All Chapters of Pernikahan Kontrak Yang Abadi: Chapter 81 - Chapter 90

113 Chapters

Bab 81. Ngidam.

Semua orang yang ada disana tercengan mendengar perkataan Arumi yang ternyata berani menghalau wanita pengoda modelan Vanya.Mama yang melihat itu sempat terkejut tapi itu tidak lama,Kemudian Mama menarik sudut bibirnya menyimpul sebuah senyum tipis.Sedangkan Vanya raut wajahnya sekarang sudah memerah menahan emosi,Ia meresa harga dirinya sudah di injak injak oleh wanita rendahan seperti Arumi.Dengan kesal Vanya pergi meninggalkan empat orang yang sedang berdiri di ruang tamu,Vanya berjalan dengan menghentakan hentakan kakinya saking keselnya mulutnya pun tak berhenti menggerutu." Sial! Awas aja! Gue gak terima di permalukan seperti ini,hari ini gue akui kalah tapi gue akan buat kalian menyesal terutama Arumi!" Vanya tersenyum licik hanya dengan membayangkannya saja.Vanya masuk kedalam mobil dan menutup pintunya dengan kencang,mungkin bisa didengar oleh orang yang ada di dalam rumah.Mama dan Shella yang sedari tadi menahan tawanya kini mereka berdua sedak tertawa puas melihat ule
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Bab 82. Pagi yang panas.

Arumi yang hanya memperhatikan sambil menelan ludahnya sendiri membayangkan memakan ayam kecap kampung,hanya membayangkannya saja sudah sangat ngiler.Tapi wajah Arumi terlihat sedikit murung tak seceria datang tadi setelah tau yang di masak Chef Arman bukan makanan yang ada di bayangannya.Chef Arman yang sempat melihat perubahan raut wajah majikannya itu langsung bertanya,seolah mengerti dengan isi kepala Arumi."Ada yang bisa saya bantu Nona?" Tanya Chef Arman sambil menghentikan sejenak pekerjaannya.Namun Arumi nampak ragu ingin mengatakannya,Ia hanya membalas pertanyaan Chef Arman dengan gelengan kepala. Tapi sepertinya Chef Arman masih tidak percaya hingga kembalikan bertanya." Maaf Nona,jika memang ada yang Nona inginkan bilang saja jangan sungkan Nona."Arumi nampaknya sudah tidak bisa menahan keinginannya hingga akhirnya Ia mengatakan apa yang dia inginkan." Saya pengen makan ayam kecap kampung Chef,apa Chef bisa membuatnya?"Pertanyaan bodoh macam apa itu Arumi,saat Aru
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Bab 83. Aduan Vanya.

Setelah melewati pergulatan panas yang hampir satu jam itu akhirnya Hanzero ambruk di samping Arumi,napas keduanya masih tersengal sengal.Hanzero menarik tubuh polos Arumi kedalam dekapannya." Terima kasih Sayang." Hanzero mengecup kening Arumi,Arumi hanya tersenyum sambil mengangguk.Saat Hanz akan menarik kembali Arumi kedalam dekapan,Arumi malah menolaknya."Mas!" Ucap Arumi sambil melotot."Kenapa Sayang?" Tanya Hanz keheranan." Aku laper Mas." Jawab Arumi sambil mengelus elus perut.Hanzero terkekeh melihat wajah menggemaskan Arumi saat lapar."Yasudah kita mandi dulu habis itu baru makan." Yang mendapat anggukan dari Arumi."Mas dulu apa aku dulu yang mandi?" Tanya Arumi, Ia menggeser tubuhnya ke ujung kasur."Mandi bareng dong sayang." Ucap Hanz Yang langsung mendapat lemparan bantal dari Arumi."Enggak ya Mas!,nanti ujung ujungnya mandinya lama." Celoteh Arumi sambil berjalan ke kamar mandi meninggalkan Hanz yang masih senyam senyum di atas kasur." Gak apa apa lah yank,n
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Bab 84. Meminta Izin

