Home / Romansa / Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu : Chapter 71 - Chapter 80

122 Chapters

71. Aku Anak Siapa?

Orang tua itu sangat sedih karena putranya. Dia pun merasa bersalah karena tidak berterus terang siapa Aluna sebenarnya, tapi Tuan Ardin tidak bisa berbuat apa-apa saat Aluna sendiri yang meminta untuk merahasiakannya. “Ardan, kamu dengar Mama nggak sih? Kamu itu harus cepat-cepat mencari cara agar Delia bisa memberikan tanda tangannya lagi untuk menyerahkan harta warisan papa kepada kamu,” ucap Bu Rini penuh semangat.“Iya Ardan, Mbak juga setuju dengan Mama,” timpa Sari ikut bersemangat.Ardan masih tak bergeming, dia tetap mengunyah makanannya tanpa ingin memedulikan ocehan mereka. “Ardan kamu dengar nggak sih? Kalau orang tua lagi bicara tolong didengarkan jangan berpura-pura nggak tahu!” bentak Bu Rini sedikit keras. “Iya nih, nggak asyik banget,” timpa Sari lagi dengan wajah cemberut. Tuan Ardin membanting sendok dan garpu bersamaan membuat orang di sekitar meja makan itu kaget dengan sikap Tuan Ardin selanjutnya. “Bisakah kalian berhenti bicara saat makan? Apakah saya har
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

72. Mencari Aluna

Ardan menatap langit malam yang bertaburan bintang. Udara semakin menusuk sampai kulitnya tapi kekosongan hatinya masih terasa sampai sekarang. “Kenapa hidup Ardan menjadi seperti ini, Pa? Kenapa Ardan tidak bisa melihat ketulusan cinta Aluna? Kenapa rasa itu tidak ada saat dia masih di sini tapi setelah dia pergi kenapa rasa itu seperti menggerogoti hati Ardan sampai ke akar-akarnya? Ardan sangat menyesal, Ardan ingin mencari Aluna dan meminta penjelasan darinya!” Tekad Ardan sudah bulat dia ingin mencari Aluna.Tuan Ardin menghela napas panjang. Dia lalu duduk di samping Ardan.“Udaranya sangat dingin hari ini tapi hatimu sudah tidak sedingin dulu. Papa mengerti apa yang kamu rasakan Ardan. Dari dulu Papa ingin memberitahukan sebenarnya tapi Papa sudah bersumpah kepada Aluna untuk tidak memberitahukan semuanya ke kamu. Dia ingin melihat apakah kamu mencintainya atau tidak. Ternyata Aluna benar sudah dua tahun kalian menikah tapi kalian tetap dingin. Aluna hanya seorang wanita biasa
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

73. Empat Tahun Kemudian

Matahari pagi sudah menyambutnya. Begitu juga dengan mereka yang begitu bersemangat untuk mengawali aktivitas pagi setiap harinya. Wanita cantik itu pun mengawalinya dengan bahagia bersama puteri kesayangannya yang masih berumur empat tahun itu. Tingkah laku yang menggemaskan membuat Aluna selalu tersenyum meskipun masih ada luka yang tak kunjung sembuh untuk dihilangkan.Sudah empat tahun berlalu, Aluna bisa melewatinya dengan penuh perjuangan. Hidup di kota sendirian tidak membuat Aluna patah semangat untuk merawat dan membesarkan buah cintanya dengan penuh kasih sayang.Pengorbanan Aluna untuk bertahan dari semua hinaan dan caci maki dari sekitar orang mampu membuatnya menjadi wanita yang tegar dan mandiri. Bahkan mereka yang pernah merendahkan Aluna begitu salut dengan perjuangan dirinya yang begitu banyak masalah. Apalagi Aluna dikenal sebagai janda cantik yang bisa memperdaya banyak kaum Adam. Namun semua dia tangguhkan, Aluna yang sekarang lebih menutup aurat membuat penamp
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

