All Chapters of Pernikahan Kontrak Yang Abadi: Chapter 71 - Chapter 80

113 Chapters

Bab 71. Masih di Pasar Malam

Arpha baru saja memenangkan game yang Ia mainkan."Ye! Anda hebat Tuan." Melinda mengacungkan kedua jempolnya." Siapa dulu." Arpha menepuk nepuk dadanya dengan bangga.Melinda mencebikan bibirnya. " Huh! Sombong"Arpha memberikan boneka yang ia dapat pada Melinda dengan senang hati Melinda menerimanya.Sedangkan Arpha sedang sibuk memainkan game untuk memenangkan hadiah boneka beruang yang sangat lucu."Ayo Tuan!""Ayo semangat!"" Semangat!"Melinda terus menyemangati Arpha,hingga Hp yang bergetar juga tidak berasa.Hingga beberapa saat lamanya.Arpha bisa memenangkan hadiah boneka tersebut.Dan memberikannya pada Melinda." Terimakasih Tuan.""Hem."Arpha merogoh Hp di saku celananya,karena tadi sempat merasa jika Hp nya berbunyi."Tuan Hanz?"Melinda melirik Arpha tapi ia tak bertanya apapun." Hallo Tuan."(.....)"Ia kita sedang di luar."(.......)" Maaf Tuan kami sedang di pasar malam makanya berisik."(......)"Ah. Benarkah! Tuan dimana sekarang?"(........)"Baiklah,kami kesa
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Bab 72. Merajuk.

Saat tengah asik berjalan ke tempat penjual gula kapas Arumi sangat antusias,jika di tanya kenapa? Arumi sedari tadi memperhatikan si amang yang bisa membuat gula kapas karakter.Dengan senyum mengembang Arumi dan Melinda menghampiri tempat c amang yang jual gula kapas."Mang saya mau ya." Ucap Arumi dengan antusias."Siap neng" Jawab ci amang."Mang saya mau yang karakter,pake foto ini bisa?"Arumi menunjukan Hp yang ada foto Hanz.Sebelum menjawab ci Amang malah tersenyum." Gampang itu mah neng."" Ok gas mang!" Ucap Arumi penuh ambigu.Melinda hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Nona mudanya.Setelah beberapa lamanya Pesanan Arumi jadi,Arumi menerimanya dengan suka cita." Si neng mau yang karakter juga." Tanya c amang pada Melinda." Hehe saya enggak bang,yang biasa aja." Jawab Melinda sambil tersenyum.' Memangnya muka siapa yang mau aku objek.' Batin Melinda. Tiba tiba saja Ia membayangkan wajah garang Arpha yang menjadi objek. Tanpa Melinda sadari Ia melengkungkan bibirn
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Bab 73. Hukuman.

Bruk!Hanz membanting pintu mobil dengan keras. Rasanya kesal sekali melihat Arumi menarik tangan Arpha,Dia yang suaminya kenapa malah memilih pulang bersama asistennya."Ah!" Hanz meluapkan kekesalannya dengan memukul mukul kemudi mobilnya.Tak dipungkiri Hanz sangat cemburu sekarang,walau hati kecilnya mengatakan Arumi begitu karena mood ibu hamil saja,tapi tak semudah itu bagi seorang Hanzero. Hanzero sangat tidak suka miliknya dekat dengan laki laki lain termasuk Arpha.Bahkan Hanzero membuat aturan yang tidak masuk di akal,semua pelayan laji laki yang ada di rumahnya termasuk Arpha tidak boleh menatap Arumi lebih dari dua detik.Terdengar konyol bukan?Setelah meredakan sedikit emosinya Hanz langsung menyalakan mesin mobil dan langsung tancap gas,menyusul mobil Arpha yang sudah jalan dari tadi.Sedangkan Arumi malah asik mengobrol dengan Melinda,Arumi seperti baru saja mempunyai teman baru hingga dia banyak pada Melinda,begitu juga dengan Melinda yang sangat antusias ketika menj
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more

