"Eh ngomong-ngomong, tumben kamu bau wangi, Ga. Kamu ganti parfum ya?" Rahma mencoba mengendus wangi yang sama dengan tadi saat bersama Ana."Hah, enggak. Parfumku masih sama seperti yang Mbak Rahma jual, cuma hari ini aku lupa pakai." Rahma hanya beroh ria, lalu menuju dapur. "Oya, makasih ya Mbak. Cemilannya gratis, kan?" "Iyalah." Rahma duduk di meja makan sambil mencomot kue yang ada di wadah. Terdengar langkah kecil semakin mendekat. "Mbak, Mbak Rahma." Rahma berjengit kaget setelah sebuah ketukan mendarat di pundaknya disertai bisikan di telinga kanan. "Astaghfirullah, Bibi. Ngagetin aja, sih. Bikin aku jantungan." "Sttt, Mbak Rahma tadi tanya-tanya Mas Arga sudah punya pacar atau belum ya?" "Eh, memangnya bibi tahu kalau Arga punya pacar baru?" Rahma memasang wajah berbinar begitu tahu iparnya dekat dengan perempuan. "Itu, Mbak. Tadi bibi lihat Mas Arga pelukan sama perempuan kampung itu." "Hah, perempuan kampung mana?" "Itu lho, yang dikasih kerjaan sama Mbak Rahma."
Terakhir Diperbarui : 2023-03-01 Baca selengkapnya