Zoya menatap rumah yang belum lama dia tinggalkan ini dengan pandangan nanar. Jantungnya tidak berhenti berdegup cepat kala membayangkan amukan mertua yang akan dia terima sebentar lagi. Meskipun dulu di depan Fiona mertuanya itu selalu membanggakan dirinya, tapi sebenarnya dia tidak ada bedanya dengan pembantu. Di mata mertuanya, hal yang membedakan dia dengan Fiona hanyalah kemampuannya melahirkan anak untuk suaminya. Jika saja Fiona bisa hamil, dan melahirkan anak untuk Mas Jaya, bisa dipastikan bahwa dia akan menjadi menantu kesayangan. "Ayo, masuk!" ajak Mas Jaya begitu mobil sudah terparkir di garasi. Zoya hanya mengikuti dengan lambat di belakang. Dia benar-benar tidak ingin kembali tinggal di rumah ini. Tetapi, apakah dia memiliki pilihan sekarang? "Loh, Jaya? Jam segini kok kamu ada disini, bukannya di kantor?" sapa ibu Marni yang baru saja keluar rumah karena mendengar suara mobil berhenti di garasi rumahnya. "Ada masalah, Bu," jawab Jaya sambil terus menyeret langkahny
Baca selengkapnya