"Ibuuuuk!" teriak Inggit, kala membaca pesan apa yang sudah dikirimkan Ibunya pada pria yang menikahinya secara siri.Rus yang mendengar suara itu, hampir saja memuntahkan teh yang diminum, dan sempat menenangkan saraf tegangnya. "Ya ampun anak itu! Mengagetkan saja," ceplosnya sebelum menghabiskan teh dalam gelas. Fatimah tersenyum melihat kelakuan wanita di depannya. Bagaimana bisa dia tetap begitu tenang, setelah mendengar suara anaknya berteriak. Padahal, kalau sudah begitu pasti terjadi sesuatu."Sayang kalau nggak dihabiskan, mubadzir!" ucap Rus lagi, di sela menenggak menghabiskan minuman yang sudah mulai dingin itu.Dia seolah tahu apa yang dipikirkan adik iparnya dari membaca bagaimana ekspresi wajahnya."Ya, ya. Habiskan saja dulu, Mbak." Fatimah menyahut.Begitu teh itu habis, Rus kemudian bangkit dari duduknya dan akan datang untuk melihat Inggit. Namun, baru saja bangkit dan belum berjalan ke arah kamar, Inggit muncul dengan bersungut-sungut. "Loh?" Rus seketika diam.
Last Updated : 2023-01-29 Read more