Semua Bab Kontrasepsi di Kamar Adikku : Bab 111 - Bab 120

232 Bab

Bab 110

“Kamu bicara apa sih, Dek? Ya Allah, Dek. Aku nggak mau kehilangan kamu. Aku cukup kehilangan Na ....” Mas Kenzo menggantung kalimat. Kini air mata laki-laki itu pelan-pelan mulai luruh membentuk garis lurus di pipi.Aku menyentuh pipi pria berusia empat puluh satu tahun itu dan mengusap lembut jejak air mata yang membuatku merasa bersalah karena telah membuat dia menangis.Huek!Aku membekap mulut yang tiba-tiba terasa mual. Mas Kenzo lekas mengambil teh hangat yang ada di meja dan segera mengangsurkannya kepadaku.“Mas, kepala aku pusing!” Aku mengerjap-ngerjap merasakan ada seribu bintang berkelap-kelip di mataku.“Mas panggil suster ya.” Mas Kenzo beranjak dari duduknya lalu keluar dari kamar, dan tidak lama kemudian dia kembali bersama dokter yang hendak menanganiku.“Ada keluhan apa, Bu?” tanya dokter dengan intonasi sangat lembut.“Kepala saya pusing, Dok. Saya juga merasa mual!” jawabku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-02-28
Baca selengkapnya

Part 111

“Aw!” pekikku ketika putraku mulai menghisap puting dengan kuat.Suster tersenyum dan lekas membantu memosisikan bayiku dengan benar. “Ketika menyusu, usahakan kepala bayi lebih tinggi daripada tubuhnya ya, Bu. Usahakan supaya bagian areola atau bagian puting yang berwarna gelap terisap semua, supaya ketika dedek menyusu Ibunya tidak merasakan sakit,” terang suster panjang lebar, dan kudengarkan dengan seksama, sebab aku masih awam dengan hal tersebut.Aku menuruti semua nasihat perawat dan ternyata benar. Ketika bayiku menyusu rasanya tidak sesakit saat pertama kali. Aku mulai bisa menikmati momentum itu tanpa harus menahan sakit yang luar biasa.Setelah bayiku selesai disusui, suster menggendong jagoan kecilku di dada, dengan posisi dagunya menempel di bahunya kemudian menepuk-nepuk pelan punggung malaikat kecil itu hingga terdengar bunyi sendawa.“Maa syaa Allah, anak Ayah sudah kenyang ya?” tanya Mas Kenzo seraya mengambil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-01
Baca selengkapnya

Part 112

Dengan pelan serta hati-hati kuetakkan Syabil di atas kasur, membuka buku itu, membaca selembar demi selembar halaman yang isinya curahan hati Salim.Ya Allah, ternyata benar. Selama ini wanita yang Salim maksud adalah diriku. Bahkan dia mengagumiku jauh sebelum aku mengenal Ayahnya. Aku masih ingat, dulu ketika ikut kajian di Masjid Istiqlal bersama Mas Akmal, aku berpapasan dengan lelaki muda mirip dengan Salim. Tapi aku benar-benar tidak tahu kalau dia memang benar putra Mas Kenzo dan dia diam-diam mengagumiku.Kenapa selama ini aku tidak peka dengan semua perlakuan serta perhatian Salim? Pantas saja dia selalu ada waktu untuk aku, mau mengantarku ke mana saja tanpa memedulikan lelah serta kantuknya. Ternyata dia menaruh hati kepadaku. Mencintaiku dalam diam juga menahan nyeri di setiap helaan nafasnya ketika dia melihat kebersamaanku dengan Mas Kenzo.Aku menutup buku itu kembali, tidak sanggup menggali lebih dalam isi hati putra adik iparku. Hat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-02
Baca selengkapnya