"Cari tau tentang keluarga Hanzero,terlebih istrinya,pantau semua pergerakan mereka." Ucap seseorang di balik telepon."Baik Tuan,saya akan kerjakan." Jawab seseorang jauh di sebrang sana." Kali ini saya tidak mau dengar kata gagal dari mulut kalian,jika gagal saya tidak akan memberikan bayaran kalian dan kalian harus menanggung akibatnya."" Baik Tuan,saya jamin misi kali ini tidak mungkin gagal." Si pria disana berkata dengan sangat yakin." Baiklah, Saya tunggu laporan secepatnya."" Baik Tuan."Tut!Tut!Panggilan diputus secara sepihak. Di sebuah bangunan yang tidak jauh dari kediaman rumah keluarga Hanzero seseorang sedang memperhatikan setiap gerakan di rumah itu dengan menggunakan teropong.Dia bisa melihat dengan jelas apa saja yang dilakukan para penghuni rumah tersebut,salah satunya seperti sekarang Pria itu menyaksikan keromantisan pasangan muda yang sedang berada di teras. Arumi yang mengantar Hanzero untuk bekerja, seperti kebiasaan mereka selama ini,Arumi mencium ta
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Bab 85. Gara gara Rujak, jadi lupa!

Setelah masuk kedalam kamar Arumi bergegas mengganti baju,memoles wajah nya dengan sedikit make up agar tidak terlalu pucat.Arumi mengambil tas beserta Hp nya,sebelum keluar kamar Arumi terlebih dulu menghubungi suaminya untuk meminta Izin."Hallo Sayang.ada apa tumben?" Tanya Hanz di seberang sana." Em. Mau minta izin boleh gak Mas?" Bukannya menjawab Arumi malah balik bertanya.."Emang kamu mau kemana sayang?""Aku mau keluar sama Mama,Ka Shella juga. Boleh ya Mas." Ucap Arumi dengan nada memelas.Beberapa detik belum ada jawaban dari Hanzero hingga membuat Arumi kesal"Ih. Mas gimana boleh gak!" Ucap Arumi sedikit ngegas.Setelah berpikir Hanz mengizinkan Arumi keluar,dia pikir akan aman karena bersama dengan Mama dan Shella.Tanpa Hanzero sadari ada musuh yang sedang mengincar keluarganya, jika dia lengah sedikit saja maka akan jadi peluang untuk mereka.Seperti sekarang,Hanzero membiarkan Istrinya pergi tanpa dirinya walau sudah ada beberapa pengawal yang akan ikut, tapi lawan
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

Bab 86. Penculikan.

Hari sudah semakin sore, Mama, Shella dan Arumi sudah dalam perjalan pulang.Tiba-tiba mobil pengawal mereka mengalami pecah ban, karena Arumi yang sudah mengeluh lelah akhirnya Mobil yang membawa ketiga wanita itu memilih pulang terlebih dahulu.Sampai di jalanan yang sepi ada mobil jip yang mengikuti mereka, awalnya pak supir tidakanaruh curiga namun ketika mobil di belakangnya selalu mengikuti kemana mobil yang dibawanya.Pak sopir pun langsung tancap gas, tanpa mereka tahu, ternyata di depan sudah ada satu mobil dan juga beberapa orang preman yang mencegat mobilnya.Tentu saja, hal itu menimbulkan kepanikan bagi penumpang di dalam mobil.Dor!Dor!"Buka!" Bentak beberapa orang preman yang sambil mengedor kaca mobil."Ma. ini Gimana Ma!" Shella dan Arumi panik."Mama juga nggak tahu!, Pak kunci semua kaca jendela." perintah Mama. " Sudah Nyonya." jawab pak supir singkat.Dor!Dor!"Aaaaaaa…!!!" Arumi teriak histeris, saat kaca jendelanya di gedor dari luar."Cepat keluar!" "Ma
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more

Bab 87. Penyelamatan Part 1.

Sam sudah mengatur strategi agar dia bisa dengan leluasa masuk dan mengecek setiap ruangan yang ada di gedung tersebut.Dengan sengaja Sam melempar batu ke arah ruang depan, hingga membuat kedua orang itu cukup terkejut dan berlari ke depan meninggalkan makanannya, tanpa curiga sama sekeli.Dengan cepat Sam menaruh sesuatu di makan mereka, setelah selesai Sam kembali bersembunyi. "Tidak ada siapa-siapa, mungkin kucing." Ucap si pria bertubuh gempal."Lagian siapa yang akan datang ke gedung terbengkalai di tengah hutan seperti ini." Timpal yang satu lagi.Mereka berbicara sambil berjalan masuk kembali, setelah memastikan di depan aman."Ya juga sih! Yasudah ayo. Kita lanjut lagi makan." Yang langsung di angguki rekannya.keduanya makan dengan lahap tanpa curiga sedikitpun, Sam menyunggingkan senyum, rencananya berhasil.Berbeda dengan Sam, Hanzero baru saja bisa masuk, saat ini sedang mengendap endap sembunyi di balik tembok, matanya menyapu sekeliling.Rasanya sangat mustahil ada or
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Bab 88. Kemana Anakku?

