Home / Rumah Tangga / SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN : Chapter 101 - Chapter 110

176 Chapters

Wajah Pucat Salma

Reynand kini sedang berada di minimarket seberang jalan rumah sakit. Dia berharap bisa menemukan petunjuk dari sana dengan meminta bantuan salah seorang yang bertugas menjaga toko.“Seharusnya ada petunjuk,” ucapnya yakin, begitu melihat sebuah kamera yang mengarah ke jalan. Bisa jadi jangkauannya sampai gerbang rumah sakit.Sebelum meminta bantuan, Reynand berinisiatif memanggil Ibu Salma dan menanyakan beberapa hal.“Halo, assalamualaikum, Bi.”“Waalaikumsalam, Rey. Kamu sedang di mana?” tanya wanita tua yang terus dilanda ketakutan kehilangan orang –orang yang disayanginya. “Apa kamu menelepon karena sudah menemukan di mana Agni?” tanyanya dengan penuh pengharapan.“Ehm, maaf, Bi. Tapi bukan itu maksud Rey menghubungi Bibi.” Lelaki di ujung telepon menjawab dengan lesu. Dia tak mau membuat Nenek Agni kecewa. Namun, juga tidak mungkin berdusta.Aminah menghela napas berat. Apa yang dipikirkan dan diharapkan rupanya tidak sesuai dengan apa yang terjadi.“Bi, pakaian seperti apa yang
last updateLast Updated : 2023-01-15
Read more

Tespack

“Mas.” Salma tersenyum.Wajah Reynand dan Haris yang sempat tegang, seketika tersenyum. Ada kebahagiaan yang menjalar ke ruang –ruang hati yang sebelumnya dipenuhi duka. Namun, dua pria itu mulai berpikir, kala ingat selain rasa sakit yang tubuh Salma rasa, bukankah hatinya juga sedang terluka? Lalu, senyum itu diperuntukkan siapa?Hariskah? Karena dalam tidurnya, Salma membuat perenungan panjang untuk memulai semuanya dari awal lagi. Atau untuk Reynand, pria yang akhirnya dia pilih sebagai penjaga di masa depan. Seseorang yang tidak pernah meninggalkannya, meski Salma terus bersikap dingin dan menolak bantuannya.Reynand atau pun Haris saling melihat satu dengan yang lain karena itu. senyuman mereka redup, berganti ekspresi bingung. Seolah keduanya saling bicara melalui tatapan, sementara dua bibir mereka sama –sama tertutup rapat. Mereka saling bertanya untuk siapa senyum itu Salma hadirkan?Hanya sebuah senyuman, tapi itu sangat berarti bagi Reynand karena seorang Salma yang melaku
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Inggit Frustasi

“Ada apa Nek?” tanya Hania yang merupakan sebuah proses, karena Nenek menghalangi mereka masuk dan menyeret ke tempat lain. “Sabarlah, Nenek hanya ingin bicara sebentar.” Wanita tua itu tampak serius. “Ya, Bi. Kami akan mendengarkan.” Reynand menimpali obrolan antara cucu dan neneknya tersebut. “Begini, Rey. Kamu pasti mengerti jika ini soal Agni. Tolong jangan pernah membahasnya di depan Salma. Kamu pasti tahu kalau Dokter berpesan agar menjaga suasana untuk pasien.” Ibu Salma menjelaskan apa yang menganggu harinya. “Ya, Hania tahu, Nek.” Gadis kecil itu mengucap lemah. Kebahagiaan mendapati Ibunya sadar, seketika mengecil karena ingat adiknya yang belum ada kabar bahkan hingga sekarang. “Ke mana Agni sebenarnya?” gumamnya dengan mata memanas. Hatinya perih membayangkan sesuatu yang buruk menimpa adiknya tersebut. ________________________[ Ran, maafkan aku. Tapi sepertinya aku akan mencabut gugatan. Aku belum siap untuk bercerai. ] ketiknya di layar pesan. “Heh.” Haris tersen
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Tidak Main Perasaan

