Menjelang siang, rumah Isyana seperti sedang ada pesta. Makanan prasmanan saling berjejer begitu banyak. Belum lagi aneka macam minuman yang dituang ke gelas-gelas bening. Terlihat menggoda.“Ayo Ash. Masuk saja. Mereka pasti sudah datang,” ucap Isyana yang sangat santai. Dia tidak lupa menggandeng lengan Asher yang begitu pas di tangannya.Setelah menghadiri rapat di kantor tadi. Isyana sengaja meminta Asher turun di butik langganannya. Dia meminta Asher memakai setelan jas yang cukup pantas untuk digunakan di acara keluarga. Biar bagaimanapun, saat ini Asher menjelma menjadi kekasihnya.“Nona, saya tanya sekali lagi, apa Nona yakin menjadikan saya kekasih?” tanya Asher yang dengan perlahan mencekal pergelangan tangan Isyana. “Yakin. Aku tidak akan salah pilih kok. Ayo masuk deh, kelamaan kalau terus bicara di sini,” ucap Isyana.Asher menurut saja. Lagi pula, apa yang dia lakukan memang sesuai dengan kesepakatan bersama. Asher hanya mencoba membantu. Sisanya, semoga saja tidak ada
Baca selengkapnya