Home / Romansa / Skandal Pengawal Dan Nona Muda / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Skandal Pengawal Dan Nona Muda: Chapter 51 - Chapter 60

160 Chapters

Hot Partner

Arthur terduduk lemas saat mendapat kabar dari jika bayi itu sudah meninggal. Dia sama sekali tidak menyangka akan hal itu. Dan entah kenapa hatinya terasa sakit bahkan dia tak bisa menahan air matanya.Hazen yang melihatnya pun segera mendekat."Ada apa?" tanyanya menyentuh bahu laki-laki itu dengan lembut, "apa ada hal buruk terjadi?" Arthur mengusap wajahnya, "Temanku mengatakan jika bayinya meninggal!" ucapnya lirih.Hazen menutup mulutnya terkejut, ikut merasa prihatin dengan apa yang didengarnya."Apa kau baik-baik saja?" tanya Hazen.Arthur tersenyum pahit, "Aku tidak tahu, aku hanya merasa sakit mendengarnya, aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan ibunya!" ungkapnya.Arthur lalu menatap Hazen."Waktuku sebentar lagi habis, cepat atau lambat aku pun akan segera kembali pulang," ucapnya memegang wajah Hazen, "aku berharap bisa membawamu pulang dan kita menikah di sana!"Hazen terdiam lalu tersenyum seraya menggeleng pelan."Aku tidak bisa, hidupku ada di sini!" Arthur
last updateLast Updated : 2022-12-18
Read more

Perpisahan

Arthur menatap lekat pada Hazen. Berharap mendengar jawaban yang positif dari gadis itu. Sudah 5 tahun berlalu dan tugasnya sudah selesai dia akan kembali pulang ke Indonesia. Kebersamaan yang bersama Hazen selama 5 tahun tentu bukan hal yang sepele dan dia meminta gadis itu untuk ikut bersamanya dan menikah."Aku harap kau menjawab 'iya', karena aku tidak menerima penolakan!" kata Arthur tersenyum.Namun tanpa diduga Hazen menggeleng pelan, "Maaf aku tidak bisa!" jawabnya yang sontak membuat senyum di wajah Arthur pun lenyap, berubah sendu."Tapi kenapa?" ucapnya tak percaya. Setelah sekian lama bersama, Arthur mengira akan mudah baginya meminta Hazen untuk menikah dan ikut bersamanya."Cukuplah aku menjadi kekasihmu di sini, tapi maaf aku tidak bisa ikut denganmu pulang ke Indonesia!" kata Hazen tersenyum tipis."Tapi kenapa? Kita sudah bersama-sama selama beberapa tahun ini, menikahlah denganku!" pinta Arthur lagi. Hazen tersenyum, dia lalu mendekat pada Arthur."Aku mencintaimu,
last updateLast Updated : 2022-12-18
Read more

Kembali Pulang

Arthur menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Matanya menatap ke luar jendela, dimana ada pemandangan alam Indonesia yang sudah bertahun-tahun tidak dilihatnya. Sejenak ia merasa sesak seolah oksigen yang ia hirup berbeda dengan negara yang ditinggalkannya beberapa jam lalu. Terasa lebih tajam dan menusuk membuat jantungnya terhenti untuk sedetik lalu. Semua kenangan dan kejadian bertahun-tahun silam seolah kembali membayanginya. Kepedihan dan harapan yang pupus untuk mempersunting gadis pujaannya. Lima tahun berlalu Arthur mengira itu akan lenyap seiring waktu, membuka hati pada Hazen dan menjalani hubungan yang baru di negeri orang. Tapi ternyata tetap saja, begitu kakinya menginjak tanah Indonesia kembali, semua itu seperti diputar kembali dan menjadi latar pikirannya selagi berjalan keluar dari bandara.Bram menjemputnya, sahabatnya itu tersenyum lebar dan melambai dengan semangat dari kejauhan. Dan mereka pun langsung saling berpelukan dan menepuk pundak satu
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

