All Chapters of Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya: Chapter 71 - Chapter 80

108 Chapters

Pengkhianat

“Mom, apa sih maksud Mommy?” Angela bertanya sambil memicingkan matanya.“Dia itu Hazna, kalau tidak percaya buka saja cadarnya!” perintah Katrina pada Angela.Tidak membuang waktu Angela berjalan mndekati Hazna, belum sampai tangannya membuka cadar yang dikenakan Hazna, tiba-taba Hazna membuka cadarnya sendiri.“Iya, aku Hazna,” kata Hazna.“Berani sekali kamu menyamar dan memberi ASI untuk putraku!” bentak Angela geram sambil mencengkram bahu Hazna.Angela mengangkat tangan dan siap memukul Hazna, tapi Hazna langsung menangkap tangan Angela.“Putramu, Leon adalah putraku, tunggulah aku akan mencari bukti itu!” sergah Hazna matanya menajam kearah Angela.Angela dan Katrina semakin murka mendengar perkataan Hazna, lalu keduanya menarik lengan Hazna dan memaksanya keluar pintu apartemen.Sementara itu di sebuah rumah minimalis berlantai dua, terlihat Bagaskara tersenyum puas, pada pria di depannya.“Bagus Adri, keputusanmu untuk berpihak padaku akan aku hargai, teruslah menjadi asis
Read more

Merindu Ketika Jauh

Jam dinding berdetak menunjukkan pukul sepuluh malam, kedua insan itu kini larut dalam ciuman yang penuh gairah, tangan nakal Angela sudah membuat kaos lelaki dipelukannya terlepas, menyisakan dada bidang yang dipenuhi rambut halus. Untuk sesaat Abimanyu terbuai dengan permainan Angela, hingga tiba-tiba wajah Hazna telihat jelas di pelupuk matanya, dan membuat Abimanyu melepas tautan bibirnya.“Angela, pergilah!” perintah Abimanyu sambil berusaha mendorong tubuh Angela dan bangkit berdiri.“Abim, apa yang kamu lakukan, apa kamu tidak merindukanku ,” gerutu Angela dengan nada kecewa.“Aku akan menyentuhmu, jika aku sudah menikahimu,” tolak Abimanyu seraya meraih kaos di lantai dan memakainya.“Tapi Abim, kita akan menikah ‘kan, ingat! Jika kamu tidak menepati janjimu aku pastikan Leon, akan aku bawa pergi, kamu tidak akan dapat bertemu putra kandungmu selama-lamanya,” ancam Angela, lalu meraih jaket dan tasnya, kemudian bergegas melangkah pergi meninggalkan kamar hotel dengan rasa kecew
Read more

Pembongkaran Makam

“Mas... besok aku akan menemui Dokter Anjar, kami akan membongkar makam Tama, Ibu Ratna juga sudah mengizinkan aku melakukan itu,” ujar Hazna pelan, dalam dekapan Abimanyu.“Hemmm, aku takut jika hasilnya tidak seperti yang kita inginkan.”“Mas... percayalah, naluriku mengatakan jika bayi yang kamu makamkan bukan anak kita.” Hazna berucap, seraya membalikan tubuhnya menatap wajah Abimanyu. “Aku dan ibu meragukan jika bayi itu bukan anakmu,” ucapnya lagi kali ini tatapannya serius. “Semoga apa yang kamu pikirkan itu benar Haz, aku sudah muak dengan ancaman Angela yang akan membawa Leon pergi jauh, jika aku tidak menikahinya.”“Ahhh aku kangen dengan Leon, apa dia sudah mendapatkan donor ASI Mas...?”“Apa kamu tidak lagi mendonorkan ASImu Haz?” Abimanyu heran, dan malah berbalik bertanya pada Hazna.“Penyamaranku diketahui oleh Angela dan ibunya, mereka mengusirku, lalu aku segera menghubungi Dokter Anjar, untuk mempercepat proses pembongkaran makam, itulah sebabnya aku menemuhi Dokte
Read more

