Home / Romansa / Cinta Dalam Skandal / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Cinta Dalam Skandal : Chapter 81 - Chapter 90

101 Chapters

Bab 80 : Project Bersama

Setelah beberapa hari berlalu, bahkan setelah banyak panggilan tidak terjawab itu, Ariana tidak menerima telpon kembali dari Kenzo. Itu membuat Ariana semakin kesal dan kesal bahkan marah pada pria itu. Ia telah bersumpah pada dirinya sendiri bahwa saat Kenzo menelponnya, ia akan melakukan hal yang sama. Tidak mengangkatnya atau bahkan menelponnya kembali. Hanya karena pria itu, mood Ariana selalu hancur jika terkena sedikit saja trigger. Hari itu adalah malam yang dingin, dan Yohan mampir ke apartemen Ariana yang juga terdapat Dalmi. Pasalnya malam ini, mereka berdua akan terbang ke negara sakura Jepang untuk syuting dan bertemu dengan Jin. Yohan datang di saat yang tidak tepat karena Ariana tidak dalam kondisi yang cocok untuk melempar ejekan dan candaan seperti biasa. “Kalian akan pergi malam ini, kan? Jangan lupa untuk titipanku, ya!” ujar Yohan begitu tiba di apartemen. “Kamu ini seperti seseorang yang tidak bisa pergi sendiri ke Jepang, Yohan,” timpal Dalmi. Yohan tidak menja
Read more

Bab 81 : Pendapat Kenzo

Beberapa hari telah berlalu sejak kedatangan Ariana ke Jepang. Sudah beberapa hari juga terlewat sejak Ariana menemui Jin di salah satu restoran. Mereka lebih banyak membicarakan hal di luar pekerjaan dibandingkan pekerjaan itu sendiri. Memang tidak banyak hal yang harus dibicarakan mereka berdua. Kecuali bersama-sama di sebuah rapat bersama tim-tim lain yang bekerja bersama mereka selama drama akan dibuat. Hari ini, rapat selesai setelah 4 jam. Ariana telah merasakan atmosfer yang tidak nyaman selama ia duduk bersama mereka. Ia bisa merasakan tatapan-tatapan yang diarahkan padanya begitu tidak nyaman. Sudah barang tentu karena mereka meragukan dirinya yang akan membintangi drama ini. Dalmi memang benar-benar cerdas dalam memanfaatkan rumor gosip. Ia telah memanfaatkan Jin sepenuhnya, dan pria itu yang Ariana yakini, tidak akan terlalu bodoh untuk tidak menyadarinya. Karena itulah ia juga bertemu Jin untuk mengatakan hal tersebut. Tidak banyak respon yang dikeluarkan olehnya membuat A
Read more

Bab 82 : Siasat Kenzo

“Tidak perlu terlalu sungkan, Nona Nadine. Saya tidak suka jika harus makan sendirian, tapi bawahan saya bersama saya tanpa makan. Ini jam makan siang juga.” Kenzo tersenyum tipis, menghentikan sekretarisnya yang baru saja hendak pergi juga, selepas klien mereka pergi, setelah negosiasi selesai. Ia melakukan hal yang sama di depan wanita ini seperti hari-hari lalu. Namun, tidak sampai terlalu terlihat bahwa ia tengah menggali titik kelemahannya. Dirinya yang tidak biasa tersenyum ramah, terlebih pada wanita, sedikit melunak di depan wanita bertipe Nadine. Ia mungkin melihatnya sebagai pria yang kesepian dan butuh pelarian. Itu bagus, meski begitu Kenzo tetap tidak bisa menurunkan kewaspadaan sedikitpun. Sekretarisnya itu adalah wanita yang cukup kaku sehingga sulit untuk membaca bagaimana isi hatinya. Ketika ia melihat ke dalam matanya, Kenzo tidak bisa melihat hal lain selain keprofesionalan. Karena itulah Kenzo harus lebih berusaha keras ‘menggodanya’ untuk membuka sisi lain dalam
Read more

