Bab 63"Mas. Kasian anaknya sakit." Rahma masih mendesaknya. Traumanya terhadap anak balita menyeruak kembali. "Gimana kalau terjadi apa-apa pada anaknya, Mas. Seperti anak ki..." "Stt, mereka bukan keluarga kita, Sayang. Sudah biarkan saja dia naik taksi sendiri. Aku capek, mau rebahan dulu." Rahma sedikit kecewa, tetapi tidak patah arang. Ia akan meminta bantuan Arga atau kalau perlu satpam rumah. Sementara itu, Ana yang tak sengaja mendengar perdebatan suami istri di kamar yang pintunya masih terbuka sedikit, hanya mematung di luar kamar. "Mas Sakha sungguh tidak peduli Aira. Dia begitu membenci anak dan istrinya, kah?" Menepuk-nepuk berulang dadanya, Aira tidak bisa menahan emosi yang menyesakkan dada. Ia ingin berteriak sekencang-kencangnya. Memilih ke luar ke teras, Ana tidak mau penghuni rumah tahu kalau dia menangis. "Hei, Mbak mau kemana? Seenaknya keluar masuk rumah orang. Nggak tahu sopan santun ya?" Ana menulikan pendengarannya. Keinginannya hanya satu menjauh dari
Read more