Mencari Arta

Tak ada yang lebih menyakitkan selain melihat makam anak kita sendiri. Dan itulah yang dirasakan oleh Arthur. Jiwa seorang ayah yang ada pada dirinya seketika runtuh. Merasa menyesal namun tak guna lagi. Ingin rasanya ia memutar waktu dan memperbaiki semuanya, membawa paksa Lintang meski harus berhadapan dengan kekejaman Yasmin. Menikahinya dan membawanya jauh ke negeri orang, hidup berdua saja tanpa ada siapapun yang mengganggu, dan membesarkan anak-anak mereka dengan tenang.Namun tentu saja yang terjadi tak bisa diubah lagi, yang saat ini bisa ia lakukan adalah merangkul semua kenangan dan membangunnya kembali.Arthur berlutut di depan makam Layla, meletakkan setangkai bunga mawar di atasnya. Disentuhnya batu nisan itu, merasa sedih dan pilu karena hanya nama Layla saja yang tertulis indah di sana. Dia anak perempuannya, anak yang tidak sempat mengetahui siapa ayahnya."Aku akan mengganti nisannya segera!" Arthur menoleh dan melihat Candra datang mendekat. Pria setengah abad yang
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Kesembuhan Lintang

"Di luar kota?" kata Candra mengerutkan kening.Arthur mengangguk, "Saya akan pergi untuk beberapa hari ke sana," katanya."Tapi bahkan kami sudah menelusuri ke beberapa kota yang lain selama 5 tahun ini, dan hasilnya nihil!" kata Candra sedih."Mungkin saja kali ini saya lebih beruntung," ucap Arthur tersenyum tipis.Candra mengangguk mengiyakan, ia juga berharap besar pada Arthur. Sedang mereka berbincang tiba-tiba saja Candra terbatuk, awalnya hanya sebentar dan Arthur membantunya mengambil air minum. Tapi lama kelamaan batuknya malah semakin menjadi dan pria itu tertegun saat melihat saputangan yang digunakan untuk menutup mulut. Ada bercak darah di sana."Tuan harus segera memeriksakan diri ke dokter!" tukas Arthur sambil beranjak hendak menelpon dokter keluarga Adiwilaga untuk segera datang. Namun Candra menahan nya."Tidak usah, biar nanti Mira yang meneleponnya!" ucapnya dengan nafas terengah kelelahan.Arthur pun mengurungkan niatnya dn kembali duduk. Ditatapnya pria berusia
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Lamaran Kedua

"Hentikan! Lepaskan dia!" teriak Arthur dari balik jendela berjeruji besi itu. Dokter itu menoleh kaget, dan kebingungan."Dia sudah sadar! Lepaskan dia saya mohon, Dokter!" seru Arthur memelas."Tapi, Tuan -""Tolong, Dokter! Saya mohon!" kata Arthur lagi, ia lalu beralih pada Lintang. "Lintang, kamu bisa mendengarku? Sayang?" ucap Arthur menatap mata itu, ia yakin jika wanita itu sudah sadar.Semua orang yang ada di ruangan sana terdiam dan menatap Lintang, menunggu reaksi wanita itu.Lintang terdiam dalam tangis, ia memandang ke arah Arthur."Tolong, aku ingin mencari Arta bersamamu, Kapten!" ucapnya tersedu. Menangis sejadi-jadinya.Arthur menghembuskan nafas lega sambil ia berurai air mata. Ia mengangguk."Ya, Sayang, kita cari anak kita bersama-sama! Mari ikut aku!" Arthur pun semakin tergugu.***Beberapa saat kemudian, mereka berada di dalam ruangan perawatan normal. Candra juga turut hadir setelah sebelumnya Arthur memberitahunya, karena menurutnya sangat penting Lintang d
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Arta Merajuk

Arthur dan Lintang bergegas ke kota itu. Mereka merasa sedih menyadari betapa jauhnya Yasmin membuang Arta. Mereka marah namun kini entah harus pada siapa, karena Yasmin sendiri sudah tewas. Yang akhirnya mereka mencoba menerima keadaan dan memilih fokus membangun kembali hidup mereka. Arta dibuang ke sebuah panti asuhan kecil di pinggir kota itu. Yang membuatnya luput dari pencarian Bram dan Candra sendiri. "Apa benar ini alamatnya?" tanya Lintang dengan tak sabar. Mereka saat ini berada di depan panti asuhan itu. Arthur mengangguk yakin, ia segera membuka pintu mobil dan turun. Lintang mengikutinya kemudian.Panti asuhan itu terlihat sangat sederhana, banguan semi permanen menjadi tempat naungan anak-anak itu. Namun mereka terlihat sangat ceria, saling bermain di halaman. Selagi berjalan memasuki halaman menuju ke panti, Lintang tak kuasa menahan tangisnya. Matanya menatap satu persatu anak-anak itu, berharap menemukan sorot mata yang pasti dikenalnya. Arthur pun mengerti, dia
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Raffa

