu bajing**!” teriak Kenza histeris.“Allahu Akbar, Mbak. Ini saya Mbak. Efita, Kakak iparnya Mbak Kenza. Istigfar, Mbak!” Efita terus saja mendekati Kenza berusaha menenangkan wanita tersebut.“Pergi! Jangan sentuh saya. Saya k
Last Updated : 2023-02-10 Read more