"Halo, Kak Andrio," sapa Alyssa lebih dulu begitu sambungannya terangkat. "Halo, Sa. Ada apa?" "Kak, tolongin gue, Kak." "Tolong apa, Sa?" "Mami, Kak Andrio. Mami dalam bahaya. Teror itu ... Teror itu ada lagi, Kak. Se-sekarang, sekarang ada kiriman batu nisan atas na-nama Mami, Kak." Alyssa terlampau panik hingga dia sulit menjelaskannya. Rasanya dia ingin menangis sekarang. "Papi lagi nggak ada. Tolongin gue ke sini, Kak. Datang ke sini, temenin Mami." Andrio terdengar menghela napas. "Tapi sekarang Kakak lagi mau berangkat ke rumah sakit, Sa." Alyssa rasanya tak percaya dengan apa yang dia dengar. Andrio lagi-lagi menolak permintannya, bahkan disaat genting seperti ini. "Nggak bisa izin, ya, Kak." Alyssa masih berharap Andrio mau menolongnya. "Kenapa nggak kamu aja yang izin, Sa. Itu 'kan masalah keluarga kamu." "Kak!" Alyssa benar-benar tak percaya dengan ucapan Andrio. "Kakak kok ngomongnya gitu? Keluargaku lagi ada masalah. Papi juga lagi nggak ada. Aku nggak tahu lagi
Last Updated : 2023-02-03 Read more