Bab 83 : Pekerjaan Menunggu di Korea

Dalam satu tahun ini, Ariana sudah tiga kali menginjakkan kakinya di Bandara Internasional Korea. Pertama tiba dari Indonesia, lalu hendak pergi ke Jepang, lalu kembali lagi. Perjalanannya pun masih terbilang sangat sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum ia bertemu dengan Kenzo. Meski begitu, tubuhnya tetap saja merasakan lelah setelah duduk berjam-jam di pesawat. Ditambah dengan para fans yang selalu ada menyambutnya di bandara. Baik itu yang kebetulan ada di bandara, atau memang sengaja datang, entah mendapatkan info dari mana. Ariana mau tidak mau harus tetap tersenyum atau setidaknya melambaikan tangan untuk menyapa, demi menjaga imej-nya. Atau karirnya akan selesai karena mendapatkan cap sebagai aktris angkuh yang tidak tahu diri. “Haaah … Eonni, aku ingin langsung pulang,” ujar Ariana begitu masuk ke dalam mobil dan melepas topi baseball andalan miliknya. “Baiklah, kamu memiliki waktu istirahat 30 menit sebelum pergi ke lokasi pemotretan.” Ariana menoleh pada Dalmi de
Read more

Bab 84 : Informasi Baru

“Kenapa wajahmu terlihat tidak bersemangat seperti itu, Bitna? Kamu tidak senang setelah kembali ke Korea?” tanya Yohan yang mendapatkan tatapan dari kedua orang yang juga duduk di meja yang sama dengannya. Terutama Dalmi yang menyuruhnya untuk berbicara melalui tatapan matanya. Semua yang dikatakan Yohan disaat mood Ariana tidak bagus, selalu berakhir memperparah, meski bukan itu niatnya. “Aku senang kembali ke Korea, tapi yang membuatku tidak senang adalah kamu, Oppa.” Yohan menunjuk dirinya sendiri, tidak mengindahkan apa yang dikatakan Dalmi. “Aku?” “Aku tidak suka dengan kehadiran Oppa di Korea. Tidak bisakah Oppa keluar negeri saja?” “Apa kamu baru saja mengusir Oppa-mu ini?” Ariana mengangguk dengan yakin. “Ya, lalu kenapa?” “Kamu–” Yohan tidak bisa meneruskan, selain jari telunjuk yang melayang kemudian perlahan dengan keras kembali melipat dan turun. Tentu saja ekspresi wajah Yohan mendukung kekesalannya yang terlihat. Ariana tertawa puas, sementara Dalmi dan Jin sibuk
Read more

Bab 85 : Menunggu Seseorang

Kenzo mengikuti petunjuk lokasi yang beberapa waktu lalu diinformasikan oleh Chakra. Ia awalnya memang sudah merasa skeptis dengan lokasi yang ditunjukkan, dan ia ternyata benar. Jalanan ini jalanan biasa yang hanya bisa dilalui oleh satu mobil, menuju ke sebuah perumahan biasa, yang mana jalanan ini semakin kecil. Meski begitu, kepercayaannya pada Chakra tetap memaksa Kenzo melewati jalanan tersebut. Sampai akhir ia tetap ragu, sampai ada sebuah persimpangan yang dikatakan oleh Chakra. Jalanan yang harus ia lewati adalah jalanan yang paling sangat tidak memungkinkan. Kenzo masih ragu, tapi tetap mengikuti jalan sesuai yang dikatakan oleh Chakra. Pada akhirnya, kepercayaan itu membuahkan hasil sebab Kenzo menemukan sebuah jalan lain menuju bangunan terbengkalai di sisi jalan raya yang diacuhkan. Persis seperti yang dikatakan oleh Chakra. Tempat ini memiliki jalan lain yang sangat tersembunyi hingga siapapun tidak akan mengira ada orang yang rutin mengunjunginya. Kenzo keluar dari mob
Read more

Bab 86 : Alasan Masa Lalu

Tidak peduli seberapa banyak usaha Kenzo untuk menanyakan hal demikian, tapi Daris seakan mendengar sebuah lelucon. Ia kembali tertawa dengan sangat keras, menghina Kenzo dari tawanya tersebut. Lalu bertanya dengan tanpa rasa bersalah, “Kamu bertanya apa aku menyesal? Apa kamu bercanda, Ken?”Itu memang pertanyaan yang terdengar konyol sejak awal bagi Daris yang tidak memiliki perasaan apapun lagi. Kenzo seharusnya tidak perlu berusaha lagi sejak ia mengetahui bagaimana perbuatan Daris selama ini. Namun, meski begitu, hati kecilnya tetap kesulitan menerima fakta ini. Ariana mungkin tidak akan bisa menerima hal ini. Ingatannya melayang pada saat kematian kedua orang tua Ariana tak lama setelah ayahnya meninggal. Daris begitu pas menggantikan sosok figur ayah bagi mereka berdua. Bagaimana dia menghibur, menenangkan, memberi semangat, lalu membimbing dan terus menemani bahkan sampai saat ini. Bahkan baru saja kemarin, Daris seolah-olah masih menjadi ayahnya. Mengatakan bahwa dirinya pant
Read more

