Home / Romansa / Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu : Chapter 61 - Chapter 70

122 Chapters

61. Bertemu Tuan Ardin

“Apa yang kamu pikirkan, apakah masih tentang Ardan?” tebakan Rayhan tidak pernah salah, dia bisa dari wajah cantik itu yang terlihat murung meskipun Aluna tidak pernah mengatakannya.Aluna menghela napas panjang, dia sangat tahu bahwa kehidupan untuk selanjutnya akan terasa berat. Banyak yang akan menderita apalagi kepada Tuan Ardin yang selalu ada untuknya, tapi untuk apa harus bertahan jika sang suami sudah tidak mau melihatnya lagi mungkin saja juga telah membencinya. “Mas, bisa antarkan aku bertemu Papa untuk terakhir kalinya, setelah itu aku ingin pergi jauh dari sini,” ucapnya dengan nada pelan. “Apakah kamu yakin?” “Ya, kamu tenang saja Mas, aku tidak akan terbujuk lagi, aku sudah lelah dan aku tidak ingin menyiksa diriku sendiri dengan status yang tidak jelas. Aku ingin bahagia dalam membesarkan anakku nanti meskipun pasti banyak rintangan yang harus aku lalui, tapi aku rela dan ikhlas jika itu memang sudah takdirku,” jelasnya lagi. Rayhan tersenyum. “Kamu memang harus ba
last updateLast Updated : 2023-07-27
Read more

62. Kecewa

“Maaf Pa, Mas Ardan sudah menghina Aluna, sudah cukup dan Aluna pikir Mas Ardan bisa melihat kekurangan Aluna tapi tidak cinta dan kasih sayang Aluna tidak bisa membuat Mas Ardan mengerti. Dia ingin mempunyai istri yang sempurna tapi Aluna tidak bisa memberikannya. Papa jangan membenci Mas Ardan dan Mbak Delia sebentar lagi Papa akan menjadi seorang Kakek, bukankah itu yang Papa inginkan?” jelas Aluna lemah lembut.“Sampai kapan pun Papa tidak akan pernah menganggapnya sebagai cucu Papa jika anak itu dari rahim wanita seperti Delia!” hardiknya kesal. Aluna berusaha untuk memberi pengertian tetapi tetap saja orang tua itu masih saja tidak peduli dengan omongan Aluna. Tuna Ardin menghela napas panjang setelah mendengar curhatan Aluna. Meskipun ada rasa kecewa, marah, kesal karena Aluna sudah memutuskan sendiri tanpa berkompromi dengannya tapi dia pun mengerti posisi Aluna yang serba salah dan Ardan sendiri pun sudah melepaskan Aluna begitu saja. Orang tua itu bangkit dari tempat duduk
last updateLast Updated : 2023-07-30
Read more

63. Jebakan

“Akh ... augh sakit!” jerit wanita itu saat tubuhnya mendarat sempurna di lantai. Ardan menemukan ponselnya, dia lalu mengambil dan menyalakan ponsel itu. Wajahnya memucat saat terlihat banyak panggilan masuk yang tak terjawab. Apalagi nama yang tertera di layar ponsel itu adalah Tuan Ardin.“Astaga kenapa Papa menghubungiku sampai sebanyak ini?” Ardan menggusar rambutnya. Rasa penasaran dan gelisah sudah menyelimuti hatinya. Mau tak mau Ardan harus segera menghubungi Tuan Ardin. Sedangkan wanita itu dibiarkan oleh Ardan yang masih menahan rasa sakit akibat ulah Ardan.Nada tersambung, tenggorokannya seakan tercekat saat panggilan itu terjawab dengan suara nada dingin.“Halo!”“Pa?” “Bagus Ardan kamu memang anak yang tidak bisa diharapkan. Apa yang kamu lakukan diluar sana, hah? Ingin membuat perusahaan kita hancur? Apa maumu Ardan?”Ardin bingung dengan ucapan Tuan Ardin yang langsung menyalahkan dirinya.“Ma—maksud Papa? Apa yang Ardan lakukan? Ada apa, Pa?”“Kamu mau membuat Pa
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