74. Anaya

Anaya Nuraini Batara nama gadis kecil itu seharusnya, tapi Aluna menghilangkan nama Batara sehingga gadis kecil itu tidak tahu siapa ayahnya. Meskipun kadang Anaya bertanya siapa sosok ayahnya Aluna selalu menjawab kalau ayahnya masih hidup dan bekerja di luar kota. Wajah Aluna akan terlihat sedih jika Anaya membicarakan sosok itu sehingga gadis kecil itu pun tidak mau bertanya lagi tentang keberadaan ayahnya. Tumbuh di lingkungan yang banyak memberikan kasih sayang sehingga membuat hati Anaya terobati, meskipun di dalam lubuk hati yang paling dalam Anaya ingin sekali bertemu dengan ayah kandungnya tanpa harus menyakiti perasaan Aluna. Tak jarang dalam doanya dia meminta untuk bisa dipertemukan oleh Ayah kandungnya. Meskipun Aluna tidak pernah menginginkan Anaya membenci pria itu tapi Anaya kecil tahu kalau orang yang disebut Ayah itu sudah melakukan kesalahan sehingga Aluna bersedih.Semua orang tahu bahkan Aluna menyadari akan hal itu, tapi nyalinya begitu kecil untuk mengungkapkan
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

75. Keluh Kesah

Aluna melihat wajah sedih Pak Udin. Sesekali pria tua itu mengusap air matanya yang jatuh sendiri membasahi wajah keriputnya.“Ada apa Pak?” tanya Aluna pelan.“Nggak apa-apa Bu. Hanya rindu dengan anak saya Putri. Seminggu yang lalu anak saya memang sakit dan Allah sudah mengambilnya. Mungkin Allah lebih sayang dengan Puteri daripada dia hidup dengan saya sakit-sakitan,” jelasnya tertunduk lesu. Aluna terkejut dengan ucapan Pak Udin. “Jadi maksud Bapak yang ditanya sama Naya itu Puteri anak Bapak sudah meninggal?” “Iya Bu, Putri memang mempunyai penyakit kelainan jantung. Saya tidak bisa membawanya berobat, tidak ada yang tahu bahkan Neng Naya tidak tahu kalau Putri sakit keras. Dia hanya ingin mempunyai teman sebelum ajal menjemputnya dan itu telah dikabulkan dengan kehadiran Neng Naya bisa menghibur hati Putri.”“Innalilailahi wa inna lagi rojiun, maaf Pak saya nggak tahu kalau Putri sakit. Memang dia ada cerita kalau dia mempunyai teman baru yang bernama Putri, Pak,” jawab Alun
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

76. Dilema

Tidak jauh memang dari tempat taman bermain itu dengan tempat panti asuhan sehingga es krim yang dibawanya tidak terlalu banyak meleleh. Lima menit berlalu akhirnya mereka sampai didepan pintu gerbang panti asuhan Kasih Bunda. Aluna langsung memarkirkan motor matic kesayangannya di dalam halaman panti asuhan. Mereka yang sedang berada di halaman langsung berhambur menyambut kedatangan ibu dan anak itu. Aluna dan Anaya memang sering datang ke panti asuhan itu selain memberikan makanan dan minuman, kadang Anaya di titipkan sementara di sana jika gadis kecil itu ingin bermain di panti asuhan itu bersama teman-teman sebayanya. Dengan kehadiran banyak teman membuat Anaya tidak sendirian, tawa bahagia selalu terlihat di wajah gadis kecil yang polos itu. Bu Rani selaku pemilik panti asuhan itu adalah orang pertama yang menerima Aluna. Setidaknya ada orang yang menurut Aluna dijadikan tempat berkeluh kesah selama perjalanan hidupnya sampai sekarang. “Apa yang kamu pikirkan, Lun?” tanya Bu
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

77. Orderan

“Setidaknya kamu masih beruntung mempunyai ibu, sedangkan kami yang berada di sini tidak mempunyai siapa-siapa. Bahkan kami tidak tahu siapa orang tua kami, keluarga kami,” sahut Mila menjelaskan. “Benar kata Mila, kamu harus bersyukur masih ada orang yang bisa dipanggil Ibu, sedangkan kami tidak tahu siapa ibu kami apakah sudah meninggal atau dia membuang kami ke panti asuhan ini,” jelas Sarah. “Ngapain sih kita cerita yang sedih-sedih? Intinya saja kamu tidak boleh membuat ibumu sedih Naya, dia ibu kamu, dia yang sudah berjuang untuk kamu, jadi jangan ragukan kasih sayangnya. Urusan orang dewasa, mungkin ada sesuatu yang membuat Ibumu tidak ingin mengatakannya, jika tidak ada masalah nggak mungkin kan kamu tidak diberitahu siapa ayah kamu sebenarnya?” Naya berpikir sejenak dengan apa yang dikatakan oleh teman-temannya itu. “Kalian memang benar tidak semestinya Naya meragukan kasih sayang Umi. Naya sayang Umi. Naya nggak akan membuat Umi sedih lagi.”“Gitu dong, tugas kamu sebag
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

