Share

Bab 84 Wangi Bayi

Bab 84

"Ingat, Na. Jangan lama-lama tinggal di sini! Karena keberadaanmu hanya menjadi duri bagi Mbak Rahma."

Deg,

Ana merasakan nyeri di dadanya semakin menjadi bagai teriris sembilu. Ia justru memancing amarah Arga dengan sebuah rasa percaya diri yang tinggi.

"Aku bilang tidak ya tidak. Demi Aira, aku bisa melakukan apa saja."

"Aargh!"

Arga menarik Ana ke dalam pelukannya hingga perempuan itu meronta.

"Lepasin!"

"Kamu kurang belaian, huh? Aku bisa memberi apa yang kamu butuhkan. Jangan ganggu Mas Sakha!"

Ana dengan sekuat tenaga mendorong dada Arga. Ia menoleh ke sana kemari tidak ingin ada ART yang suka julid padanya memergoki posisi tadi. Gegas Ana lari menuju kamarnya lalu masuk dan menutup pintunya rapat.

Sementara itu, Arga tersenyum penuh kemenangan setelah mampu memberi ancaman pada Ana. Ia berniat ke dapur untuk mengambil minuman di kulkas.

"Mas Arga. Mas." Arga menoleh mencari sumber suara, ternyata dari arah kamar ART.

"Ada apa, Bi?"

"Mas Arga ngapain peluk-pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status