64. Perpisahan

“Papa?” panggil Ardan lirih. Tuan Ardin menatap tajam saat terdengar suara Ardan memanggilnya. “Lihat, orang yang kita tunggu sudah datang,” sindir Tuan Ardin. Tampilan Ardan yang seperti bangun tidur, rambut acak-acakan dengan pakaian yang sedikit berantakan. Ardan menghempaskan bokongnya di sofa empuk di samping Bu Rini.“Ada apa Pa, kenapa kita berkumpul di sini? Kepala Ardan masih pusing dan ....” “Apa yang kamu lakukan Ardan? Apakah kamu sudah bosan hidup kaya seperti sekarang ini sehingga kamu melakukan semua ini?”Ardan masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Tuan Ardin. “Sayang, jadi kamu benar melakukan itu, kamu sangat keterlaluan bagaimana jika video rekaman itu tersebar luas dan aku juga bisa mendapatkan getahnya?” Wajah Delia memelas dan sendu. Ardan baru menyadari kalau yang mereka bicarakan adalah hubungan satu malamnya di ranjang itu. Tuan Ardin sudah mengatakannya kalau ada yang mengirimi rekaman itu melalui ponselnya. Tidak ada pemerasan untuk meminta
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

65. Masa Lalu Penuh Kenangan

“Semua sudah kamu putuskan sendiri aku bisa apa sekarang, bahkan aku ingin menjadi pelindungmu saja tidak diizinkan apalagi menjadi bagian dalam hidupmu, Aluna?” tanya Rayhan dengan wajah memelas. Aluna terdiam dan hanya menanggapinya dengan senyuman. Sesaat kemudian dia pun berkata. “Maaf Mas, aku hanya ingin sendiri dan aku ingin masa laluku terkubur dalam-dalam sehingga aku akan susah membukanya kembali.”Dengan berat hati akhirnya Rayhan melepaskan kepergian Aluna. Setelah semua yang berkaitan dengan keluarga Batara selesai Aluna pun segera meninggalkan kota Jakarta sambil membawa kenangan pahit bersama Ardan. “Aku akan selalu menunggumu Aluna, aku akan bisa menemukan kamu, aku percaya kalau Tuhan akan melindungi di mana kamu berada,” ucap Rayhan dengan mantap. Tak banyak berpikir tiba-tiba saja Aluna memeluk Rayhan. Sedangkan pria tampan itu merasakan hawa panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Rayhan sebisa mungkin menahan gejolak nafsunya saat Aluna spontan memeluknya.
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

66. Marah

“Bagaimana menurutmu, Sayang, sangat bagus, bukan?” Delia terlihat sangat bahagia karena foto mereka bertiga terpampang jelas di sana. Ardan hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Delia yang sekarang telah menjadi istrinya kurang lebih empat tahun berjalan. Tidak ada yang salah dengan foto itu bahkan Delia tidak bersalah untuk memajang foto itu karena sejatinya mereka adalah sebuah keluarga yang terlihat harmonis di lihat orang banyak.“Kenapa kamu berani mengganti foto itu?” tanya Ardan sambil menatap Delia dengan tatapan dingin dan menekan.Delia balas menatap dengan berani. “Kenapa ada yang salah? Seharusnya kamu yang tahu diri Ardan kalau kamu dan keluarga kamu masih bisa hidup enak karena aku, bukan begitu?” ejek Delia tersenyum sinis.Ardan pun balas tersenyum. “Ya aku juga baru tahu kalau kamu itu wanita tak tahu diri, hidup enak karena kamu? Ayolah Delia, kamu tahu dari mana harta kamu berasal kalau bukan karena kebodohanku sendiri yang memberikan semuanya kepadamu,” ejekny
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

67. Penyesalan Ardan

“Cepat keluar dari sini, aku sudah muak denganmu!” geram Ardan kesal. Delia tersenyum saat melihat kekesalan di wajah Ardan. Semakin Ardan kesal semakin Delia merasa puas mengerjai suaminya itu. “Kamu pikir kamu bisa melakukan hal ini padaku? Tidak bisa Ardan kamu harus tunduk dengan apa yang aku katakan. Bersikap lembut lah, Sayang,” sahutnya dengan penuh penekanan.Ardan menatap elang kepada Delia, tapi wanita itu pun membalas tatapan Ardan tanpa rasa takut. “Aku tidak menyangka kamu bisa berbuat seperti, aku menyesal telah terbuai dengan bujuk rayumu, ternyata aku sudah salah menilai kamu dan Aluna. Seandainya saja aku tidak termakan hasutan kalian dan lebih peka mengenal Aluna, tentu aku tidak menjadi seperti ini! Kamu tahu Delia, sepertinya aku memang sudah tidak mencintaimu lagi, dan aku berjanji semua yang kamu ambil secara paksa akan kembali utuh kepadaku!” ucapnya menggebu-gebu. Namun, omongan Ardan seperti angin lalu bagi Delia. Wanita seksi itu tahu kalau suaminya tida
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

