Home / Rumah Tangga / SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN : Chapter 121 - Chapter 130

176 Chapters

Hilangnya Kelembutan Seorang Ibu

Di dalam kamar ... Salma menggenggam ponsel di tangannya dengan gelisah. Dia harus memikirkan cara bagaimana Agni bisa terbebas dari masalah hukum tanpa melakukan manipulasi. “Bukankah sebaiknya aku menghubungi Rania, dia pasti tahu apa yang harus kulakukan sebagai keluarga pelaku.”Akan tetapi, sebelum menghubungi Rania, Salma lebih dulu menghubungi nomor Haris. Dia terpaksa melakukannya karena tidak mungkin menghubungi Ibu Lily yang sekarang sedang menyimpan murka. Dan pasti kemurkaan itu ... bukan hanya Nanda tunjukkan pada Agni sebagai pelaku, tapi juga dirinya sebagai orang tua.“Ngubungin Ibu juga nggak bisa, karena ponselnya tertinggal,” keluhnya.Namun, dua sampai tiga kali panggilan itu tidak juga tersambung karena Haris berada dalam panggilan lain. Padahal dia perlu memperjelas, bagaimana kronologi kejadiannya, agar bisa menjelaskan pada Rania nanti.Salma kemudian menyerah. Dia memilih untuk langsung diskusi dengan Rania saja, dengan bahasan ringan tanpa mengupas lebih dulu
last updateLast Updated : 2023-01-25
Read more

Perceraian Menghancurkan Banyak Orang

‘Bagaimana ini? Aku takut hati Agni yang labil akan putus asa. Dan berpikir untuk menyakiti dirinya sendiri?’ batin Salma, kala Agni enggan meresponnya yang mengusap lembut rambut gadis itu.Salma tak menyerah, dan berusaha memperlihatkan kelembutannya sebagai seorang Ibu, juga teman yang menenangkan hati. Seperti yang Neneknya katakan sebelum ini.“Ehm, Umi akan coba bicara sama Tante Rania, ya. Kalau memang mendiskusikan secara kekeluargaan akan cukup untuk menyelesaikan ini, Umi janji nggak akan ungkit –ungkit soal hukuman.”Agni masih juga menangis. Dia terlanjur merasa hancur dan lebih hancur lagi kala sang Ibu membentak tadi. Seolah dia juga harus mati bersama Lily.“Agni,” panggil Salma dengan suara serak. “Kamu nggak sayang sama Umi?”Barulah Agni menoleh, masih sambil sesenggukan karena terlalu lama menangis. Matanya yang tidak bisa melihat dengan jelas menatap ke arah Salma –sendu.Agni lalu menjatuhkan tubuh rampingnya ke pelukan Umi. Dia bahkan sampai tidak lagi mengingat
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

Bukan Salma saja yang Hancur

Ustaz Fawwas meninggalkan penggali kubur yang sudah menyelesaikan pekerjaan dan menunggu jenazah datang, begitu terlihat iring –iringan mobil ambulans yang membawa jenazah Lily. Langkahnya semakin cepat, meraih keranda dari mobil dan membantu ke luar dari sana sebelum akhirnya diangkat ke arah lubang yang tersedia.‘Beginilah akhirnya, setiap kita akan pulang dan kembali ke rumah kita sebenarnya. Tak peduli apakah dia orang sehat atau masih belia sekali pun.’ Fawwas membatin dalam hati.Setiap kali melihat kematian, dijadikan momen itu untuk menguatkan aqidah dan memantapkan hati untuk berada di jalan Islam. Karena bahkan dukun hebat sekalipun, tidak tahu dia akan mati.Itulah sebab seorang muslim itu harus istiqomah dalam keimanan. Tetap taat dan menjauhi maksiat, agar ketika sewaktu –waktu ajal itu datang, mereka mati dalam keadaan muslim dan beriman.“Assalamualaikum.” Suara seseorang yang tidak asing menyapa Ustaz muda itu.“Waalaikumsalam.” Fawwas menjawab sembari menoleh ke asa
last updateLast Updated : 2023-01-26
Read more