Bab 74. Datangnya masa lalu

Pagi yang seharusnya berkutat di dapur tapi tidak dengan Arumi pagi ini ia habiskan bercumbu dengan suami tercinta dengan alasan sebagai hukuman,padahal mereka berdua sangat menikmati permainan panas mereka pagi ini.Setelah Arumi mendapatkan pelepasan pertamannya kini Hanz sudah memposisikan dirinya di antara kedua paha Arumi dan siap untuk melanjukkan babak berikutnya.Satu jam berlalu permainan panas Hanz baru saja usai,keduanya mengerang bersama tubuh mereka bergetar,Hingga cairan hangat memenuhi rahim Arumi.Kini keduanya terkulai lemas di atas kasur dengan bermandikan keringat.Di ruang makan Mama,Arpha,Melinda dan juga Shella sudah menunggu kedua sejoli yang masih terkulai lemah di atas kasur.Ya pagi ini Shella baru kembalikan dari rumah suaminya,karena hari ini suaminya berangkat ke luar negeri untuk perjalanan bisnis."Ma.Aku udah laper?" Shella mengeluh karena memang sudah beneran lapar." Kamu sabar Shell,kita tunggu Hanz sama Arumi." Ucap Mama dengan santai." Hanz kebiasa
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 75. Perubahan Sikap

Pertemuannya dengan Vanya pagi ini membuat mood Hanzero berantakan,bukan karena dia masih mencintai Vanya namun kembalinya Vanya mengingatkan akan luka yang pernah di torehkannya.Hanzero sangat marah namun Ia berusaha mengontrol emosinya.Hanz kembali memfokuskan pikiran dengan kembali sibuk dengan kerjaanya.Tanpa terasa waktu sudah menunjukan jam makan siang.TokTokTokArpha mengetuk pintu ruangan Hanz,Arpha sempat cemas karena tak mendapat jawaban dari dalam tapi beberapa detik kemudian terdengar suara Hanzero mempersilahkannya masuk." Tuan,sudah waktunya makan siang,apa Tuan mau keluar atau saya belikan." Tanya Arpha yang sudah berdiri di samping meja kerja Hanz.Hanz menghentikan sejenak pekerjaannya melirik jam tangan yang bertengger di pergelangan tanggannya." Kita makan di luar." Ucap Hanz,yang langsung di anguki oleh Arpha.Hanz merapihkan berkas dan menutup laptop kembali. Setelah itu ia pergi keluar ditemani oleh Arpha.Di sebuah kamar seorang wanita sedang melampia
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 76. Nasehat Mama

Ini sudah pagi lagi. Hanzero sudah bangun sejak tadi, tapi masih tergolek malas di atas Ranjang."Mas.. Kamu gak mandi? Apa gak ke Kantor?" Tanya Arumi."Sepertinya aku malas pergi ke kantor." Jawab Hanzero. Dia duduk sekarang, menarik pinggang istrinya dan kembali memeluk."Ayolah Mas. Kata orang tua, kalau istri sedang hamil tidak boleh malas malasan. Pamali." Tegur Arumi, menoleh pada wajah Hanz."Apa hubungannya?" Hanzero mengerutkan alis."Nanti anak kamu ikut malas malasan.""Masa sih?" Masa sih, tapi sambil menduselkan wajah di leher Arumi. Selesai usel usel, baru Hanz mengangkat wajahnya. Arumi bisa melihat, ada kemurungan di wajah Suaminya."Sebenarnya mas ada masalah apa?"Hanzero tidak menjawab, kini mengangkat tubuh Istrinya dari pangkuannya. Meraih Kedua tangan Arumi dan menggenggamnya."Arumi. Apa kau benar-benar mencintaiku?" Hanzero menatap serius pada Arumi."Pertanyaan yang aneh. Mas lihat perutku. Ada apanya di dalam sini?" Arumi menunjuk perutnya."Ada bayiku." Jaw
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 77. Vanya belum menyerah.

Di sebuah Mobil yang sedang melaju."Hari ini, aku harus berhasil. Hanzero pasti masih mencintaiku. Dia hanya masih marah padaku saja. Aku hanya butuh bersabar dulu, bersikap lembut dan pura pura menangis di hadapannya. Hanzero kan paling tidak tahan melihat aku menangis." Dengan pedenya Vanya berkata demikian. Sambil tersenyum membayangkan wajah tampan Pria mantan kekasihnya itu. Pria yang sudah dibuatnya patah hati. Pria yang mencintainya dengan tulus bahkan rela membangkang Ibunya demi dia.Vanya menghentikan mobilnya tepat di halaman luas Perkantoran milik Hanzero. Memoles wajahnya terlebih dahulu sebelum turun.Sementara itu, Arpha berada di dalam ruangannya. Sibuk menata berkas berkas dari bawahan untuk diserahkan pada Hanzero guna ditandatangani. Arpha terlihat sangat sibuk, sampai melupakan Sosok Vanya. Padahal hari ini dia sudah berjanji, akan tidak meninggalkan Hanzero sendiri di ruangannya.Arpha sudah selesai menata, lalu bangun untuk pergi ke Ruangan Hanzero. Sampai di lu
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 78. Tunjukkan kharismamu