“Inggit! Apa yang terjadi? Apa ada ular?!” teriak ibunya memanggil dari luar pintu toilet yang terkunci.Inggit tidak menjawab. Perempuan itu malah menangis dan tidak peduli dengan panggilan wanita di luar sana yang tengah mencemaskannya. Dia bahkan tidak tahu harus mengatakan apa pada ibunya itu nanti?“Inggit! Kamu ini kenapa? Malah nangis? Nggak dibuka? Kamu kesurupan?” Wanita itu semakin panik. Apalagi Inggit datang magrib –magrib begini, wajar jika dia berpikir anaknya itu sedang ketempelan.Tak membuang waktu dan terjadi hal yang mengerikan ... Rus berlari mencari bantuan ke luar. Dia harus menghubungi Wawan, pria itu pasti bisa menenangkan putrinya sekarang.__________________Salma harus tetap waras jika ingin lekas sembuh. Namun, menurut Ameeena, tampaknya akan jadi hal sulit, jika Haris tetap berada di sisinya. “Jika itu yang terbaik, saya hanya bisa mendoakan saja Uni. Semoga Allah mudahkan dan Uni diberi kelapangan hati.”Genggaman tangan Ameena mengerat, sampai Salma menu
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

Pengacara Salma

Rania menyempatkan datang ke rumah Salma selagi jam istirahatnya. Dia bahkan harus makan siang di atas mobil sambil menyetir untuk mengisi perut yang keroncongan. Perempuan yang telah memegang komitmen dalam pekerjaan itu, tidak mau menjadi contoh buruk untuk juniornya di kantor, saat dia ke luar dari jam kerja hanya karena urusan pribadi. “Hem, lihatlah, Salma. Betapa pengorbananku sangta besar untuk masa depan kamu. Kenapa kamu bisa menyia –nyiakan hidup demi lelaki yang sudah jelas –jelas berkhianat?” celetuknya selagi mulut penuh dengan makanan. “Satu jam perjalanan bolak –balik meringkas waktu jadi satu jam 15 menit. Ditambah satu jam kerja yang kuminta. Itu akan cukup.” Wanita yang mengenakan kemeja dipadu blazer panjang itu manggut –manggut. Dia harus mempertimbangkan waktu yang bisa dia gunakan untuk bicara dengan Salma. “Jangankan satu jam, Ibu Pengacara ini bisa mempengaruhi pikiran orang lain dan mengubahnya dalam waktu sepuluh menit,” ceplosnya menyemangati diri sendiri
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

Pasal Pidana untuk Haris

Ameena senang suaminya itu peka, dan menuruti kemauannya. Namun, belum lagi langkah mereka menjauh. Tiba –tiba muncul seorang perempuan yang memegang ponsel dan menempelkannya di telinga berjalan mendekat ke arah Haris. Wanita itu adalah Rania, yang ingin memastikan apakah ponsel Salma ada bersama pria pengkhianat dan ambisius tersebut?Namun, Rania jadi bingung sendiri, setelah begitu dekat dengan Haris. Justru nomor yang dituju sedang tidak aktif. Ini membuatnya semakin bingung.Melihat bagaimana ekpsresi wajah Rania yang berubah, Haris merasa senang dan menyembunyikan senyum. Dia tahu apa tujuan Rania sekarang, adalah mencari tahu apakah ponsel Salma berada di tangannya.Sebagai lelaki, dia tidak mengerti, kenapa semua wanita baik begitu mudah membuang suami dan tidak memberi maaf untuk kekhilafan para pria normal. Dan bahkan Rania, yang notabene adalah sahabat Salma, malah memprovokasi agar mempercepat perceraian.Karenanya, Ameena dan Ustaz Fawwas menghentikan langkah. Wanita yan
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Wawan Ikut Menanggung

“Apa yang terjadi, Inggit? Kenapa menjerit –jerit di dalam toilet magrib –magrib begini?” tanya Rus pada putrinya yang berbuat hal aneh dan tak lumrah pada umumnya.Mana pintu dikunci? Jelas saja hal itu membuat panik. Tidak hanya ibunya, tapi semua orang yang ada di sana. Wawan sendiri juga tampak bingung, kenapa ponakannya berbuat hal tak jelas begitu.Mata Wawan menyipit memperhatikan gerak –gerik ponakannya itu. merasa miris. Hidup perempuan tersebut terus saja mengalami kesulitan bahkan sejak kecil. Bukan hanya soal ekonomi, dia juga disulitkan dengan pria –pria tidak bertanggung jawab. Andai, Karim tidak kolot dan mau ke Majlis bersamanya, tentu saja tidakan setragis ini.Menurutnya, Karim sampai syok dan jatuh pingsan karena dia tidek memahami aqidah dengan benar. Dia bahkan tidak mengerti bahwa setiap hal yang terjadi di dunia ini tidak akan terjadi tanpa kehendak Allah, sehingga tidak bisa menerima kala takdir itu berjalan bertentangan dengan keinginannya sendiri.Kalau saja,
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Iddahnya Wanita Hamil