Demi Kebaikan Anak-anak

Nanda mengunci diri di kamarnya. Tidak peduli berapa kali orang suruhan Ibunya mengetuk dan memintanya untuk makan dan memperhatikan kesehatan.Sebanyak orang datang silih berganti, sebanyak itu juga dia mengabaikan. Dia bahkan belum memberi tahu suaminya kalau anak mereka semata wayang telah meninggal, dan berharap ketika tadi meminta pada keluarganya agar tidak membuat status tentang Lily mereka mau mendengarkan dan tidak menjadi sebab sang suami yang tengah bekerja tahu berita menyedihkan ini.Benar kata Mama dan adiknya, bahwa Nanda punya andil besar atas kematian putrinya. Dialah yang membawa Agni datang. Padahal tahu anak pasangan Haris dan Salma itu dalam kondisi mental yang sedang tidak baik –baik saja.Kalau pun ia curhat pada sang suami, dan mengadukan segala penderitaan yang dialaminya sekarang sebagai seorang kehilangan anaknya, pria itu pasti juga akan menyalahkan.Maka yang bisa Nanda lakukan, hanya menangis dan menangis. Menyalahkan diri sendiri dan tidak diberi hak men
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

Bunuh Diri

“Aku akan ke sana besok,” celetuk Rania. Percuma bicara di telepon begini. Siapa tahu ekspresi seriusnya kala bertatap muka, bisa mengubah pikiran sahabatnya. Tak apa jika dia harus mengulang kejadian di rumah sakit saat membaca pesan Salma yang ingin membatalkan gugatan.“Tidak perlu, Ran. Aku sudah memikirkannya.” Salma langsung mementahkan niat Rania. “Aku sudah memikirkan masak –masak. Hatiku memang sakit setiap kali ingat perselingkuhan Mas Haris, namun ... semua itu tidak sebanding rasa sakit melihat anakku yang menangis karena orang tuanya berpisah.”Wanita mengucap lemah walau keputusannya sudah kuat sekarang. Tidak mengapa jika dia harus bertahan dan menyembuhkan lukanya sendiri, walau Salma sadar betul sampai kapan pun luka itu tidak akan pernah sembuh, sebab dia pasti akan terus mengingat. Seperti halnya wanita lain yang bisa memaafkan tapi tidak pernah melupakan.Namun, setidaknya waktu terus berjalan membuatnya terbiasa dan kebal dengan rasa sakitnya. Dibanding harus mera
last updateLast Updated : 2023-01-27
Read more

Iddah Talak Dua

"Jadi Nenek dan Abi tidak pulang karena itu?" tanya Hania melebarkan mata. Meski bukan itu yang membuatnya terkejut, melainkan kematian Lily sendiri."Benar."Salma mengangguk. Wanita beranak enam itu lalu memiliki sebuah kesimpulan dari cerita anaknya. Bahwa Agni sengaja disembunyikan, dan membuat panik semua orang. Namun, ia memilih bungkam dan tidak mengatakan pada Hania. Takut jika ini akan memperuncing masalah.Sekarang Nanda pasti bukan hanya sangat berduka, tapi juga membenci Agni. Atau justru akan merasa bersalah karena telah menyembunyikan Agni. Entah, apa tujuan adik iparnya itu?"Agni, kamu pasti sudah tahu apa yang terjadi pada Umi dan Abi," tebak Salma."Benar." Hania menyahut lemah. Ia merasa kecewa dan hatinya serasa sesak jika mengingat apa yang Agni katakan padanya. Tidak menyangka saja, jika selama ini ia hidup harmonis dengan keluarganya, tapi apa akhirnya dia jadi korban broken home."Umi memang sempat ingin berpisah dengan Abi, tapi setelah mempertimbangkan semuan
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Tenang karena Reynand

"Saya sudah menjatuhkan talak dua Ustaz.""Ya, itu tidak mengubah apapun." Fawwas tidak terdengar terkejut atas jawaban Haris.Mungkin, dia pikir setelah bercerai dan jatuh talak, secara otomatis dia terlepas dari istri dan anak hasil pernikahan mereka.Haris menghela napas panjang. "Dia sudah berzina dengan pria lain Ustaz," kilahnya lagi. "Apakah tetap ada kewajiban bagi saya menafkahinya?""Apa?!" Ustaz Fawwas terkejut. Rasanya tidak mungkin jika keluarga Pak Wawan melakukan hal sekeji itu. Apalagi bisa menerima menjadi R2, Fawwas pikir bahwa mereka benar-benar mengerti hakikat syariah poligami itu sendiri."Itu kenapa saya bertengkar dengan Pak Wawan juga, sudah lebih 3 hari saya memilih tidak menegur meski bertemu secara langsung. Saya terlalu kesal, karena pria itu mengenalkan saya pada keluarga yang tidak baik, dan akhirnya rumah tangga saya hancur dengan Salma."Kini terjawab sudah apa yang menyebabkan sikapnya sangat dingin pada Wawan tadi, dan juga Wawan yang tidak segan ber
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