Vanya terus menjalankan Mobilnya sambil bibirnya tidak berhenti mengumpat. Sekarang tujuannya adalah Rumah Hanzero. Hingga beberapa saat mobilnya sudah sampai ke tempat yang dituju. Dia mengintip terlebih dahulu dari balik kaca mobil. Ada beberapa penjaga terlihat mondar mandir di depan pintu Gerbang."Tumben sekali sih, banyak penjaganya?" Gumamnya. Kemudian Vanya turun saja tanpa memperdulikan itu."Selamat siang Nona. Ada yang bisa saya bantu?" Rupanya satu orang Penjaga yang menghampiri Vanya tidak mengenal siapa dia. Mungkin dia orang baru."Ah, iya. Saya ingin bertemu Pemilik Rumah ini. Saya tadi sudah ada janji Sama Nyonya Arumi." Kilah wanita itu."Anda siapa?""Saya temannya. Percayalah Pak. Saya bukan orang jahat kok. Boleh diperiksa kok." Vanya menyodorkan tubuhnya."Eh." Penjaga mundur beberapa langkah."Bagaimana? Boleh saya masuk?""Oh ya baiklah. Saya antar." Penjaga membuka gerbang mengajak Vanya untuk masuk. Beberapa Penjaga segera datang untuk mencegah."Jangan semba
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Bab 79. Memanas

Shela dan Arumi berjalan beriringan sampai ke Ruang Tamu. Vanya bisa melihat seorang wanita di sana yang langsung berdiri saat melihat mereka datang."Eh,.. Vanya kan?" Shela menyapa dengan pura pura tidak tau kalau sedang ada tamu."Ya Ampun! Ternyata ada tamu penting rupanya.""Eh, kak Shela. Apa kabar?" Vanya cepat memeluk Shela, dengan gaya cipika cipiki ala ala emak emak arisan."Baik kok! Kamu kapan datang? Kok gak ada yang nyambut. duh…!" Shela membalas cipika cipiki sambil mulutnya mengerucut di balik pipi Vanya. Ah, Shela hanya berpura pura lembut rupanya."Barusan kak. Tante yang nyambut." Jawab Vanya. Matanya langsung tertuju pada sosok wanita yang ada di sebelah Shela. 'Dia siapa?'"Terus Mama sekarang kemana?" Shela pura pura bertanya."Mama sedang buat minum untuk Vanya Shel." Mama dari ujung sudah menuruni tangga."Ya Ampun! Ada menantuku rupanya." Ucap Mama bukannya langsung menaruh nampan minuman malah menghampiri Arumi. Itu membuat Vanya membelalakkan matanya. Dia la
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Bab 80. Galak

Hanzero sempat kaget melihat Vanya ada di rumahnya. Bukannya takut bertemu dengan Vanya, tapi yang lebih mengkhawatirkan istrinya yang juga nampak berada disana. Takut Vanya berbicara yang tidak tidak pada Arumi, lalui terpengaruh dengan omongan Vanya.Tapi yang Hanzero takutkan sepertinya tidak terjadi,Hanzero melihat ketiga wanitanya sedang tersenyum, sedangkan Vanya yang sedang berdiri dengan muka ditekuk.Sepertinya Wanita itu hendak pergi karena dari posisinya yang sedang berdiri dan dengan baju yang basah seperti tersiram sesuatu, Apa yang sudah terjadi? Apa Arumi sempat bertengkar dengan Vanya? Itu pikiran Hanzero.Hanzero dengan cepat menyembunyikan kecemasannya lalu berjalan menghampiri mereka sambut hangat oleh Arumi."Udah pulang Mas?" Arumi cepat berdiri menyambut tangan suaminya kemudian menciumnya,begitu juga Hanzero yang balik mencium kening Arumi beberapa kali.Semua itu tidak luput dari pandangan Vanya.'Sial sepertinya mereka sengaja ingin bermesraan depanku' Vanya s
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status