Salma menunggu jawaban perempuan di ujung telepon dengan gelisah. Dia tak sabar ingin mengatakan pada Maya agar menjemputnya, dan wanita itu segera datang. Tak tega rasanya melihat Abram tergolek tak berdaya begitu. Mungkin dari luar, orang –orang melihatnya sebagai seorang Ibu yang sangat tenang dalam merawat anak.Namun, mereka tidak tahu, betapa bergemuruh hatinya, dan pikiran tak menentu kala anak sakit. Dia takut sesuatu yang tidak diprediksi terjadi.Wanita hamil yang terlihat lebih muda dari usianya tersebut berubah air mukanya, ketika panggilannya diangkat oleh Maya. Lega dan bersemangat.“Halo, Mbak Maya! Assalamualaikum!”“Waalaikumsalam! Enggeh, Mi. Ada yang bisa saya bantu?” tanya Maya.“Mbak, mohon maaf bisakah menjemput kami sekarang, karena kami harus ke rumah sakit!” Wanita menjelaskan keperluannya. Berharap Maya mengiyakan dan lekas datang dalam waktu dekat.“Wah, maaf sekali, Umi. Ini saya sedang ada orderan ke luar kota. Mungkin paling bisa selesai ini sekitar lima
Terakhir Diperbarui : 2023-01-04 Baca selengkapnya