Home / Romansa / Terjebak Cinta CEO Duda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Terjebak Cinta CEO Duda: Chapter 31 - Chapter 40

125 Chapters

Bab 21A Kamu

Bab 21A"Assalamu'alaikum," salam Swari begitu masuk ke rumah untuk menyapa ibunya yang sedang menyirami hunga di taman depan rumah. Salam takzim tak lupa Swari berikan untuk ibundanya."Wa'alaikumsalam. Tumben sampai sore, Swari. Kamu pergi sama Rendra?"Bu Mareta sedikit heran dengan wajah sembab Swari. Meskipun putrinya berusaha menutupinya dengan seulas senyum tetapi Bu Mareta menduga kalau Swari habis menangis."Iya Bu, tadi ada meeting dengan koleganya Rendra trus menjamu makan siang, setelah itu Swari ke toko buku.""Ya sudah, kamu mandi dulu trus istirahat saja pasti capek banget. Lihat wajah kamu ditekuk gitu," canda Bu Mareta.Sejatinya Bu Mareta trenyuh karena sejak Swari pindah ke Solo wajahnya seringkali murung. Putrinya tidak seceria dulu, mungkin karena kekecewaan yang dipendam terhadap sikap ayahnya. Bu Mareta sebenarnya ingin memberikan yang terbaik bagi putrinya, namun sepertinya beliau perlu memikirkan ulang hal itu. Beliau tidak ingin Swari terpuruk kembali sejak p
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 21B Kamu

Bab 21B"Bu, besok Swari mau main ke Wonogiri ya. Ada murid yang sedang liburan di rumah eyangnya. Swari ajak Rendra untuk menemani."Bu Mareta tersenyum mendengar Swari mengucapkan nama Rendra. Beliau berpikir sudah ada kemajuan hubungan Swari dan Rendra."Oh ya? Baiklah, kamu hati-hati di sana. Rendra orang yang baik, kan?"Swari mengangguk dan mengacungkan jempol karena ada makanan yang masih dikunyahnya."Dihabiskan dulu, nanti kesedak," saran ibunya."Terima kasih banyak Bu."Bu Mareta senang karena melihat putrinya ceria kembali saat meminta ijin.-----Esok pagi, Swari bersiap dengan bawaannya. Dia membawa tas berisi pakaian karena akan menginap satu atau dua malam tergantung tempat wisata yang mau dikunjungi bersama Arka. Dia berpamitan dengan ibunya lalau memesan taksi online.Swari mengajak ketemuan dengan Rendra dan Aisyah di alun-alun kota.Sampai di lokasi, Swari sudah melihat dua orang berdiri bersandar di mobilnya.Swari sangat kagum dengan Aisyah yang selalu terlihat c
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 22 Bertengkar

Bab 22Swari berlari keluar rumah mendapati dua orang laki-laki sebentar lagi adu jotos."Apa-apaan sih kalian?"Swari segera melerai keduanya dan tercengang melihat Hangga yang hadir di hadapannya."Om Hangga?""Swari, kamu?""Hentikan, om bisa melukai Rendra."Swari menggunakan tangkisannya menahan pukulan Hangga yang mengarah ke wajah Rendra. Sementara Aisyah hanya mampu menutupi wajah dengan kedua tangannya."Ikut aku, kita selesaikan masalah ini berdua!"Deg, jantung Swari tak mampu berdetak normal mendengar titah Hangga yang sarat tak terbantahkan.Hangga menarik lengan Swari yang mengenakan kaos navy berlapis sweater dan membawanya masuk ke mobil."Hangga, mau kamu bawa kemana Swari?" seru Bu Sari berusaha mencegah tindakan putranya."Hangga ijin keluar sebentar, Bu."Swari hanya mampu meringis menahan malu karena disaksikan Bu Sari dan orang-orang yang sudah berdiri di halaman rumahnya."Hati-hati, Yah. Jangan adu karate!" teriak Arka pada ayahnya membuat Hana memukul lenganny
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 23A Izinkan Aku