Dengan langkah gontai Hanzero keluar dari ruangan dokter, hatinya begitu hancur sekarang rasa bersalah dan menyesal menyelimuti hatinya.Andai saja! andai saja waktu bisa diputar kembali Hanzero tidak akan mengizinkan Arumi pergi tanpa dirinya. Walau sebenarnya pengamanan yang Hanz berikan sudah maksimal nyatanya ia masih saja kecolongan, hingga menyebabkan istrinya terluka dan harus merelakan calon anak mereka.Hanz duduk di kursi tunggu ruang operasi, ia segera menghubungi seseorang untuk menyelidiki kasus ini.Ceklek!Pintu ruangan terbuka,Hanz segera mematikan sambungan teleponnya."Sayang!" Hanz berlari menghampiri bankar yang baru saja keluar dari ruangan operasi tersebut.Hanz menciumi seluruh wajah Arumi yang masih belum sadar paska operasi. Hatinya lega sekarang melihat istrinya selamat walau ia harus kehilangan calon bayinya."Maaf Tuan, kami harus membawa pasien keruangan rawat, anda bisa menemuinya disana nanti." Ucap salah satu perawat.Hanz hanya mengangguk, para susterp
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Bab 89. Plan B. Rencana Lubis.

Plan B(rencana jahat Vanya dan Lubis)Hanzero tidak tahan melihat istrinya, ia memeluk erak sang istri mencoba menenangkan dan menguatkannya, Hanzero berusaha'' sekuat tenaga agar air matanya tidak menetes."Sabar sayang, kita harus sabar.""Mereka jahat mas, mereka bunuh anak kita mas!" Arumi masih histeris di pelukan sang suami.Hati Hanzero terasa sangat sakit, melihat sang istri begitu terpukul kehilangan calon anak mereka.Cukup lama Hanz menenangkan Arumi, akhirnya Arumi kembali tertidur setelah Hanz memanggil dokter.Pagi menjelang Mama dan Ka Shella yang sama dirawat di rumah sakit tersebut, pagi-pagi sekali sudah berkunjung ke kamar Arumi, untuk melihat keadaan menantu kesayangannya.Ceklek! Pintu kamar Arumi terbuka, begitu masuk Mama langsung menghampiri Arumi yang sedang disuapi Hanzero. "Sayang, gimana keadaanmu nak?" Tanya Mama."Ma.." Arumi menangis kembali di pelukan sang Mama."Apa yang sakit Nak?" Tanya Mama yang belum mengetahui jika ia kehilangan calon cucunya.
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Bab 90. Siapa Dia?

Siapa Dia?Di rumah sakit Mama sangat telaten mengurusi Arumi walaupun Mama sendiri terlihat masih sangat lemas tapi Mama lebih mementingkan menantu kesayangannya dibanding dirinya sendiri.Seperti saat ini Mama sedang menemani Arumi."Nak. kamu mau makan buah apa biar mama yang kupasin."" EMm..sepertinya jeruk aja deh Mah. " Jawab Arumi." Oke, biar mama yang kupas ya." Mama mengambil satu buah jeruk yang tersedia di meja. Setelah selesai mengupas buah Mama dengan Telaten menyuapi Arumi.Mama mengajak ngobrol Arumi agar Arumi sedikit terhibur dan tidak murung, sedangkan Shella sudah dijemput suaminya tadi pagi, karena kondisi Sella sudah membaik jadi suaminya membawanya pulang pagi tadi, sedangkan Mama lebih memilih menemani Arumi di rumah sakit.Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 sore sudah waktunya jam pulang kerja Hans bergegas keluar dari ruangannya.Bersamaan dengan para pekerja yang hendak pulang juga. Setiba di parkiran Hanz langsung menuju mobilnya dan bergegas meningga
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status