78. Rindu atau Sakit Hati

“Kamu ambil saja Lun, memang minta berapa kotak?” tanya Lastri penasaran.“Kata Bu panti sih sekitar lima ratus kotak sekalian untuk dibagi-bagikan ke panti lainnya.,” jawab Luna membuat kedua teman setianya itu dengan mulut menganga. “A—apa lima ratus kotak? Nggak salah Lun?” Rani masih tercengang dengan jumlah kotakan itu karena baru kali ini ada orang yang memesan sampai delapan ratus kotak sedangkan biasanya mereka hanya terima orderan paling banyak hanya seratus kotak saja. “Terus kamu terima apa nggak?” tanyanya lagi. “Makanya aku bingung banget Mbak mau terima atau tidak sedangkan kita pasti kekurangan orang. Delapan ratus kotak ini banyak banget. Uang DP belum aku ambil makanya aku minta pendapat kalian, bagaimana? Sedangkan orderan yang Mbak Rani ini juga ada yang harinya sama ini dua lagi. Jika aku ambil punya Bu panti, aku takut kal ...” Belum juga selesai bicara tiba-tiba saja Rani dan Lastri serempak bicara. “Kita ambil!” jawab Rani dan Lastri bersamaan membuat Aluna
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

79. Perampokan

Aluna melihat mereka. Dia kemudian melajukan kendaraannya tapi kedua motor itu pun ikut melaju. Aluna mulai ketakutan saat pengendara motor itu kembali mendekat. Tiba-tiba salah satu penumpangnya membawa sebilah pisau yang dia pegang. Aluna menoleh dalam hatinya selalu beristigfar agar tidak terjadi sesuatu apa pun. “Berhenti!” teriak orang itu yang membawa senjata. “Aluna tak bergeming, bahkan semakin cepat melajukan kendaraannya. “Ya Allah siapa mereka, kenapa mereka mengikutiku atau mereka melihat aku membawa uang dari panti?” tanyanya dalam hati.Suasana hati Aluna tak beraturan antara takut dan berani, tapi dia tidak mau menyerah begitu saja. Motor yang satu berhasil mencegat motor Aluna dengan memotong jalan. Mau tak mau Aluna menghentikan laju kendaraannya karena pengendara yang lain sudah berada di depan Aluna. Sedangkan yang lain masih mengikuti dari belakang. Tak ada pilihan lain akhirnya Aluna menghentikan motornya. Wanita cantik itu melihat ke kiri dan kanan tidak ada
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

80. Bertemu Gadis Kecil

Lima belas menit kemudian Aluna sudah sampai di kantor polisi untuk memberikan laporan. Keluarga preman pun ternyata telah dihubungi kalau salah satu keluarganya telah melakukan kejahatan dan kini masuk dalam bui. Meskipun Aluna memberikan kesaksian atas peristiwa itu dan tidak menuntut tetap saja hukuman untuk keempat preman itu tetap berlanjut karena sudah ada korban yang meninggal. Mau tak mau Aluna menyerahkan semuanya kepada pihak polisi dan tidak ingin memperpanjang masalah. Aluna melewati keluarga preman dan meminta maaf karena kejadian itu. Bahkan wanita yang hamil itu ternyata istri dari preman yang menusuk perut Pak Udin sehingga merenggang nyawa.“Semua sudah terjadi, keluarga kalian yang mencari masalah sendiri, mengambil jalan pintas bahkan mereka hampir saja melecehkan saya jika saya tidak melawan. Saya pun masih trauma dengan kejadian ini. Beliau sudah berjasa untuk menolong saya sampai mempertaruhkan nyawanya dan maaf pihak kepolisian tetap memproses sesuai hukum y
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status