Bab 23A"Swari," lirih Hangga"Ya, Om.""Jangan pernah berpikir aku bisa hidup tanpamu. Aku mohon jangan menjauh lagi dariku!" Swari terdiam seakan lidahnya kelu untuk sekedar menjawab. Netranya justru dialihkan ke arah pemandangan hijau pegunungan di sekitar waduk. Kedua tangannya pun menyilang dan meraba lengan. Semakin kapal ke tengah, terasa angin kencang bertiup. Swari merasakan hawa dingin menerpa wajahnya. Beruntungnya sweater yang dipakai bisa menghalau rasa dingin di tubuhnya."Dinginnya angin ternyata tidak bisa mengalahkan dinginnya sikapmu padaku, Ri," celetuk Hangga yang membuat Swari tergelak.'Apakah aku salah dengan diam dan masih memutar otak untuk menimpali ucapannya? Hufh, dia tidak tahu kalau aku kebingungan mencari kata-kata. Meski dalam hatiku gembira tak terkira.'"Kenapa justru melamun, mana Swari yang ceria dan banyak omong.""Ishsh bilang aja aku cerewet," ucap Swari dengan mimik kesal. Hangga justru semakin tersenyum dibuatnya."Haha, kamu sendiri kok yang
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 23B Izinkan Aku

Bab 23B"Jangan menangis lagi, Ri. Aku tidak tega melihat perempuan yang aku cintai mengeluarkan air mata kesedihan."Swari segera menghapus air matanya, dia sedikit malu menoleh kanan kiri beberapa orang terlihat memperhatikannya. Mereka berdua sudah terlihat seperti pasangan yang sedang bertengkar."Aku tidak sedih tapi terharu," ucap Swari terbata."Oh, kirain." Hangga hanya beroh ria sambil tersenyum.Swari merasakan sesak di dadanya berkurang karena sudah mengatakan apa alasan dirinya menjauhi laki-laki yang sudah menempati sudut ruang hatinya. Akan tetapi, Swari masih memiliki keganjalan mengenai apa yang dilihatnya di hotel kemarin. Dia melihat Hangga begitu dekat dengan Dena. "Om Hangga berhubungan dengan tante Dena ya?"Uhuk,uhuk.Hangga tersedak minuman yang sedang diseruputnya manakala mendengar pertanyaan Swari yang tak terduga. Dari mana Swari tahu. Apa Swari melihatnya saat jalan berdua dengan Dena, pikirnya."Aku melihat Om Hangga begitu romantis memperlakukan tante De
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 24A Ayah

Bab 24AHangga kian mendekati Swari yang detak jantungnya mulai tak normal.Deg."Swari, izinkan aku.""Hah...?"Swari hanya mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mengurangi rasa gugupnya.Hangga masih dalam posisi sedekat ini dihadapannya.Cklek,"Aku hanya ingin memastikan keselamatanmu."'Astaghfirullah, mengagetkanku saja,' guman Swari.Sudah bisa dipastikan wajah Swari merah merona menahan malu karena berpikiran yang bukan-bukan atas tindakan Hangga yang baru saja dilakukan dengan memasangkan seatbelt.Swari hanya mengernyitkan keningnya, sementara Hangga berusaha menahan diri untuk tidak tertawa."Jadi, gimana ceritanya Om Hangga bisa ada di sini? Arka bilang Om tidak berencana kemari," tanya Swari mengalihkan rasa gugupnya."Kamu berharapnya aku tidak datang, ya?""Ishsh ditanyain malah gantian tanya balik," kesal Swari yang dibalas dengan senyuman oleh Hangga."Swari, izinkan aku silaturahim ke rumahmu. Aku ingin bertemu dengan ibumu.""Apa? Tapi, Om.""Tidak ada tapi-tapian
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 24B Ayah

Bab 24B"Mbak Swari kasih tips dong, gimana cara mendekati Mas Satria yang efektif," bisik Hana.Swari hampir cekikikan dibuatnya."Sttt, jangan tertawa keras Mbak, nanti Mas Satria dengar!" pinta Hana sambil menaruh jari telunjuk dibibirnya."Kamu beneran mau tahu?"Hana pun mengangguk girang seraya mendekati Swari."Satria itu tipe cowok yang nggak suka dikejar-kejar, nah kamu coba bersikap pura-pura cuek aja.""Haah, masak gitu sih. Nanti kalau aku ganti dicuekin gimana.""Lha kan belum dicoba. Nanti kalau Satria tetap nyuekin kamu, ya tinggal dikejar-kejar lagi," canda Swari membuat Hana tampak memikirkan idenya."Ngobrol apaan sih, kalian asyik sekali?" seru Satria."Biasalah masalah perempuan," balas Swari.Satria heran dengan tingkah Hana yang tiba-tiba pendiam menggelitiknya untuk menggoda perempuan yang suka mengejarnya di kampus."Hana tumben pendiam. Kamu lagi sakit?" celetuk Satria namun Hana tetap asyik membuat bumbu untuk jagung bakar.'Ishsh, ni anak nggak ada respon sa
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 25 Keputusan

