Home / Romansa / Terjebak Cinta CEO Duda / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terjebak Cinta CEO Duda: Chapter 41 - Chapter 50

125 Chapters

Bab 27A Permainan

Bab 27A"Apa yang kamu lakukan Swari?"Hangga semakin merapatkan tubuhnya mendekati Swari yang tertegun karena sudah kembali pada kesadarannya.Swari mengerjapkan matanya beberapa kali lalu menghela nafas panjang. Dia merutuki tingkah lakunya sendiri yang sudah di luar kebiasaannya."Apa kamu berniat menggodaku di sini?" bisik Hangga di telinga kiri Swari yang sudah gugup tak terkira."Gini nih kalau jalan sama laki-laki dewasa pikirannya m*s*m," cebik Swari."Eits, dasar anak ABG pikirannya m*s*m melulu," balas Hangga tak mau kalah.Swari hanya bisa membalas dengan mata melotot ke arah Hangga dan segera memaksanya keluar dari kamar pas.Dia langsung menutup dengan keras pintu kamar pas setelah melihat dosbing dan istrinya pergi dari butik yang dikunjunginya.Semwntara Hangga hanya terbahak keluar dari kamar pas.Setelah selesai berbelanja, Swari dan Hangga berjalan kaki memutari mall. Swari tak beralih pandangannya tertuju pada kedai es krim gelato yang terletak di pojok kanan pintu
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 27B Permainan

Bab 27BSwari sudah duduk bersama Arka di teras. Dia menemani Arka belajar untuk oersiaoan masuk PT.Sementara Hangga sudah masuk kamarnya untuk mandi dan beristirahat.Kali ini Arka benar-benar serius belajar. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk lolos tes.Deru mobil terdengar di telinga membuat mereka berdua mengalihkan oandangan ke gerbang pintu.Pak Agung segera membukakan pagarnya. Mobil yang tidak asing bagi Arka tampak memasuki halaman rumah."Sepertinya ada tamu, Ar.""Iya, tamunya ayah. Lebih tepatnya fans berat ayah atau rivalnya Mbak Swari."Swari mengernyitkan dahi mendengar Arka sepertinya hafal betul dengan tamu ini."Siapa?""Nanti Mbak Swari juga akan tahu sendiri."Swari semakin dilanda kegundahan, pikirannya bertanya-tanya. 'Siapa memangnya, kenapa Arka bilang dia pesaingku,' gumannya.Seorang perempuan cantik keluar dari mobilnya dan melangkahkan kaki mendekati Swari dan Arka. Di tangannya tertenteng paper bag entah berisi apa, namun bertuliskan bakery.
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 28A Jebakan

Bab 28ADua minggu berlalu.Hari ini adalah hari dimana Hangga akan melamar Swari ke rumah ayahnya di Yogya. Pagi hari, Swari masih berkutat di kampus karena menghadiri acara yudisium kelulusannya."Kenapa masih di sini, Ri. Buruan pulang sana, nanti malam acara spesial kamu, kan. terang Satria."Kamu sendiri masih di sini juga. Memangnya nanti malam kakakku yang baik hati ini nggak mau jadi saksi bahagia adiknya?" balas Swari."Aku masih ada bimbingan bab 4 nih, harus semangat biar cepat selesai lulus dapat ijazah sekaligus ijab..."Belum selesai Satria mengatakan ucapannya, terdengar di sisi lain masih terjangkau pandangannya Hana yang sedang bercengkerama dengan Gery."Ishh ngapain tuh anak, biasanya suka kesal digangguin Gery. Kenapa sekarang malah akrab sekali," omelnya membuat Swari menatap sambil tertawa."Makanya kalau ada yang ndeketin tuh jangan dicuekin. Tahu rasa kamu gantian dicuekin Hana," celetuk Swari."Ah, nggak bisa dibiarin."Satria beranjak dari duduknya untuk meng
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 28B Jebakan

