Share

Bab 58 Tabrakan

"Mbak gimana, sih? Ini mobil mahal, kalau lecet kamu nggak bisa bayar biaya bengkel." Seorang laki-laki muda keluar dari pintu kemudi. Ia berdiri dengan wajah garang di dekat Ana. Mungkin dia adalah sopir mobil mewah yang menabrak Ana.

Jantung Ana berdebar, bukan karena rasa sakit akibat badannya membentur tanah. Akan tetapi, ia takut kalau dimarahi pemilik mobil. Akibat menabraknya, bisa jadi mobilnya lecet. Sopirnya saja marahnya kayak gitu, apalagi pemiliknya pasti sudah mencak-mencak

"Ough...sakit."

"Sengaja ya? Biar dikasih uang berobat?"

Ana beristighfar dalam hati. Matanya sudah mengembun. Ternyata begini rasanya diperlakukan semena-mena di ibukota. Kalau di kampung, tetangga akan memarahi habis-habisan orang yang naik mobil karena menabrak. Ini justru korban yang dicaci. Memang Ana yang salah tidak melihat jalan saat menyeberang. Namun, ia berharap dibantu bangun bukannya malah dihina.

"Ada apa, Ton?" Sebuah kaca mobil bagian belakang terbuka memperlihatkan laki-laki pa
D Lista

Jangan lupa tinggalkan jejak dan love ya. Makasih sudah baca ceritaku

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status