Menikahi Angela

Suara Angela, seketika membuat Hazna terkejut, bola matanya langsung mengarah ke sumber suara. Wanita di mulut pintu itu terlihat tersenyum sinis.“Untuk apa kamu ada di sini?” gertak Hazna dengan tatapan menajam.“Oh... jadi Abimanyu belum memberitahukan padamu Haz...jika aku sekarang tepatnya semalam sudah resmi menjadi Nyonya Angela Abimanyu Raharja.”Seketika jantung Hazna berdetak kencang, ia menatap tajam ke arah Angela, kemarahannya begitu nyata terlihat di kedua bola matanya.“Jangan bermimpi Angela, Mas Abimanyu tidak akan menikahimu, dan dua hari lagi semuanya akan terbongkar!” gertak Hazna.“Apanya yang terbongkar, Leon adalah anakku, dan mulai detik ini, kamu hanyalah ibu susu baginya,” tukas Angela.“Mas... kenapa kamu hanya diam saja, apa yang dikatakan Angela tidak benar ‘kan?” Kini tatapan Hazna beralih pada suaminya.“Haz...kita perlu bicara,” ajak Abimanyu.“Kalau kamu masih tidak percaya lihat video pernikahan kami.” Angela berucap sambil memperlihatkan layar pons
Read more

Tidak Sesuai Harapan

Bayi leleki itu terdengar menangis, tangisannya menggema memenuhi ruangan kamarnya, dengan sigap dan pelan Abimanyu mengendongnya dan membawanya ke kamar menuju kamarnya.Sementara itu Angela terlihat geram, dan menahan amarah, sambil berdecak kesal.Hazna tersenyum hangat meraih Leon dari tangan Abimanyu, lalu ia mulai memberi ASInya pada bayi mungil itu. Hazna tersenyum bahagia ketika Leon ada di dekapannya, sakit hati yang ia rasakan atas pernikahan suaminya dengan Angela seketika menghilang ketika memeluk Leon. Wajah mengemaskan Leon membuat Hazna sedikit terhibur, setelah berada di dekapan Hazna, bayi itu terdiam seakan tahu ia berada di dekapan sang ibu.“Sayang, walau semuanya tidak yakin, jika kamu adalah putraku, tapi Bunda yakin kamu putraku,” gumam Hazna lirih hampir tak terdengar. ***Katrina, menyesep kopi yang dipesannya, lalu tatapnya beralih pada wanita di depannya.“Terma kasih atas semua informasi yang kamu berikan padaku Ratih, ancaman itu sangat ampuh untuk meneka
Read more

Kematian Wawan

Abimanyu dan Hazna saling pandang, rasanya ia tak percaya jika ibunya melakukan hal itu.“Bapak mungkin salah tangkap,” sela Abimanyu.“Jika Bapak tidak percaya silahkan ikut kami ke kantor polisi, karena tampaknya Ibu Ratna butuh keluarga untuk mendamping menghadapi proses hukum,” ajak Polisi.“Baiklah, kami segera ke sana,” balas Abimanyu.Kedua polisi sudah meninggalkan rumah Ratna, sementara Hazna, masih tertegun tak percaya Pak Wawan sudah meninggal, dilenyapkan oleh Ratna.“Haz, ayo cepat naik ke mobil,” teriak Abimanyu yang sudah di dalam mobil sedan menghentakkan lamunan Hazna, lalu dengan langkah cepat ia menuju mobil.“Kamu tidak percaya ‘kan Haz, jika ibu yang melakukannya?”“Semuanya semakin rumit Mas... beberapa hari ini sikap ibu aneh, seakan ia menutupi sesuatu. Dan Pak Wawan, baru saja aku ingin mengetahui tentang Pak Wawan dari Ibu, tapi kenyataannya berkata lain, Pak Wawan meninggal di bunuh, kalau bukan ibu pelakunya, siapa orang yang telah membunuhnya?”“Iya,
Read more

Mengikuti

“Jadi Bu Santi mempunyai informasi yang sangat penting, tentang Bayi ‘kan?” balas Hazna sedikit tegang.Sekali lagi Santi tersenyum, sungguh wajah sedih dan tertekannya beberapa menit yang lalu, berubah menjadi wajah penuh ambisi, senyum wanita menyiratkan sebuah rencana licik.“Iya, tentang dua bayi yang ditukar suamiku, tapi sebuah pernyataan saja tidak cukup ‘kan, jika tidak ada bukti nyata.”“Kamu punya buktinya,” cerca Hazna.“Tentu saja aku punya, dan ada seseorang yang juga menginginkannya, jadi bukti itu aku lelang dengan harga tertinggi,” ucap Santi sambil tertawa kecil, lalu meminum habis capucino di tangannya.“Berapa yang kamu inginkan.”“Orang itu akan membeli dengan harga 500 juta, tapi aku belum memberikannya, mungkin kamu bisa membayar lebih tinggi Hazna, ibu dari bayi yang hidup...”Hazna terkejut mendengar pernyataan Santi, wanita itu sungguh pintar membuat Hazna membulatkan matanya.”Benarkan dugaanku, jika bayiku masih hidup,” timpal Hazna lirih, jantunganya
Read more