Bab 28B"Tante maunya apa, sih? Kalau nggak mau bicara, aku pergi saja," ancam Swari yang mulai kesal dengan kelakuan Dena."Aku mau kamu tinggalin Hangga. Kamu tahu kan, aku menunggunya dari dulu bahkan sebelum dia menikah. Tapi apa, dia tak pernah membalas perasaanku. Hatiku hancur melihat dia justru akan melamarmu."Dena berucap dengan sirat kemarahan di wajahnya, pun air matanya bergulir di pipi cantiknya."Aku sungguh ingin bahagia bersamanya, tidakkah kamu tahu itu Swari, hah? Kamu masih muda, kenapa harus memilih Hangga?"Swari tergelak dengan bentakan Dena yang disusul isak tangisnya. Dia hanya mampu menelan salivanya, tak tega dengan apa yang dirasakan perempuan cantik di depannya."Tapi Tan, kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk mencintai, bukan? Cinta Om Hangga datang secara alami," kilah Swari membuat Dena mengepalkan tangannya kesal."Kamu bisa menjauhinya bukan? Buat Hangga tidak suka padamu.""Itu jahat sekali, Tan. Aku tidak mungkin menyakiti seseorang yang menaru
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 29A Tersesat

Bab 29A Swari membuka matanya yang masih sayup. Dia segera mencari jam dinding di ruangan itu namun nihil tak ada penunjuk waktu yang menempel di dinding maupun di meja. "Astaghfirullah jam berapa ini? Kenapa sudah gelap di luar?" Dia melihat waktu dari kondisi di luar yang diyakini sudah menjelang malam. Kebetulan dia lagi halangan sehingga tidak perlu kawatir melewatkan waktu sholat."Bagaimana ini, acara lamarannya harus tertunda karena keberadaanku di sini. Ya Rabb, bagaimana kalau ayah dan ibu atau Om Hangga murka padaku, oh tidak."Dalam kebingungan, terdengar suara kerucuk perut Swari yang kosong.Dia segera menuju dapur mencari apa saja yang bisa dimakan."Wah, kulkasnya lengkap sekali. Bismillah, maaf ya saya minta makanan ini," ucapnya minta izin pada pemilik meskipun dia tidak tahu siapa pemilik ruangan itu.Swari memilih mengambil dua lembar roti dan selai coklat serta susu kotak 1 buah."Alhamdulillah, badanku bertenaga kembali."Saat Swari melangkahkan kaki kembali ke
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 29B Tersesat

Bab 29BPak Dahlan hanya bisa duduk dan berdiri tak tenang mengingat Swari tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Padahal hari sudah menjelang malam 30 menit lagi acara lamaran dimulai. "Om Hangga mungkin masih dalam perjalanan," seru Satria menghibur."Sabar dulu, Pak. Mungkin Swari masih di kos dan sedang perjalanan ke rumah juga," hibur ibu Satria."Iya, Sabar Mas. Swari tidak mungkin kemana-mana. Dia kan yang menginginkan acara ini," ucap Bu Mareta menenangkan suaminya."Ckk, kalau sampai Pak Hangga dan keluarganya datang tapi Swari tidak ada bagaimana?""Satria menyusul Swari di kosnya saja, Yah. Telponnya juga tidak bisa dihubungi," saran Satria diangguki Pak Dahlan."Hati-hati ya, Nak. Jangan ngebut?" ucap Ibu Satria memperingatkan. Satria pun mengangguk."Oya, Yah. Tolong lamaran tetap diterima, Satria yakin Swari menyetujuinya. Besok bisa kita jelaskan pada Om Hangga kalau Swari sudah pulang."Pak Dahlan hanya mengangguk dan segera menyuruh Satria mencari Swari.Tiga pulu
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 30A Jangan Mendekat

Bab 30A"Jangan mendekat, atau aku akan menghajarmu," hardik Swari.Laki-laki itu hanya tersenyum dan berseringai membuat Swari bergidik ngeri mengingat semalam tercium bau alkohol dari laki-laki ini.Laki-laki itu menarik selimut yang masih dipegang Swari membuatnya melompat dari ranjang."Bangun, cepat sholat subuh! Lalu buatkan sarapan untukku. Kamu sudah menumpang gratis semalam," serunya.Swari hanya melongo.'Beneran dia menyuruhku sholat? Bukankah semalam dia mabuk-mabukkan. Apa dia sudah bertobat?' guman Swari dalam lamunannya."Aku sedang tidak sholat. Biarkan aku mandi dulu dan pinjami aku baju," pinta Swari."Ambil sendiri di almari, tapi awas jangan mencuri barang-barang berhargaku," larangnya."Cih, memangnya tampangku seperti pencuri, hah?" Laki-laki itu hanya mengedikkan bahu lalu beranjak meninggalkan Swari yang terpaku. Tak ingin berlama-lama, Swari segera mengambil satu kemeja lengan panjang yang dirasa pantas untuk dipakainya. Selesai mandi, Swari sudah berkutat
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 30B Jangan Mendekat