Bab 87 : Akhir Dari Antagonis

“Tidak, Tuan Kenzo!” Jika bukan karena teriakan itu, Kenzo bisa lebih menghindari tembakan peluru Daris. Karena Nadine yang memecahkan fokusnya, ia terkena telak. Mungkin sebuah keberuntungan karena Daris tidak benar-benar bisa mengenai tepat jantungnya. Suatu benda yang panas dan cepat, menerobos masuk ke dalam tubuhnya dan merobek-robek organ dalamnya tanpa ampun. Mulanya ia tidak merasakan apapun, sampai darah keluar dari mulutnya disusul oleh rasa sakit tidak terdefinisikan akibat luka yang terbuka. Keseimbangan tubuhnya oleng dan dalam hitungan detik kakinya semakin lemas sebelum akhirnya terjatuh. Namun, sebelum tubuhnya benar-benar menyentuh tanah, seseorang menahan tubuhnya dan ikut terjatuh bersamanya. Ia menutupi jalan darah yang keluar, meski menambahkan rasa sakitnya. Di saat seperti ini, wajah wanita inilah yang terlihat, bukan Ariana-nya. “Lepaskan aku,” ucap Kenzo lemah nan lirih. Nadine menggelengkan kepalanya. “Maaf, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti
Read more

Bab 88 : Firasat Buruk

Beberapa bulan ini cukup sibuk bagi Ariana yang terikat dengan drama yang ia mainkan. Terlebih ia adalah pemain utama dalam drama tersebut bersama Jin. Ditambah brand-brand yang juga terikat kontrak dengannya, menambah kesibukan sekaligus uang yang mengalir, juga ketenaran nama Bitna di Korea. Perlahan namanya mulai kembali bersinar berkat aktingnya di drama yang telah tayang satu bulan lalu itu. Untuk sampai di titik itu diperlukan kerja keras, waktu, dan hal lainnya yang dikorbankan. Salah satunya adalah Kenzo yang ia tinggalkan di Indonesia. Ariana mendapatkan uang, ketenaran, kesuksesan, impian, dan semua goalsnya, tapi mengorbankan cintanya. Kini kesibukan yang super itu hampir selesai karena proses syuting telah sampai di episode terakhir. Ariana berencana pulang ke Indonesia sebentar untuk menemui Kenzo. “Semuanya sudah bekerja keras! Kita akan mulai syuting untuk episode terakhir esok malam.” Ketika sutradara telah mengatakan itu, semua pemain dan kru film membubarkan diri. M
Read more

Bab 89 : Cara ke Indonesia

“I-itu benar, Nona. Maafkan saya karena telah gagal menjaga Tuan Kenzo.” Mendengar Chakra yang berbicara lewat telpon, mereka berdua sudah mengetahui siapa orang yang menjadi lawan bicaranya. Ariana telah mengetahui kondisi Kenzo, tidak perlu diragukan jika dia akan tiba di sini sebentar lagi. Itu kalau Ariana memang benar-benar peduli pada Kenzo. Tidak, mengingat bagaimana sifat dan sikap mereka berdua yang saling mencintai keduanya, Ariana tidak akan berpikir dua kali. Yang mereka khawatirkan adalah bagaimana kondisi Ariana di sana. Mereka yang berada di sini sudah cukup khawatir, apalagi Chakra yang melihat langsung bagaimana keadaan sekarat Kenzo. Bagaimana dengan Ariana, orang yang paling mencintai Kenzo sekaligus satu-satunya keluarga sekarang? “Ariana pasti akan kemari sebentar lagi walaupun dia sangat sibuk sekalipun,” ucap Vanessa. “Beliau memang sedang sangat sibuk dengan syuting dramanya, cukup sulit kalau beliau ingin kemari saat ini juga karena tanggung jawab itu.” Cha
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status