Share

Bab 80 Bertemu Empat Mata

Bab 80

Kepalan tangan Sakha menonjok meja hingga mengeluarkan darah segar.

"Mas Sakha!"pekik Ana ngilu.

"Lalu gimana kondisi Ratih, Na?' Mendapat pertanyaan itu, Ana hanya bergeming. Pikirannya terbang mengingat keadaan menyedihkan kakaknya. Tak terasa air mata luruh membasahi pipinya. Ia menangis tersedu hingga membuat Sakha kebingungan. Sakha jelas tidak tahu apa-apa, karena mengira Ratih sudah bahagia dengan laki-laki lain.

"Tenanglah, Na. Ceritakan padaku, apa yang terjadi dengan kakakmu?'

Menunggu beberapa menit, Ana kembali tenang setelah minum segelas air yang disodorkan Sakha.

“Mbak Ratih depresi, Mas. Dia sempat dirawat di rumah sakit, tapi aku nggak punya biaya cukup. Aku berusaha mengumpulkan biaya supaya Mbak Ratih bisa dirawat rutin. Surat keterangan tidak mampu bisa kami pakai tapi pengobatannya tidak bisa rutin. Sekarang kondisinya hanya suka meracau nggak jelas. Mbak Ratih selalu bilang minta maaf karena telah menyakiti. Entah siapa yang disakiti.”

Kini gantian S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status