Bab 30B"Hah, ini sudah yang terenak masakanku kok cuma dibilang lumayan?" kesal Swari."Iya-iya lezat tuan putri," goda Ardi."Jilbabmu terkena darah, apa kamu tidak berniat menggantinya?" "Aku tidak bawa apa-apa masuk ke sini. Bahkan tas dan ponselku entah dimana sekarang."Raut sedih terbaca dari wajah Swari membuat Ardi tak tega melanjutkan pertanyaannya."Sudahlah, nanti kita cari setelah kamu menjelaskan ke calonmu."Ardi bersiap dengan pakaian kasualnya, celana jin dipadukan dengan kaos berkerah dan sepatu ketznya. 'Fix dia tak kalah tampan dengan pakain itu, fashionable,' kagum Swari dalam hati."Sudah jangan mengagumiku, nanti kamu bisa-bisa pindah ke lain hati, calonmu bisa murka," canda Ardi membuat Swari membuang pandangannya ke arah lain. Dia malu ketahuan mengagumi Ardi.Sampai di lobby apartemen, seorang petugas menenteng sebuah tas dan mengahampiri Swari dan Ardi."Permisi, barangkali ini barang pacarnya, Mas?" Ardi hanya bengong karena selama ini dia tidak punya wan
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 31A Amarah

Bab 31A"Ada tamu Pak," seru Bi Marni."Siapa, Bi?"Hangga masih mengenakan pakaian rumahan segera keluar menyambut tamu, namun matanya terbelalak mendapati Swari tiba-tiba di rumahnya.Lebih kagetnya Swari diantar seorang laki-laki muda yang berparas rupawan.Semangatnya untuk mendapatkan cinta Swari menjadi surut tatkala melihat kedua anak muda dalam pandangannya itu."Mau apa kamu ke sini, hah?""Om Hangga, maafkan aku. Aku bisa jelaskan kejadian tadi malam.""Swari, aku tidak menyangka kamu berbuat ini padaku. Kemana saja kamu kemarin dan ini apalagi kamu pakai pakaian siapa. Tidak bisa dipercaya," cecar Hangga dengan diliputi kemarahan membuat nyali Swari menciut.Semangat membara Swari ingin menceritakan semuanya pada Hangga entah menguap begitu saja. Sementara Ardi yang tidak tahu duduk perkara memilih diam karena merasa belum waktunya diminta angkat bicara."Om, kemarin aku di apartemen tante Dena. Lalu aku terjebak di apartemennya," terang Swari meyakinkan argumennya sembari
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 31B Amarah

Bab 31B"Namanya Swari, Ma. Dia kelaparan tolong izinkan dia sarapan. Aku mau tiduran di kamar sejenak. Badanku pegal-pegal semua," ucap Ardi sambil berlalu meninggalkan mamanya dan Swari."Apa kamu pacar, Ardi?""Maafkan saya tante. Saya bukan pacar Ardi.""Kalau iya juga tidak apa-apa. Siapa tahu dia bisa berubah kalau punya teman dekat perempuan."'Astaga, gimana ini?' "Ardi orang yang baik, tante. Dia telah menolong saya dari kejaran orang yang ingin mencelakai saya," terang Swari."Benarkah Ardi sebaik itu? Biasanya dia selalu membantah ayahnya, pergi ke klub malam bersama teman-temannya dan jarang pulang karena lebih suka di apartemen." Mama Ardi mencurahkan isi hatinya membuat Swari trenyuh dengan kehidupan Ardi yang tidak jauh beda dengan dirinya dulu."Berapa lama kamu mengenal Ardi?""Ah, baru juga semalam tante.""Apa kalian berdua menginap di apartemen?""Iya,tante," ucap spontan Swari tanpa berpikir panjang."Astaghfirullah, tante jangan berpikiran yang tidak-tidak. Hmm
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status