Share

Bab 87 Tuduhan

Bab 87

*****

Keesokan harinya, Ana sudah berpakaian rapi dan menggendong Aira yang juga sudah selesai makan dan mandi.

"Na, bisa ikut aku sebentar. Ai, Sayang ikut uti cantik dulu ya." Rahma begitu ceria dengan kehadiran Aira di rumah mertuanya. Ia bahagia bukan hanya karena dirinya yang mengharapkan segera punya anak, tetapi ia bahagia karena bisa membuat mertuanya juga suaminya senang dengan tangis dan tawa bayi mungil itu. Namun, rasa itu tidak terlukis di wajah ART dan juga Arga. Sejak Arga tahu kalau Ana dan Aira masa lalu kakaknya, ia berniat mengusir keduanya supaya tidak mengganggu kehidupan rumah tangga kakaknya.

"Sini, Sayang. Aira mau mama ajak melihat-lihat bunga anggrek yang mekar."

"Ishh, hati-hati Ma. Nanti tangan Aira mematahkan bunganya mama nangis lho."

"Ckk, kamu tuh, dikira mama anak kecil?"

Rahma tergelak dengan candaannya bersama Gita sang ibu mertua. Mereka memang akrab seperti ibu dan anak kandung.

Rahma meletakkan tas brandednya sembarang di kursi ruang
D Lista

Tinggalkan jejak komen dan like yuk. makasih.🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status