Semua Bab Skandal Pengawal Dan Nona Muda: Bab 31 - Bab 40

160 Bab

Hazen Maxwell

Arthur baru saja tiba di negara tujuan. Komandan mengatakan jika dia akan dijemput oleh salah satu staf dari client di mana dia akan bertugas nanti. Hingga sampai bandara dia pun mencari seseorang yang kemungkinan menjemputnya. Tapi hingga 30 menit menunggu sama sekali tidak ada tanda-tanda orang itu. Sementara itu dia belum bisa menggunakan ponsel.Dia mendengus kesal sambil sesekali melihat jam tangannya.Arthur memutuskan untuk sejenak mampir ke sebuah kafetaria yang ada di sudut bandara. Ia sama sekali buta mengenai negara ini, dan tidak diberi petunjuk atau apapun itu. Komandan hanya menyertakan sebuah kartu nama seseorang. Entahlah sepertinya tugasnya kali ini memang benar-benar buta tanpa adanya informasi atau bahkan persiapan seperti biasanya.Setelah sabar menunggu sepertinya orang yang ditugaskan untuk menjemputnya itu memang tidak ada. Maka Arthur pun berinisiatif untuk menelepon nomor yang ada di kartu nama itu.Setelah menyeting ulang ponselnya, Arthur pun menelepon nomo
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-06
Baca selengkapnya

Markas Baru

Markas yang dimaksud oleh Hazen adalah sebuah bengkel mobil di pertengahan kota, dengan lalu lalang kendaraan dan lalu lintas yang ramai. Terpampang jelas dari luar nama bengkel itu. Terlihat normal dengan jajaran velg, botol-botol oli di dinding, juga adanya tempat untuk bongkar pasang. Ada dua orang pekerja yang saat itu tengah berkutat dengan sebuah motor. Mereka melambai menyapa ketika melihat Hazen datang.Arthur masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia berpikir markas itu adalah sebuah gedung seperti halnya kantor kepolisian atau semacamnya. "Apa kamu yakin ini markasnya?" tukas Arthur ragu.Hazen berbalik sambil berkacak pinggang, "Apa kamu pemain Impostor?!" ujarnya menyebut salah satu game.Arthur mengerutkan kening, "Apa itu?" ujarnya tak mengerti. Hazen menghela nafas panjang, lalu menggeleng. Dia lalu berbalik lagi dan memberi isyarat agar Arthur mengikutinya.Mereka terus berjalan ke belakang bengkel di mana. Di sana ada sebuah pintu dan Arthur cukup terpukau
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-06
Baca selengkapnya

Memacu Adrenalin

"Kapten, ini aku!" Hazen menepuk-nepuk tangan Arthur yang menekan lehernya, wajahnya sudah memerah dengan mulut terbuka.Arthur segera melepaskan cengkraman tangannya, cepat-cepat bangkit dan berdiri meletakkan pistolnya di lantai. Lalu segera memburu pada Hazen yang terbatuk seraya memegangi lehernya. "Maaf, kukira tadi -. Maafkan aku!" ucapnya penuh rasa bersalah. Membantu Hazen untuk bangun dan duduk dengan tegak.Hazen mengangguk, "Tak apa, ini salahku!" ucapnya seraya terbatuk lagi. Arthur segera beranjak mengambilkan air minum. Dengan wajah khawatir, ia membantu Hazen untuk minum dengan tangannya sendiri yang memegang gelas itu.Hazen memalingkan pandangannya ke arah lain ketika dirasa Arthur terlalu dekat di depannya."Terimakasih," ucapnya, lalu berdehem menyadari jika intonasi suaranya sedikit salah nada.Arthur meletakkan gelas itu di atas meja nakas. Ia melangkah ke ruang ganti, menarik satu kaos dan memakainya.Hazen meliriknya diam-diam, memperhatikan Sang Kapten dari c
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-06
Baca selengkapnya