Reynand Cari Muka

"Ibuuuuk!" teriak Inggit, kala membaca pesan apa yang sudah dikirimkan Ibunya pada pria yang menikahinya secara siri.Rus yang mendengar suara itu, hampir saja memuntahkan teh yang diminum, dan sempat menenangkan saraf tegangnya. "Ya ampun anak itu! Mengagetkan saja," ceplosnya sebelum menghabiskan teh dalam gelas. Fatimah tersenyum melihat kelakuan wanita di depannya. Bagaimana bisa dia tetap begitu tenang, setelah mendengar suara anaknya berteriak. Padahal, kalau sudah begitu pasti terjadi sesuatu."Sayang kalau nggak dihabiskan, mubadzir!" ucap Rus lagi, di sela menenggak menghabiskan minuman yang sudah mulai dingin itu.Dia seolah tahu apa yang dipikirkan adik iparnya dari membaca bagaimana ekspresi wajahnya."Ya, ya. Habiskan saja dulu, Mbak." Fatimah menyahut.Begitu teh itu habis, Rus kemudian bangkit dari duduknya dan akan datang untuk melihat Inggit. Namun, baru saja bangkit dan belum berjalan ke arah kamar, Inggit muncul dengan bersungut-sungut. "Loh?" Rus seketika diam.
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Mahalnya Harga Diri Rus

"Apa? Benar yang dia bilang Mbak?" tanya Wawan mengarahkan tatapan ke arah sang kakak.Rus menjawab dengan helaan berat."Kalau begitu, Haris harus tanggung jawab, aku akan menemuinya besok di rumahnya!" ucap Wawan berapi-api. "Bukan hanya dia, tapi istri pertamanya juga harus tahu, agar dia tidak bisa berkelit dan lari dari tanggung jawab," sambungnya sembari tersenyum miring.Ini seperti keberuntungan ganda buat Wawan. Dengan cara seperti ini, beban dan masalah besar sudah menunggu Haris. Sebentar lagi, suara -suara di masyarakat mengenai perselingkuhannya akan pecah. Selain rasa sakit hatinya Allah balas, tanpa upayanya sendiri, Inggit akan dapat nafkah hingga ia tidak perlu memikirkan. Dan tentu saja, Fatimah tidak akan ngujek-ngujek soal keberadaan Inggit dan Ibunya di rumah Wawan. Rumah tangganya tidak lagi dalam ancaman akan hancur, sebab ia terus merasa keberatan berada satu rumah dengan mereka.Walaupun mungkin saja, dia akan diseret-seret dalam masalah ini juga. Sebab diala
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

Memutuskan Hubungan Darah

Dengan terpaksa Inggit berkemas sesuai kemauan Ibunya. Harga diri wanita tua itu sangat tinggi, mana bisa ditenangkan sekarang. Ibunya pasti memilih mati ketimbang ngalah dari bibi dan pamannya.Sebagian besar barang mereka masih berada di rumah kost lama. Jadi tidak terlalu sulit untuk mengemas bawaan. Karena sepulang dari rumah sakit, membawa Karim belum sempat balik ke rumah itu.Mereka sengaja tidak mengambilnya, dan berniat sebentar tinggal di rumah Wawan Namun, Wawan dan istrinya benar -benar tidak sabar dan menyinggung perasaan Rus, hingga mereka memilih pergi untuk menjaga harga diri."Mereka pikir kita ini benalu atau apa?! Sama keluarga saja pelitnya naudzubillah!" Rus masih mengomel."Kamu sudah siap?" tanyanya kemudian pada Inggit yang tampak diam menunggu."Ya, Bu." Inggit menyahut.Setelah siap keduanya berjalan ke arah pintu ke luar di mana Wawan dan Fatimah hanya melihat dari ruang tengah. Fatimah susah mewanti -wanti agar pria itu teguh, dan tidak menahan mereka lagi.
last updateLast Updated : 2023-01-30
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status