Share

Bab 59 Laki-laki itu

"Oh, iya maaf Pak. Tidak apa-apa, saya akan menawarkan ke orang lain."

"Maksud saya produk ini mungkin lebih cocok dipakai anak saya." Senyum di wajah Ana terbit kembali, ia berharap produknya dibeli oleh orang ini.

"Ini kartu nama saya. Ada alamat yang tertera. Kamu bisa datang ke rumah bertemu anak atau menantu saya. Mungkin saja mereka mau memakainya."

"Wah terima kasih banyak, Pak. Saya akan mengunjunginya nanti atau besok."

Ana membungkukkan badan seraya mengucap terima kasih, lalu meninggalkan pemilik mobil mewah yang juga adalah direktur kantor pelatihan yang dua hari ini disambangi Ana.

Siang hari yang terik, Ana menahan nyeri di lutut saat melangkah pulang ke kontrakan yang masih bisa dijangkau dengan jalan kaki dari kantor pelatihan tadi.

"Na, kenapa jalan kamu tertatih begitu?" sapa Mbok Darmi heran.

"Keserempet mobil, Mbok."

"Astaghfirullah. Trus gimana? Mana yang sakit. Apa mobilnya kabur? Kamu nggak kenapa-napa, kan?"

"Satu-satu, Mbok. Aku baik-baik saja
D Lista

Tinggalkan jejak yuk. Masih semangat nggak, nih? Makasih sudah baca sampai sini ya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status