Bab 25"Jika cinta tidak memandang usia, izinkan aku bahagia bersamanya."Satu setengah jam perjalanan telah membawa mobil yang mereka tumpangi hampir sampai di rumah Swari.Tampak oleh netra Swari ada mobil yang tidak asing terparkir di depan rumah. Mobil itu tak lain adalah mobil ayahnya."Ada ayah, Sat."Tampak dari kaca spion raut kebingungan yang terlukis di wajah Swari membuat Hangga berusaha menenangkannya. Hangga menoleh ke jok belakang dan memberi kode anggukan pada Swari memastikan bahwa semua akan baik-baik saja."Kita harus siap menghadapinya, Ri!" ajak Hangga.Satria menunggu Swari keluar dari mobil. Dia memegang kedua lengan Swari seraya berkata,"Yakinlah pada Allah, semua akan baik-baik saja!"Swari hanya mampu menganggukkan kepalanya. Derap langkah kaki tiga orang menggema saat memasuki rumah. Suasana tampak mencekam bagaikan menghadirkan sosok yang bersiap akan disidang.Swari sedikit tergelak melihat tatapan tajam dari sang ayah yang terfokus padanya kemudian beral
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 26A Menggoda

Bab 26A"Kamu mau ayah menarik kembali keputusan ini?" Swari segera menggelengkan kepalanya dan mengibaskan kedua tangannya.Dia sampai tidak mampu berkata-kata karena saking bahagianya.Swari segera memeluk ayah dan ibunya bergantian. Tangis kesedihan berubah menjadi keharuan di hati Swari."Jadi, kapan Pak Hangga mau melamar Swari?""Secepatnya, Pak," ucap Hangga dengan mantap dan tegas.Sehari setelah pulang dari Solo, Hangga masih membereskan keperluan pembukaan cabang barunya. Jam makan siang tiba, namun Hangga masih berkutat dengan berkas di mejanya.Tok tok.Seperti biasa Dena menghampiri Hangga di kantornya untuk mengajak makan siang. Kali ini Dena berpenampilan cantik dan lebih fresh karena ada sesuatu yang ingin ditagihnya dari Hangga. Suatu hal yang dijanjikan Hangga namun sepertinya laki-laki idamannya itu lupa.Dena melangkahkan kaki mendekati Hangga. Suara dentingan sepatu sandalnya dengan hak tinggi pun tak mampu mengalihkan perhatian Hangga.Laki-laki yang sudah menet
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more

Bab 26B Menggoda

Bab 26B"Aku mohon kamu bisa menerima keputusanku. Aku yakin kamu akan menemukan pasangan yang lebih baik nantinya."'Tapi aku berharap jodohku adalah kamu, Ngga,' batin Dena sembari mengusap air matanya.Dena menghela napas panjang, tampak raut wajah kecewa yang ditunjukkannya pada Hangga.Untuk menebus rasa bersalahnya, Hangga mengajak Dena makan siang bersamanya juga dengan Almira adiknya yang sudah memasang janji. "Aku jadi tidak nafsu makan, sebaiknya aku pulang saja," lirih Dena sambil berlalu meninggalkan Hangga yang terpaku dengan sedikit perasaan bersalah karena terlambat memberi jawaban pada Dena.Seminggu berlalu, Swari mulai tinggal di kosnya karena baru saja melaksanakan sidang skripsi. Dia diberi kesempatan untuk mengerjakan revisi maksimal satu bulan. Beruntung Swari dibantu Satria mengurus administrasinya sehingga bisa lancar urusannya.Sementara itu, Hangga juga memberi dukungan pada Swari dengan menemani makan siang atau bertemu latihan karate di dojo Dimas.Hari in
last updateLast Updated : 2022-11-05
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status