“Ah, ya, aku lupa bilang. Aku sekarang pindah ke samping rumah kalian.” Pria itu mengucap dengan senyum di wajahnya.“Apa?” Semua orang terkejut, terutama Haris. Yang merasa Reynand tidak mau melepaskan peluang kecil untuk terus berada di sisi Salma.“Kenapa semuanya terkejut begini?” Reynan tersenyum kecil. “Bukannya kalian senang punya tetangga baik sepertiku? Aku juga akan bantu mencari …..” Ucapannya menggantung. Hampir saja dia keceplosan menyebut nama Agni.“Mencari apa, Mas?” Salma mengerutkan kening. “Mungkin maksud dia mencari makanan untuk kita, karena kita baru dari rumah sakit.” Ibu Salma langsung menimpali. Paham situasi di depannya. Dia tidak mau meneruskan ucapan Reynand yang keceplosan. Untungnya tidak sampai menyebut nama Agni.Salma bahkan sampai menunda proses gugatan cerainya karena ingin fokus cepat sehat. Kalau sampai tahu Agni hilang, entah apa yang akan terjadi._____________“Assalamualaikum, Ustaz! Bukannya Allah membenci perceraian, tapi kira –kira adakah m
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Kesetanan

“Apa yang terjadi? Kenapa mereka tampak serius sekali?” gumam Reynand yang memperhatikan rumah Haris.Dari balik jendela kaca terang yang terbuka gordennya itu, si duda tampan melihat empat orang di sana tampak serius dalam berdiskusi. Sekali wakti, ia bisa melihat ekspresi tegang dari semua orang. Bahkan Haris dan Salma yang juga bersitegang dan berdebat.Reynand mendesah berat. “Dasar Haris plin plan. Bukannya dia kemarin memintaku untuk menikahi Salma. Setelah bangun, pikirannya langsung berubah. Hiss.” Diarahkan tinju ke arah pria di kejauhan. Seolah dia ada di depannya.Ini adalah masa –masa terberat Salma, juga untuknya. Namun, satu hal yang ia yakini, kalau semua hal berat ini akan segera berlalu.Farhan rupanya memperhatikan itu. Jagoan kecil yang baru saja punya adik itu akhirnya tidak tahan untuk menanyakannya secara langsung.“Om, sedang apa?” tanyanya polos.“Ah?” Mata Reynand melebar dan seketika menurunkan pandangan menatap anak itu. “Oh ya ... ha ha. Om sedang pegel ini
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Kejahatan Agni

Mata Haqi dan Farhan berbinar melihat kotak berisi bermacam –macam es krim. Dua tangan mungil mereka langsung bergerak membolak balik makanan dingin tersebut, untuk memilih mana yang akan mereka ambil. Melihat itu, Reynand tersenyum senang. Menyenangkan anak kecil tidak sesulit yang dibayangkan.“Kalian mau yang mana?” tanya pria itu.Haqi atau pun adiknya tidak menjawab dan terus membolak balik es krim –es krim itu karena bingung mau mengambil yang mana. Raynand mendecih karenanya. Kelakuan anak –anak memang konyol. Kalau saja hanya memberinya satu mereka pasti akan langsung mengamblilnya. Namun, karena banyak pilihan malah tidak tahu harus mengambil yang mana.“Kalian bingung, ya?” tanya Reynand lagi.Lagi, ke duanya tetap tidak menjawab.“Hei, Taqi. Kamu tidak menjawab Om? Uwahhh ... jadi Om diabaikan begitu kalian menemukan benda –benda ini? Ckck.” Reynand menggeleng –gelengkan kepala.Haqi mendongak sambil meringis ke arah Reynand. “Hehe, semuanya enak, Om. Jadi bingung.” Anak ke
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status