Ya Allah, jika dia memang jodohku, tolong dekat dia denganku. Tapi, jika cinta ini tidak terbalas tolong hapuskan rasa ini. Aku sudah tidak sanggup menahannya. Aku sangat tersiksa. Bahkan dengan cara menjauhkan diri dengan dia, justru menambah besar rasa cinta ini. Cinta macam apa ini, Tuhan.“Maaf, Mas. Sudah sore, sudah mau tutup!” Aku mendongak menatap wanita berhijab panjang menjuntai bersuara lembut seperti Bunda Efita itu.“Oh, iya. Saya juga sudah mau pulang,” jawabku sembari bangkit dan melenggang keluar dari agrowisata kampung Krisan Clapar tersebut.Aku menoleh memastikan kalau wanita itu benar-benar ada dan aku tidak sedang berhalusinasi, dan ternyata dia sedang menatapku hingga tanpa sengaja pandangan kami saling bertaut. Dia mirip sekali dengan Bunda Efita. Postur tubuhnya, senyumnya, suaranya, bahkan cara dia berjalan pun persis seperti istri ayahku.Apakah Allah sengaja mengirim dia sebagai penawar lukaku?
Terakhir Diperbarui : 2023-03-09 Baca selengkapnya