Home / Romansa / Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya: Chapter 91 - Chapter 100

108 Chapters

Pengakuan Derma

Reyna, duduk di kursi tamu, menatap nanar Angela yang masih sesenggukkan.“Tenanglah Angela, tidak ada gunanya kamu meratapi seperti ini,” ucap Reyna pelan.“Rey, bawa aku ke apartemen, aku sesak berada disini.” Angela mengusap air matanya, dan memohon pada Reyna sang manager.Helaan napas panjang keluar dari bibir Reyna, ”Maaf, aku telah menyewakan apartemenmu.”“Rey, kenapa disewakan, terus aku tinggal di mana?”“Angela, kamu tahu ‘kan, satu tahun kamu tidak ada pekerjaan, tabunganmu sudah habis, terus waktu kamu kecelakaan untuk membayar rumah sakit, menyewa pengacara untuk tante Katrina,” keluh Reyna.“Aku harus bagaimana dengan keadaan lumpuh seperti ini, sedangkan Abim sudah tidak memperdulikan aku lagi.”“Tinggalah disini, Hazna dan Bu Ratna sudah mengizinkannya ‘kan, nanti jika kamu sudah sembuh, aku akan pikirkan lagi, ada sisa uang dari hasil sewa apartemen, aku sudah transfer ke rekeningmu, untuk biaya pengobatanmu dan terapi. Fokuslah pada kesembuhanmu.”“Baiklah Rey, ters
Read more

Dendam Kembali Tersulut

Mega tidak menghiraukan teriakan Derma. ”Bu, jangan lakukan itu, aku yakin Angela sudah menyadari kesalahannya.” Derma mencoba menghalangi Mega yang sudah memakai hijab dan meraih tas bersiap untuk pergi menemui Angela.Langkah wanita itu semakin cepat tanpa memperdulikan teriakan Derma, setelah berhasil menghubungi taksi online, Mega bergegas menaiki taksi, begitu di depan pagar rumah berhenti sebuah mobil.Derma dengan susah payah menghalangi Mega, tapi mobil avanza itu dengan cepat melaju.Dengan keadaan marah Mega menuju rumah besannya, tidak lama kemudian sampailah Mega di rumah Ratna, menjelang malam.Dengan langkah lebar dilangkahkan kakinya langsung menuju palvilium khusus tamu, dan dengan mengetuk pintu kasar, Mega meluapkan amarahya.Ceklek..., perawat membukakan pintu.”Ada perlu apa Bu? Nyonya Angela sedang beistirahat,” ucap Eva.“Suruh keluar atau aku dobrak pintu kamarnya,” ancam Mega, dengan wajah penuh amarah.“Suster siapa yang teriak-teriak itu,” panggil Angela da
Read more

Firasat Buruk Ketika Akan Pergi

Malam semakin pekat, di sinilah Hazna dan Abimanyu menghabiskan malam, di sebuah kamar pribadinya di Hotel Raharja, kamar yang sama tapi desain yang berbeda, aroma wangi mawar begitu mengairahkan, lampu redup menambah kesan romantis.“Aku tak menyangka suamiku yang dingin, dan berhati salju mempunyai jiwa romantis yang luar biasa,” ucap Hazna tanganya sudah bergelayut manja di leher Abimanyu.“Hanya untukmu Haz...aku berjanji tidak akan ada wanita lain,” janji Abimanyu.Abimanyu memeluk erat Hazna, seakan tidak mau melepaskan wanita itu. “Jangan tinggalkan aku Haz...” bisiknya di telinga Hazna.Akhirnya kedua insan itu menghabiskan malam dengan penuh cinta di atas tempat tidur bertabur kelopak mawar, laksana pengantin baru yang merengkuh indahnya bercinta.Hari berganti hari, tidak terasa usia Leon, sudah satu tahun, wajah tampannya seperti Abimanyu, mata teduhnya seperti Hazna, perpaduan yang sangat sempurna. Hari ini pesta ulang tahun Leon akan di adakan dengan sangat meriah di ked
Read more

