Semua Bab Istri Sementara Tuan Adam: Bab 71 - Bab 80

98 Bab

Pengorbanan Bayu

“Anda mau cari siapa? Saudara bayu sudah menghubungi saya semalam untuk mengganti calon pengantin pria menjadi Adam Al Razi,” jelas Penghulu itu yang membuat semua yang hadir terkejut mendengarnya. Terutama Sari dan Tuan Adam."Ini tidak mungkin," lirih Sari tidak percaya.Tiba-tiba Kang Asep datang dan memberikan sebuah kotak cincin kepada Tuan Adam sambil berbisik, "Dari Kang Bayu, Tuan.""Ada di mana dia sekarang?" tanya Tuan Adam dengan terkejut."Sudah pergi, dan dia menyuruh saya untuk menjadi saksi dari pihak, Tuan," jawab Kang Asep yang membuat Tuan Adam tidak bisa menghindar dari pernikahan ini.Tuan Adam dan Sari tidak bisa berkutik, mereka tidak menyangka jika Bayu telah merencanakan semua ini dengan cepat. Al terlihat bingung haruskan ia menikahi Sari? Sungguh lelaki itu merasa tidak pantas untuk menerima kebaikan Bayu setelah apa yang telah dikorbankan oleh lelaki itu buat istri dan anaknya dahulu. Namun, jika Al juga tidak mau maka Sari akan mendapat malu karena telah g
Baca selengkapnya

56. POV Bayu (Tamu tak Diundang)

Aku sangat bahagia ketika mendengar kata sah dari dalam rumah Sari. Diriku pun tersenyum karena hati ini terasa lega sekali telah menyatukan dua insan yang saling mencintai, meskipun harus mengorbankan perasaanku sendiri.Mungkin kata orang aku adalah lelaki terbodoh di dunia yang dengan rela melepaskan cintanya untuk menjadi milik orang lain. Mungkin mereka berpikir aku tidak mencintai Sari. Itu salah besar, aku sudah mencintainya jauh sebelum laki-laki itu masuk ke dalam hidup Sari.Saat wanita itu terpuruk, tangan inilah yang telah menghapus air matanya. Membalut luka Sari dengan kasih sayang dan ketulusanku. Bahkan ketika seorang bayi laki-laki lahir dari rahimnya. Akulah yang menjadi ayah dari anak itu.Semua kulakukan karena cinta dan kasih sayangku yang teramat besar untuk Sari. Bahkan ketika statusnya menjadi penghalang di antara kami. Aku tetap menjaga mereka selayaknya seorang suami dan ayah.Namun, aku sadar jika jauh di lubuk hati Sari ada cinta yang masih bersemayam. Mun
Baca selengkapnya

57. Malam Pengantin

Pada sore harinya Tuan Adam segera memboyong Sari dan Yusuf untuk tinggal di vila. Mereka akan memulai hidup baru di tempat itu dengan kebahagian dan ujian hidup yang baru tentunya.Sebenarnya Sari enggan untuk kembali lagi ke vila. Kenangan buruk di tempat ini masih segar dalam ingatannya. Di mana pertama kalinya ia jatuh cinta dan terluka oleh orang yang sama. Jujur wanita itu takut jika suatu saat semua kejadian menyakitkan itu akan terjadi lagi.Namun, sebagai seorang istri Sari harus turut ke mana suaminya berada. Kini mau tidak mau, ia harus tinggal di vila itu untuk yang kedua kalinya sebagai istri Tuan Adam. Semoga apa yang ditakutkan olehnya tidak terulang kembali.Tuan Adam segera menelepone yayasan security dan asistan rumah tangga untuk membantu Sari dalam mengurus rumah dan menemani Kang Asep menjaga vila.“Tuan, saya rasa tidak perlu asistan untuk membantu pekerjaan rumah. Saya bisa melakukannya sendiri,” saran Sari yang sanggup untuk mengerjakan semuanya.“Aku tidak m
Baca selengkapnya