Angela Dan Frans

Hazna mengurungkan niatnya untuk pulang, ia kembali memarkirkan maticnya dan berjalan mengikuti Adri dan Santi. Tapi niatnya terhenti karena keduanya memasuki private room yang tertutup. Hazna mendesah kesal, dan akhirnya Hazna, keluar kafe, jam di tangannya menunjukkan pukul sepuluh. Malam semakin larut ketika Hazna tiba di rumah, terlihat Angela sedang berbincang dengan Abimanyu di ruang tengah, Angela begitu manja, membuat Hazna terbakar api cemburu, apalagi penampilan Angela yang sedikit seronok, padahal di luar kamar. Hazna menatap mereka di balik pintu dapur.“Angela kamu tahu ke mana Hazna?”“Buat apa sih mencari dia, malam ini tidurlah bersamaku, aku ini sekarang istrimu, “ pinta Angela merayu Abimanyu.“Kamu memang sekarang istriku, tapi pesonamu dikalahkan oleh Hazna, aku tidak bisa lagi seperti yang dulu Angela, maafkan aku, kamu tahu sendiri, kita menikah atas desakan dan ancaman Katrina dan Ibuku.”Penolakan Abimanyu terhadap Angela, membuat Hazna tersenyum bahagia.
Read more

Mulai Terungkap

Angela kembali ke rumah di saat semua orang masih terlelap, tapi ia tidak menyadari jika Hazna terbiasa bangun sebelum waktu subuh, Hazna melihat Angela mengendap-ngendap memasuki kamarnya, Hazna hanya bisa menghembus napas pelan, lalu seperti biasanya ia menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi di bantu oleh Bi Eni. Mentari sudah terlihat dua ufuk timur, sajian untuk sarapan sudah tertata rapi di meja makan oval yang besar. Angela melangkah menuju meja makan, sambil memegangi perutnya yang lapar.“kamu tidur di mana semalam Angela?” Pertanyaan Hazna membuat jantung Angela sedekit berdenyut cepat, ia tak menyangka Hazna mengetahui, jika semalam ia tidak ada di rumah.“Di apartemen mommyku, kenapa?”“Kenapa kamu tidak tinggal bersama mommymu saja, bukankah di sini Mas Abim mengabaikanmu.”“Hah... pintar sekali kamu sekarang berbicara,” balas Angela terlihat geram.“Seharusnya kamu malu Angela, sekarang Mas Abimanyu tidak mencintaimu lagi, kenapa kamu bersikeras untuk bersamanya, aku
Read more

Senjata Untuk Mengancam Balik

Derma menatap putrinya dengan bingung, lalu lelaki itu bersuara,” Haz... kamu sudah tahu pelakunya, siapa?”Hazna menjawab pertanyaan orang tuanya dengan senyuman, tapi senyuman itu menyiratkan rasa bahagia.“Kita harus menemui Pak Satria untuk membicarakan hal ini, Bapak dan Pak Sardi ikut saya ya,” ajak Hazna.Sebelum meninggalkan kafe, mereka menyantap menu makanan yang telah di pesan, lalu ketiganya menaiki mobil kijang milik Derma dan melaju kencang menuju kantor pengacara Satria, di sana ternyata sudah ada Abimanyu yang langsung datang begitu Hazna menemukan titik terang pelaku pembunuhan Pak Wawan.Satria, bersama beberapa staffnya sudah duduk di ruang meeting, di susul Abimanyu, Hazna, Derma dan Sardi.“Aku senang Bu Hazna, ikut membantu penyelidikan kasus ini, aku dengar polisi juga sudah meminta keterangan dari sopir taksi yang mengantar Bu Ratna ke tempat kejadian, dan dari keterangan sopir itu, membenarkan, jika Bu Ratna datang sekitar pukul sepuluh, itu berarti sesudah s
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status