Tragedi

Hari menjelang malam ketika Hazna sampai di sebuah resort mewah tempat diadakannya pernikahan Anjar dan Dela. Resort itu tidak lain adalah milik Abimanyu.“Cantiknya sahabatku,” puji Hazna pada Dela.“Terima kasih, mana Abimanyu?”“Maaf, Mas Abim, tidak bisa datang, ada meeting penting dan dadakan.”“Jadi kamu sendiri ke sini?”“Iya Del, aku juga meninggalkan Leon di rumah.”“Oh kalau begitu, menginaplah di resort, karena jika kamu pulang pasti akan kemalaman, kamu harus ada sampai acara resepsi pernikahan selesai,” ajak Dela.“Iya aku janji akan di sini sampai acara selesai, tapi maaf aku tidak bisa jika harus menginap, aku tidak bisa berjauhan lama dengan Leon.”“Dengan Leon apa dengan Abimanyu Haz,” seloroh Anjar sambil melempar senyum.“Mas Anjar, bisa saja.” Hazna tersipu malu.”Hari ini aku sangat bahagia Dela, Mas Anjar akhirnya kalian menyadari jika ada cinta di hati kalian, selamat, semoga bahagia selamanya,” Hazna meraih tangan Dela dan memeluknya erat.Beberapa jam berlalu,
Read more

Mengobarkan Api Balas Dendam

Bagaskara mengeryitkan dahinya, mendengar pertanyaan Hazna, dalam benaknya ia sudah bisa menebak, jika Hazna mengalami amnesia ia tidak mengingat apapun. Hingga membuat Bagaskara mempunyai rencana.“Kamu tidak ingat siapa dirimu?” tanya Bagaskara memastikan bahwa apa yang dipikirkannya benar.Hazna mengeleng pelan, manatap lekat pria dihadapannya. Bagaskara tersenyum hangat.“Kamu tunggulah di sini, aku akan kembali,” ujar Bagaskara. Lalu melangkah keluar kamar, menemui Santi yang tertidur di kursi tunggu.“Santi, bangun,” bisik Bagaskara.Haaap... Santi menguap menahan rasa kantuknya. ”Ada apa? Hazna meninggal.”“Tutup mulutmu, jangan bicara sembarangan,” bisik Bagaskara lagi.“Hazna hilang ingatan, aku punya rencana, kita tinggalkan klinik ini,” ajak Bagaskara.“Apa maksudmu?”“Jangan banyak bertanya, apa kamu tadi sudah mengurus administrasinya?” tanya Bagas.“Belum.”“Bagus, kamu alihkan perhatian perawat yang jaga, dan bayar biaya pengobatan tadi, jangan tinggalkan identitas
Read more

Keyakinan Hazna Masih Hidup

Hazna berdiri dari duduknya menuju jendela kamar, ditatapnya hamparan perbukitan yang menyejukkan matanya.“Apa aku punya orang tua atau keluarga lainnya?”“Sebenarnya ada, tapi kamu itu hanyalah anak pungut dari Derma dan Mega, anak kandungnya adalah Angela, oleh karena itu mereka lebih mendukung Angela daripada kamu,” jelas Bagas, berbohong pada Hazna, dia tidak mau ingatan Hazna kembali jika ia mengatakan sebenarnya.“Menurutmu apa yang harus aku lakukan Bagas?” tanya Hazna, kembali menoleh ke arah pria yang masih duduk di kursi.“Pilihanmu hanya dua, yaitu kembali sebagai Hazna Safitri, dan harga dirimu kembali diinjak, dikhianati dan yang lebih parah, suamimu dan kekasihnya akan kembali berusaha melenyapkanmu, atau pilihan kedua, kembali sebagai orang lain dan buat keadaan menjadi sebaliknya.” jelas Bagas dengan tegas.Hazna menatap dalam Bagas, diam sejenak dan kemudian kembali bersuara, ”Aku memilih datang kembali dengan orang yang berbeda dan membuat keadaan menjadi sebalikny
Read more

Tamparan

Bagaskara melangkahkan kaki menuju kamar Hazna, lalu pelan mengetuk pintu kamar.Tok!...Tok..pintupun terbuka.“Hazna...” Bagas terkesima dengan penampilan Hazna, balutan dres warna navy sebatas lutut, rambut panjangnya di potong sebahu dengan gelombang dibawahnya berwarna cokelat tembaga.“Bagaimana penampilan baruku, aku lebih cantik ‘kan, dibanding Angela kana.”“Tentu saja sangat cantik, apa kamu yakin dengan penampilan barumu,” balas Bagas.“Sangat yakin, demi membalas dendam pengkhianatan suamiku dan kekasihnya.”“Oke, ayo kita ke ruang makan, aku sudah bawakan makan siang,” ajak Bagaskara.Hazna tersenyum dan melangkah mengikuti Bagas menuju ruang makan.Terlihat Santi tersenyum ke arah Bagas. ”Bagaimana perubahan Hazna, dia terlihat cantik ‘kan?” ucap Santi.“Kalian membuatku terkejut dengan penampilan Hazna yang baru,” tukas Bagas.“Tadi pagi Santi, mengajak ke salon, dan butik, ia memilihkan beberapa baju, sebenarnya aku risih, dengan penampilan baruku ini, tapi demi member
Read more