Hazen baru saja keluar dari bengkel saat tak sengaja menendang sebuah mobil-mobilan yang melaju menabrak kakinya. Ia pun menunduk dan melihat mobil berbentuk jeep itu terjungkal di trotoar. "Oh, maafkan anak kami! Apa kau terluka?" Hazen menolehkan kepalanya ke arah suara seorang wanita muda yang datang menghampiri. Tangannya menuntun seorang anak kecil yang memegang remot kontrol. Sejenak Hazen tertegun saat melihat mata coklat anak itu."Apa Nona terluka?" Pertanyaan itu membuatnya tersadar, ia pun memandang pada wanita itu."Ah, ya, aku tidak apa-apa," jawab Hazen mengulas senyum. Anak itu melepaskan diri dari tangan ibunya, dan bergegas mengambil mobilnya. "Apa itu rusak?" tanya Hazen ketika melihat kening anak itu berkerut seraya membolak-balik mainannya itu.Sekali lagi Hazen dibuat terpukau dengan sorot mata bocah laki-laki itu. Yang mendadak mengingatkannya pada Arthur. "Rodanya nggak bisa berputar, Ma!" ujarnya mengadu pada ibunya, suaranya terdengar lucu dan imut.Hazen
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

Hati Yang Membeku

Arthur dam Lintang berjalan bersama menyusuri trotoar. Menikmati pemandangan jalanan bersalju di sekitarnya.Salju?Ya.Mereka tiba di negeri Paman Sam ini beberapa hari lalu. Lintang mendesak untuk pergi, begitu mendengar jika keluarga yang mengadopsi Arta tinggal di negara ini. Dan disinilah mereka sekarang."Hati-hati!" kata Arthur meraih pinggang Lintang dengan sigap manakala wanita itu terpeleset hendak jatuh karena sepatunya menginjak serpihan es.Lintang malah tertawa seraya memegang lengan Arthur. "Ini seru!" ujarnya terkekeh. Membuat Arthur menggelengkan kepalanya."Kamu seperti anak kecil!" komentar Arthur seraya mengacak rambut Lintang dengan gemas.Lintang mengerling, "Anak kecil ini yang manja sekali sama kamu!" balasnya.Arthur mendenguskan senyum sambil meraih kepala Lintang dan menciumnya.Mereka lalu duduk di sebuah bangku untuk beristirahat, tertawa bersamaan ketika menyadari mereka berjalan terlalu jauh dari hotel yang mereka tempati. "Rasanya masih seperti mimp
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

Dinginnya Salju

Lintang dan Arthur tak ingin membuang waktu. Mereka segera melakukan penelusuran ke rumah sakit yang ada di kota itu. Berharap ada salah satu nama dokter Asia ada di jajaran nama dokter itu. Untuk mempercepat pencarian, mereka berpencar. Arthur memastikan GPS di ponsel Lintang berfungsi dengan baik, sehingga dia bisa menemukannya di manapun."Aku bukan anak kecil, Kapten!" keluh Lintang dengan sikap tunangannya itu. Arthur masih saja protektif terhadapnya."Sst, diam!" ujar Arthur menggerakkan tangannya di depan Lintang, "aku tidak mau kamu kesasar nanti!" lanjutnya seraya menahan senyum geli. Yang membuat Lintang langsung mencubit pinggangnya dengan gemas. Tapi kemudian mereka tertawa cekikikan bersama."Baiklah, hati-hati! Rapatkan jaketnya!" ucap Arthur, seperti melepas anak kecil yang hendak bermain di tengah salju.Lintang hanya memutar bola mata menanggapinya. Lalu melambai pergi ke arah lain berlawanan dengan Arthur. ***Arthur sendiri bersiap hendak pergi, ia berbalik ke ara
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status