58. Honeymoon

Langit terlihat cerah, mentari tampak bersinar dengan terang. Cahayanya yang hangat menerobos kabut-kabut hingga terurai entah ke mana.Hari ini Yusuf pertama kali masuk sekolah. Bocah itu terlihat senang sekali akan memasuki dunia pendidikan. Bahkan semua perlengkapan sudah disiapkan dari kemarin.“Asyik hari ini Yusuf mulai masuk sekolah,” sorak bocah itu ketika berada di meja makan.“Kamu harus belajar yang rajin agar jadi anak yang pintar,” timpal Tuan Adam menyemangati."Iya Abi," jawab bocah itu sambil mengangguk kecil.“Yusuf cepat habiskan sarapannya, nanti terlambat!” seru Sari ketika melihat anak itu lama sekali makannya.Yusuf segera mendorong piringnya dan berkata, "Aku, sudah kenyang Ibu."“Ya sudah, ayo kita berangkat!” ajak Tuan Adam sambil melirik ke arah arlojinya.Tidak lama kemudian sebuah mobil meluncur meninggalkan vila dan menuju ke salah satu sekolah swasta islam yang terdekat. Sari dan Yusuf tampak tertegun ketika mereka sampai di tempat itu. Di mana hanya
Baca selengkapnya

59. Kemarahan Sovia

Setelah menjemput Yusuf, Tuan Adam dan istrinya segera pulang. Ia tampak heran ketika melihat sebuah mobil mewah yang terparkir di depan villanya. Setelah memarkirkan kendaraan, Al segera masuk untuk mengetahui siapa yang telah datang. Al tampak tertegun ketika melihat dua orang tamu yang sangat dikenalnya yaitu Sovia dan Zein.“Al,” panggil Sovia sambil berdiri menyambut kedatangan lelaki yang dicintainya itu.“Untuk apa kalian datang ke sini?” tanya Tuan Adam dengan heran.“Maafkan aku Al, aku ingin kita rujuk lagi,” jawab Sovia dengan penuh harap.“Maaf Sovia, aku tidak bisa kembali kepadamu lagi,” ucap Tuan Adam yang pintu hatinya sudah tertutup untuk wanita itu.“Apakah tidak ada maaf untuk kekhilafan yang telah aku perbuat Al?” tanya Sovia kembali.“Sovia sangat mencintaimu Al, seharusnya kamu memberikan kesempatan kepadanya,” ujar Zein membela Sovia.“Aku tahu, tetapi aku sudah menikah lagi, Sovia.” Tuan Adam memberitahu statusnya sekarang. Sehingga membuat Sovia dan Zein tamp
Baca selengkapnya

60. Kedatangan Tuan Ibrahim

Sari tampak tertegun ketika pulang dari menjemput Yusuf. Melihat dua orang lelaki berperawakan tinggi besar yang tidak dikenalnya, berada di ruang tamu. Wanita itu memperhatikan dengan seksama, seorang pria yang tengah duduk dengan memangku satu kaki.Di mana pria paruh baya itu mirip dengan suaminya. Hanya terlihat lebih Tua dengan jambang dan kumis yang tampak memutih. Sementara itu yang satunya lagi, tampak berdiri tegap seperti seorang bodyguard. "Mana Adam?" tanya lelaki itu dengan suara baritonnya sambil menatap tajam ke arah Sari dan Yusuf secara bergantian."Tuan Adam, belum pulang kerja. Maaf kalau boleh tahu Bapak siapa ya?" jawab Sari sambil balik bertanya.Lelaki itu tampak tersenyum simpul dan menjawab dengan angkuh, "Kamu tidak perlu tahu siapa aku." Sorot mata pria paruh baya itu terlihat mengunci Yusuf yang sedang mengintip dari balik tubuh Sari seraya berkata, "The little Adam.""Cepat buatkan minum untuk Tuan Ibrahim! Kamu pasti pelayan di rumah ini kan?" seru pria
Baca selengkapnya

61. Pembangkangan Adam

"Assalamualaikum ..," ucap seseorang dari luar vila."Waalaikumsalam ...," sahut Sari sambil menuju ke pintu untuk melihat siapa gerangan yang datang.Ketika pintu terbuka Sari tampak tertegun melihat dua orang yang sangat dekat dengannya."Kang Bayu, Ningsih," panggil Sari sambil tersenyum senang."Teteh apa kabar?" tanya Ningsih sambil memeluk kakaknya."Alhamdulillah ... Teteh baik, ayo masuk!" jawab Sari sambil mempersilahkan."Sepi sekali, Yusuf dan suami Teteh ke mana?" tanya Ningsih sambil terkagum melihat megahnya vila itu."Yusuf sedang sekolah, sedangkan Abi baru saja berangkat kerja," jawab Sari sambil duduk berhadapan dengan tamunya. "Saya senang sekali kalian datang," ujar Sari sambil melirik sekilas ke arah Bayu."Aku ingin meminta restumu Sari karena sebentar lagi diriku ingin menikah," ujar Bayu memberitahu maksud kedatangannya.Sari sangat terkejut mendengar apa yang baru saja Bayu katakan. Ia tampak tersenyum bahagia, akhirnya lelaki itu bisa move on dan mendapatka
Baca selengkapnya