Bekerja Sama

Abimanyu segera meninggalkan rooftop hotel dan bergegas menuju kamar, setelah itu membersihkan diri, dan beberapa saat kemudian sudah rapi dengan stelan kemeja dilengkapi dengan jas.Ia merapikan rambut dan menyeprotkan parfum aroma mint kesukaannya, entah sejak pertemuannya dengan Nayla, yang menurutnya mirip Hazna, membuat dirinya penasaran akan sosok wanita yang bernama Nayla.Abimanyu langsung menuju resepsionis hotel.“Pagi Pak Abimanyu,” sapa resepsionis wanita dengan ramah dan tersenyum.“Pagi, aku mau informasi tentang tamu yang bernama Nayla.”“Baik Pak,” jawab resepsionis, dengan cekatan tangannya menari di atas keybord “Ada dua nama Nayla. Yaitu Nayla Rahma dan Nayla Salsa,” ucap Resepsionis.“Apa keduanya meninggalkan kartu identitas.”“Iya Pak, ini kedua kartu identitasnya.”Abimanyu meraih dua kartu identitas, lalu mengamati foto yang ada di kartu.“Nayla Rahma, di kamar berapa dia menginap?”“Kamar 302 Pak.”“Aku ingin tahu tentang dia, tujuan dia ke Jakarta, dan apa
Read more

Tawaran Untuk Tinggal di Palvilium

Hazna dan Abimanyu sudah memasuki ruang kerja, Abimanyu menawarkan minuman pada Hazna, tapi wanita itu menolaknya.“Maaf saya tidak suka minuman teh,” ucapnya.“Ternyata bukan hanya wajah yang mirip,” gerutu Abaimnuy pelan.“Mirip siapa? Oh aku tahu, tapi pagi waktu Anda memelukku Anda menyebut nama Hazna ‘kan?”“Maaf, satu bulan yang lalu aku kehilang istriku, Hazna, dalam kecelakaan dia dinyantakan hilang hanyut ke sungai.” Abimanyu terlihat sedih waktu bercerita, dan itu membuat Hazna berpikir bahwa kesedihannya adalah palsu.“Maaf aku jadi mengingatkan kesedihan Anda.”“Sudahlah kita bicara pekerjaan saja.”“Oke, aku siap bekeja sama dengan Pak Abimanyu.”Untuk sesat keduanya membicarakan masalah pekerjaan dan menandatangani beberapa berkas, setelah itu diakhiri dengan berjabat tangan.“Terima kasih Pak Abimanyu atas kesempatan yang Bapak berikan pada saya, dan saya mohon pamit,” pamit Hazna.“Selamat bergabung di Kafe dan restotan Bintang Raharja,” balas Abimanyu, tak berhenti me
Read more

Angela Bertemu Hazna

Hazna, tampak berpikir sejenak, ia tidak mau memutuskan apapun tanpa sepengetahuan Bagas. ”Aku akan pikrkan dulu.”Tidak tersasa mereka sampai di kawasan perkantoran, di sana terdapat berjajar deretan kafe, toko dan butik, salah satunya kafe dan restoran Bintang Raharja milik Abimanyu. Abimanyu dan Hazna turun dari mobil.“Nay, aku akan perkenalkan dengan beberapa staff dan karyawan kafe, ikutlah denganku.” ajak Abimanyu.Hazna mengikuti langkah Abimanyu. Hazna menatap dekorasi interior kafe yang bernuansa alam, banyak sekali tanaman hias di dalam ruangan.“Bagus sekali desainnya, terasa ada ditengah alam yang sejuk, gemercik air kolam dengan tanaman hijau yang mengelilinginya membuat pengunjung akan betah disini.”“Desain interior ini, adalah usul dari Hazna, ia menyukai hal-hal yang sederhana, tapi terlihat nyaman,” sahut Abimanyu.Hazna tertegun, ketika melihat Abimanyu berucap, seakan dari nada bicaranya ia sangat mengagumi sosok Hazna. Tapi sekali lagi sikap Abimanyu di anggap
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status