68. Empat Tahun Kemudian.

Mengingat masa lalu itu Ardan semakin marah. Apalagi dia menyalahkan Tuan Ardin atas semua yang terjadi. Menurut Ardan seandainya Tuan Ardin mengatakan siapa Aluna sebenarnya tentu tidak akan seperti ini.Hubungan antara ayah dan anak itu pun menjadi renggang, akan tetapi Ardan masih peduli dengan Tuan Ardin sehingga masih mau merawatnya sampai sekarang ini. Pria tua itu kini kembali sakit-sakitan karena terus memikirkan Aluna. Sedangkan Ardan antara marah dan merasa bersalah karena dirinya sendiri yang tidak peka dengan Aluna.“Kenapa Papa menyembunyikan hal sebesar ini? Kenapa Pa? Dan Aluna kenapa juga tidak memberitahukan kalau dia yang telah menolongku dari kecelakaan, bahkan kakinya menjadi korban karena aku! Aku memang tidak bisa melihat kebaikan Aluna, bahkan dia rela bertahan selama dua tahun dari keluarga ini padahal dia sudah banyak membantu. Aku tidak bisa diam begitu saja, aku harus mencarinya tapi di mana? Sedangkan nomor ponselnya saja sudah tidak aktif dan menyuruh or
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

69. Aluna Hamil?

“Bu—bukan Dok, dia anak saya dengan Delia,” jawab Ardan masih bingung dengan pertanyaan Dokter Yasmin. “Oh, kamu menikah lagi? Dan di mana anak Aluna pasti dia juga sebesar ini juga, kan?” lanjutnya bertanya dengan semangat. “Mak—maksud Dokter kenapa dengan Aluna?” tanya Ardan masih bingung. “Apakah kamu tidak tahu kalau Aluna sedang hamil?” Dokter Yasmin mengerutkan dahinya.“Apa maksud Dokter, Aluna hamil tapi dia?” Ardan masih syok dengan pertanyaan dokter itu. Dia mengusap rambutnya dengan kasar. Dena melihat ayahnya tampak marah dan kesal membuat gadis kecil itu takut.“Papi kenapa?” tanya gadis kecil itu pelan. Ardan baru sadar kalau ada anak kecil yang mendengar percakapan mereka. Buru-buru Ardan mengubah ekspresinya menjadi biasa kembali.“Sayang, Papi nggak apa-apa. Dena bisa tunggu sebentar di sini, Papi mau bicara sebentar sama dokter. Boleh?” pinta Ardan memelas.Gadis kecil itu mengangguk pelan dan mencari tempat duduk langsung. Sedangkan Ardan masih ingin bicara denga
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

70. Hening

“Papi nggak dimarahi Sayang jangan khawatir dan nanti kalau sampai di rumah enggak usah bilang-bilang sama yang lain kalau tadi Papa bertemu dengan ibu dokter itu ya,” pinta Ardan memasang wajah sedih.Dena mengerutkan dahinya. “Memang kenapa Pa? Papa takut ya dimarahi sama Opa?” tanya gadis kecil itu bingung.“I—iya Sayang, lagian Opa lagi sakit nggak baik membuat Opa banyak pikiran nanti tambah sakit kan?” bujuk Ardan. “Oh iya benar juga sih, oke, Papa jangan khawatir semua rahasia Papa aman bersama Dena, asalkan?” ucapan gadis kecil itu berhenti saat memikirkan sesuatu.Ardan pun tampak bingung melihat tingkah laku putrinya yang begitu menggemaskan. Hanya dia yang bisa mengobati dan memberikan kehangatan saat Ardan merasa jenuh dan lelah berada dalam tekanan seperti ini.“Permintaan Dena hanya satu Pa, jangan berhenti menyayangi Dena dan jika suatu hari nanti Papa bercerai dengan Mama dan ingin menikah lagi, Dena ingin Papa tidak melupakan Dena dan masih tetap menyayangi Dena,” j
last updateLast Updated : 2023-08-20
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status