Part 113

"Maaf, Salim. Bunda nggak sengaja!" Aku sengaja menyebut diriku bunda, supaya dia sadar kalau aku adalah ibu dari ayah angkatnya."Nggak apa-apa, Bun. Apa Bunda lagi ada masalah sama Ayah?" Netra hitamnya tidak lepas dari wajahku."Nggak, Salim. Bunda cuma lagi capek saja. Soalnya kan Bunda baru melahirkan, ditambah lagi ada acara besar di rumah Ibu." Melenggang masuk dan gegas mengunci pintu kamar sambil menunggu Mas Kenzo pulang.***Aku membuka mata, menggerakkan tangan ke sisi kiriku yang ternyata masih kosong. Mungkin Mas Kenzo masih berada di rumah Ibu, menemani para tamunya yang datang jauh-jauh dari kota Manado.Aku melihat jam di layar gawaiku, masih jam sebelas malam. Rasanya aku seperti sudah tidur selama berjam-jam, tapi ternyata aku baru memejamkan mata selama empat puluh lima menit.Gegas aku turun dari tempat tidur, menutup tubuh mungil Syabil dengan selimut bayi lalu keluar dari kamar karena tenggoroka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-03
Baca selengkapnya

Part 114

Dari mana Azalia tahu tentang perasaan Salim kepadaku. Apa Salim pernah menceritakannya? Atau, jangan-jangan semua orang memang tahu masalah hati laki-laki bertubuh tegap itu, makanya mereka buru-buru ingin menikahkan Salim dengan Azalia.Ya Allah, apa Mas Kenzo juga tahu perihal itu?“Kata siapa Salim mencintai Bunda, Li. Kan wajar kalau seorang anak mencintai Ibunya?” tanyaku, pura-pura tidak tahu.“Apa Bunda tidak pernah merasa kalau perhatian Mas Salim sama Bunda itu berlebihan. Bukan seperti perhatian seorang anak kepada ibunya, melainkan seorang lelaki dengan perempuan yang teramat spesial di hatinya. Coba sekali-kali Bunda perhatikan cara Mas Salim menatap Bunda. Tatapannya itu beda, penuh dengan cinta serta rasa kekaguman seorang laki-laki kepada seorang wanita. Mas Salim itu mencintai Bunda. Dan aku tahu sejak pertama kita bertemu di rumah sakit ini!” terang gadis tersebut panjang lebar.Berarti memang selama ini aku yang tidak pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

Part 115

"Dek, kamu ngapain di kamar Salim?" tanya Mas Kenzo mengagetkanku."Oh, enggak, Mas. Cuma merasa gimana ... gitu. Karena Salim tiba-tiba pergi dari rumah ini," sahutku seraya menyunggingkan bibir menatap netra suamiku."Nanti juga balik lagi, Dek." Mas Kenzo duduk di sisiku dan membelai lembut rambut ini. "Apa dia mengatakan sesuatu sama kamu sebelum pergi?" Dahiku mengernyit mendengar pertanyaan suamiku. Apa sebenarnya dia tahu kalau Salim menyimpan rasa kepadaku?"Dia tidak bilang apa-apa sama aku, Mas," dustaku, tidak mau membuat hati Mas Kenzo terbakar cemburu, juga merenggangkan hubungan anak dengan ayahnya."Syukurlah kalau begitu." Mas Kenzo melengkungkan bibirnya lalu keluar dari kamar Salim.***Aku duduk di depan meja rias sambil memindai wajahku yang terlihat banyak sekali noda bekas jerawat. Lekas kuoleskan sedikit alas bedak, menyapukan bedak tabur lalu meratakannya dengan kuas. Tidak lupa juga memakai lipstik berwarna merah muda supaya bibirku tidak terlihat pucat. Sete
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Part 116

"Kak, apa boleh aku dan Arjuna tinggal di rumah peninggalan Emak di kampung?" tanya Dewi ketika aku pamit pulang.Aku menatap netra hitam perempuan berusia delapan belas tahun itu."Aku sudah nggak betah tinggal di rumah Om Surya. Apalagi sekarang ada Mbak Hafizah ikut tinggal di sana. Aku mau pisah sama Om Surya dan menjalani hidup berdua dengan Arjuna anakku." Suara Dewi terdengar serak dan berat.Aku menghela napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Aku tahu pasti semuanya terasa berat buat Dewi. "Ya sudah kalau kamu memang mau tinggal di sana Kakak izinkan. Kamu juga berhak bahagia, Dewi. Kamu bisa mencari laki-laki yang lebih baik dari Papa Surya!" Aku berujar sambil membelai lembut rambut Dewi."Siapa yang mau sama perempuan tanpa rahim kaya aku, Kak?!" Kini mata adikku sudah dipenuhi kaca-kaca."Insya Allah ada, Wi. Kamu minta sama Allah, supaya Allah menjodohkan kamu dengan laki-laki yang mau menerima ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya

Part 117

POV Salim.Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit sambil sesekali menoleh ke belakang, berharap Bunda Fita mengejar serta mencegahku. Tapi rasanya tidak mungkin. Dia tidak mungkin mengejarku dan melarangku untuk pergi, karena aku bukan siapa-siapa di hatinya. Aku Cuma anak angkat yang kebetulan memiliki perasaan khusus kepada istri ayahku.Come on, Salim. Berharapnya jangan terlalu tinggi. Kamu sudah jatuh berkali-kali dan merasa sakit meskipun tidak berdarah. Kamu harus melupakan Bunda Efita dan membiarkan seseorang masuk, menyelam ke dasar hatimu supaya lekas bisa melupakan cinta pertamamu.Aku duduk di kursi panjang yang ada di halaman rumah sakit sambil menunggu Azalia muncul, ingin mengajak dia bicara empat mata dan memintanya untuk tidak menunggu. Tapi, sudah hampir setengah jam aku menunggu, wanita itu tidak kunjung muncul dan akhirnya aku memutuskan untuk segera pulang ke rumah menggunakan ojek online yang sudah aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

Part 118

Ya Allah, jika dia memang jodohku, tolong dekat dia denganku. Tapi, jika cinta ini tidak terbalas tolong hapuskan rasa ini. Aku sudah tidak sanggup menahannya. Aku sangat tersiksa. Bahkan dengan cara menjauhkan diri dengan dia, justru menambah besar rasa cinta ini. Cinta macam apa ini, Tuhan.“Maaf, Mas. Sudah sore, sudah mau tutup!” Aku mendongak menatap wanita berhijab panjang menjuntai bersuara lembut seperti Bunda Efita itu.“Oh, iya. Saya juga sudah mau pulang,” jawabku sembari bangkit dan melenggang keluar dari agrowisata kampung Krisan Clapar tersebut.Aku menoleh memastikan kalau wanita itu benar-benar ada dan aku tidak sedang berhalusinasi, dan ternyata dia sedang menatapku hingga tanpa sengaja pandangan kami saling bertaut. Dia mirip sekali dengan Bunda Efita. Postur tubuhnya, senyumnya, suaranya, bahkan cara dia berjalan pun persis seperti istri ayahku.Apakah Allah sengaja mengirim dia sebagai penawar lukaku?
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-09
Baca selengkapnya

Part 119

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan sedang membelah hujan yang terus saja mengguyur kota Semarang. Mataku menyipit ketika melihat seorang wanita berhijab sedang berdiri sendirian di trotoar, sementara jarum jam sudah menunjuk ke angka sembilan malam. Gegas aku menepikan mobilku karena ternyata dia perempuan yang aku temui di kaki gunung Ungaran.“Assalamualaikum, Mbak. Ngapain malam-malam sendirian di sini. Bahaya loh. Apalagi sedang hujan seperti ini?” sapaku sembari menelisik tubuhnya yang sudah setengah basah karena tertimpa air hujan.“Waalaikumussalam, Mas. Saya sedang menunggu angkutan umum. Tapi sudah hampir satu jam menunggu, tidak ada satu pun angkot ataupun tukang ojek yang melintas,” jawab si wanita sambil terus memeluk buku di dada.“Pulangnya ke mana? Biar saya antar.” “Ke Ngalian, Mas. Tidak usah, takut merepotkan.” Dia menatapku curiga. Mungkin karena tidak saling kenal jadi dia takut aku berbuat macam-macam kepadanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
24
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status