Bertemu Klien Baru

Arthur mencengkeram kemudi dengan erat manakala dia merasakan mobil yang dikemudikannya melonjak melompati rel kereta. Detik-detik itu membuatnya merasa jika nyawanya ikut melompat dari tubuhnya, membayangkan jika jarak mereka dengan kereta hanya beberapa detik saja, sebelum kemudian mobilnya mendarat kembali di aspal dengan guncangan hebat. Diiringi suara raungan kereta di belakang mereka.Arthur menginjak rem dan menarik tuas, memutar kemudi dengan tajam menghindari tabrakan dengan tiang listrik di depan mereka. Membuat mobil berputar 180 derajat lalu berhenti. Dia lalu menoleh ke arah belakang dengan nafas terengah-engah. Dimana dilihatnya kereta melaju cepat di relnya meninggalkan hembusan angin yang menerbangkan debu dan dedaunan kering. Meraung semakin jauh seolah tengah menggerutu memarahi mobil yang baru saja hampir menjadi besi penyek karenanya.Belum reda ketegangannya, Arthur dibuat kaget saat mendengar Hazen tiba-tiba tertawa kencang di sebelahnya. Bersorak bertepuk tangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-08
Baca selengkapnya

Catherine Azalea

Beberapa hari di negara orang, Arthur masih belum diberi perintah bertemu dengan gadis yang akan dikawalnya. Entah kenapa, tapi ada baiknya karena dengan begitu Arthur bisa sedikit menelaah semuanya. Tidak sulit untuk mengawasi Catherine dan melihat lebih dekat, karena gadis itu sering wara-wiri di layar kaca. Menjadi model iklan dan menjadi brand ambassador beberapa produk kecantikan dan tas kelas dunia.Arthur menghela nafas panjang. Menyadari jika tugas yang diberikan kali ini memang benar-benar berat. Gadis itu terlihat normal saja di layar kaca. Cantik, luwes dan ceria. Dia juga sering muncul di beberapa acara talkshow dan nyaris tidak memiliki rumor yang buruk.Hingga pada suatu malam Arthur berniat keluar untuk sekedar mencari minuman. Ketika dia melihat seorang gadis tengah terhuyung-huyung berjalan sendirian melewati sebuah gang yang sepi. Arthur yang tengah minum duduk di atas mobilnya hanya meliriknya sekilas dan tak peduli. Sampai kemudian terdengar jeritan minta tolong
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-08
Baca selengkapnya

Second?

Hazen berkerut kening ketika melihat Arthur datang bersama Catherine. Dia hendak bertanya, namun Arthur memberi isyarat agar partnernya itu diam.Saat ini mereka sedang berada di rumah presiden. Pria itu juga nampak mengangkat alis melihat putrinya bersama dengan pria yang ditugaskan menjadi pengawal.Tapi sebelum dia bicara Catherine sudah menyelanya."Batalkan pengawal yang ayah rekrut! Aku ingin dia menjadi pengawalku?" tunjuk Catherine pada Arthur.Hazen membuka mulutnya kaget, lalu terlihat menahan tawa. Kini dia paham dengan yang dimaksud oleh Arthur. Presiden pun tampaknya menangkap maksud dari Arthur."Baiklah, jika itu yang kau mau," sahut Tuan Presiden. Lalu menoleh pada Hazen."Hazen, kamu yang bertanggung jawab, sampaikan padanya jika kerjasama kita gagal. Beri dia hadiah dan pulangkan dia kembali ke negara asalnya!" perintahnya."Baik, Tuan!" sahut Hazen.Arthur menunduk menahan tawa, rasanya seperti tengah bermain dengan anak kecil. Sementara Catherine sepertinya tidak c
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-08
Baca selengkapnya

Pesta Di Klub

Arthur terlonjak bangun saat ponselnya berdering. Dilihatnya layar menunjukkan nama Catherine."Oh, sial!" gerutunya sambil beranjak bangun bertelanjang dada. Menyambar kemeja dan jasnya lalu segera berpakaian. "Kenapa?" tanya Hazen dengan nafas masih terengah-engah. Gaun panjangnya sudah luruh di lantai, menyisakan sepasang pakaian dalam berenda dan stoking yang sudah robek karena ditarik oleh Arthur."Kita harus pergi sekarang," kata Arthur memungut gaun Hazen dan menyerahkannya pada gadis itu. "Kita lanjutkan lain kali!" ujarnya seraya mencium kening Hazen sekilas lalu keluar dari kamar.Hazen mendengus dan melempar belati ke arah pintu dengan dongkol. Gairah yang beberapa saat lalu begitu panas langsung padam seketika. "Sialan kau, Kapten!" pekiknya kesal.***Arthur tersenyum simpul melihat Hazen datang dan naik ke mobil. Wajah gadis itu terlihat masam. Dan Arthur tak akan bertanya alasannya apa.Tapi untuk saat ini mereka harus segera pergi bertugas. Arthur pun segera menjala
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-10
Baca selengkapnya

Buka Hatimu, Kapten!

