“Tidak, Tuan Kenzo!” Jika bukan karena teriakan itu, Kenzo bisa lebih menghindari tembakan peluru Daris. Karena Nadine yang memecahkan fokusnya, ia terkena telak. Mungkin sebuah keberuntungan karena Daris tidak benar-benar bisa mengenai tepat jantungnya. Suatu benda yang panas dan cepat, menerobos masuk ke dalam tubuhnya dan merobek-robek organ dalamnya tanpa ampun. Mulanya ia tidak merasakan apapun, sampai darah keluar dari mulutnya disusul oleh rasa sakit tidak terdefinisikan akibat luka yang terbuka. Keseimbangan tubuhnya oleng dan dalam hitungan detik kakinya semakin lemas sebelum akhirnya terjatuh. Namun, sebelum tubuhnya benar-benar menyentuh tanah, seseorang menahan tubuhnya dan ikut terjatuh bersamanya. Ia menutupi jalan darah yang keluar, meski menambahkan rasa sakitnya. Di saat seperti ini, wajah wanita inilah yang terlihat, bukan Ariana-nya. “Lepaskan aku,” ucap Kenzo lemah nan lirih. Nadine menggelengkan kepalanya. “Maaf, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti
Read more