62. Diantara Dua Pilihan

Setelah memikirkan dengan masak-masak dan membicarakannya dengan Sari. Akhirnya Tuan Adam memutuskan untuk memindahkan sekolah Yusuf ke salah satu pesantren terkemuka di Jawa Tengah. Tentu di sana keamanan putranya lebih terjamin dan terlindungi dengan baik. Jujur Sari sangat berat berpisah dengan anaknya. Akan tetapi, Al meyakinkannya semua itu demi kebaikan Yusuf semata agar terhindar dari incaran Tuan Ibrahim.“Percayalah Sari, ayahku tidak akan tinggal diam untuk mendapatkan penerus keluarga Al Razi. Agar bisa dia kendalikan dan diatur mengikuti kemauannya,” ujar Al agar Sari yakin jika keputusannya itu adalah yang terbaik.“Baiklah, aku percaya sama Abi,” ucap Sari yang menyetujui rencana suaminya. “Kapan Yusuf akan mulai pindah ke tempat itu?” tanya Sari selanjutnya.“Secepatnya, lebih baik kamu menyiapkan pakaian Yusuf! Aku akan segera mengurus kepindahannya,” jawab Tuan Adam yang dijawab anggukkan oleh Sari.Akhirnya hari itu juga Tuan Adam dan Sari langsung membawa Putranya
Baca selengkapnya

Kemenangan Sovia

“Sari!” panggil Al sambil mencari istrinya.“Abi, tolong!” sahut Sari yang berasal dari dalam kamar Yusuf.Tuan Adam melihat Sari yang terikat diatas tempat tidur dengan wajah yang ketakutan. lalu ia segera melepaskan Sari dan memeluk wanita itu dengan erat.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Al dengan cemasnya, “jangan takut aku tidak akan meninggalkanmu.” Lelaki itu mencoba untuk menenangkan istrinya.Sari tampak mengangguk dan memeluk suaminya dengan erat. Setelah wanita itu lebih tenang, Sari kemudian menceritakan ketika pulang ke vila. Pengawal pribadi Tuan Ibrahim langsung menyekapnya sehabis memukul tungkuk Kang Asep hingga pingsan. Kemudian lelaki itu terus memaksa Sari untuk mengatakan di mana Yusuf berada.“Ayo kita lihat mana Kang Asep, security dan asistan! Mungkin mereka masih disekap,” ajak Al sambil keluar bersama Sari dari kamar itu.Benar saja para penjaga dan asistan rumahnya masih terikat di dapur. Al segera melepaskan mereka."Maaf Tuan, saya tidak bisa melindungi Nyonya,
Baca selengkapnya

63. Firasat

Malam mulai merambat jauh ketika Al dan Sari sedang mempersiapkan untuk acara esok hari. Sovia telah memilih hari dan tanggal yang sama dengan pernikahan Bayu. Sehingga membuat Adam jadi bimbang untuk bisa menghadiri undangan orang yang telah berjasa dalam hidup istrinya itu."Kalau ragu, Abi tidak usah datang ke pernikahan Bayu! Biar aku saja yang hadir,” saran Sari sambil mempersiapkan jas yang akan dipakai oleh suaminya untuk akad dengan Sovia besok.“Aku tidak enak dengan Bayu kalau tidak hadir, kalau bukan karena keihklasannya kita belum tentu dapat untuk bersatu lagi,” sahut Al memantapkan keputusannya.“Akan tetapi, Abi tidak bisa hadir di waktu yang bersamaan,” timpal Sari kembali.“Sovia sudah memberitahu lagi kalau acara akad kami akan dilaksanakan sore hari. Jadi pagi harinya kita bisa menghadiri pernikahan Bayu dan Ningsih.” Adam memberikan info yang baru didapatkan.“Ya sudah, nanti kita jangan lama-lama di rumah Kang Bayu,” usul Sari kemudian.Adam tampak mengangguk dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status