Arthur menarik bahu pria asing, tepat ketika satu senti lagi dia hendak mencium Hazen. "Hei!" pria itu menoleh dengan wajah berang. Merasa kesenangannya terganggu. Hazen sendiri hanya diam mengulum senyum."Maaf, dia bersamaku, Bung!" kata Arthur memberinya tatapan dingin. Wajah Arthur yang terbilang kokoh dengan rahang tegas, dan penampilan yang mahal membuat pria itu memilih untuk mengalah. Dengan wajah berkerut dongkol dia turun dari kursi dan merelakan tempatnya diambil alih oleh Arthur."I'm sorry, Poor Guy!" ujar Hazen berkedip genit dan melempar cium jauh. Pria itu mendengus seraya mengibaskan tangannya dengan gusar. Hazen tertawa melihat pria itu pergi dengan wajah masam. Ia lalu menoleh ke arah Arthur."Apa?" kekehnya.Arthur menggelengkan kepalanya tak menjawab. Dia lalu duduk dan kembali fokus mengawasi Catherine dari jauh. "Sayangku, jika kau seperti itu, penyamaranmu akan terbongkar hanya dalam waktu beberapa menit saja!" komentar Hazen.Arthur meliriknya, "Benarkah?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-10
Baca selengkapnya

Awal dan Jiwa Baru

Arthur mendorong Hazen di kursi belakang, merebahkan tubuh gadis itu dengan lembut sementara bibir mereka berpagutan. Menautkan jemari mereka dan Arthur menarik tungkai ramping itu ke atas dan menahannya dengan satu tangan. Sementara bibirnya beralih menyusuri leher jenjang itu, Hazen mendongak memberi ruang sepenuhnya pada Arthur. Jemari lentiknya menyelusup di rambut Arthur yang kini sudah mulai memanjang, tak lagi bertahan dengan potongan rambut satu senti ala militernya.Malam larut dengan hembusan angin darat melaju melewati setiap benda, menggerakkan mereka dan membuatnya melambai mengikuti setiap hembusannya. Udara semakin dingin, namun tak mampu menembus suhu panas di kursi belakang mobil itu. Dimana kacanya sudah berembun menangkap nafas hangat yang berhembus dari setiap desahan kedua sejoli itu. Arthur memeluk Hazen dari belakang, melingkarkan tangannya menutupi dada gadis itu, yang duduk di pangkuannya menyandarkan kepalanya di dada bidang Sang Kapten. Mereka sama-sama te
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-12
Baca selengkapnya

Kedatangan Wira

Kabar kehamilan Lintang juga sampai ke telinga Wira, dia yang sudah bebas dari penjara, dengan jaminan tentunya. Dan hari ini dia datang ke kediaman keluarga Adiwilaga menemui Candra."Aku kesini ingin menanyakan tentang Lintang," ucapnya tersenyum, "dia sedang hamil, bukan?" tanyanya menatap mantan mertuanya itu.Candra dan Yasmin saling pandang. "Apa maksud kamu datang kesini?" tanya Candra, bagaimanapun Wira adalah orang yang terbukti menjadi dalang atas percobaan pembunuhan pada Lintang. Dan entah kenapa dia hanya ditahan beberapa bulan dengan putusan akhir 'tidak terbukti bersalah'."Sebagai mantan suaminya, sepertinya wajar saja jika aku kesini dan menanyakan itu, ... Pah!" jawab Wira mengunci pandangannya."Aku ingin memastikan jika anak yang dikandung Lintang adalah darah dagingku!" ucapnya lagi.Candra mengeraskan rahangnya, "Kita belum tahu, kita harus menunggu sampai bayi itu lahir dan melakukan tes," katanya. Wira berdecih, "Apa yang akan terjadi jika ternyata anak yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status