Home / Romansa / Dijodohkan dengan Ipar Posesifku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Dijodohkan dengan Ipar Posesifku: Chapter 71 - Chapter 80

151 Chapters

Gimana Seandainya ...

“Jangan-jangan … kamu hamil, Mbak.” “Sotoy, kamu Fab!” “Aku tau lah Mbak, dulu pas mamaku hamil adik bungsu, kan aku sudah SMA. Masih inget, Mama ngidam yang aneh-aneh. Kamu jangan gitu, Mbak, kasihan Mas Arman.” “Lho, kok malah kasihan dia? Nggak kasihan sama yang hamil? Sembilan bulan bawa perut besar ke mana-mana, belum mualnya, belum pegelnya.” Aku malah jadi sewot nanggepin Fabian, padahal ya belum tentu juga aku beneran hamil. ******** “Sayang, kamu masih sakit?” Arman bergegas masuk kamar begitu sampai rumah Mama. “Udah makan belum?” tanyanya sambil menyentuh keningku dengan punggung tangannya.Aku menggeleng. “Kenapa, Sayang?” Arman menengok ke arah pintu. “Mama masakin tauge lagi?” tanyanya dengan suara lirih, mungkin tak enak kalau sampai didengar Mama. “Nggak sih, lagi nggak selera makan aja.” “Nggak boleh gitu, aku suapin ya, habis itu minum obat.” “Eh, jangan minum obat dulu!” Aku dan Arman sontak menoleh begitu mendengar suara Mama. Sosoknya sudah berdiri di u
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Test Pack

“Negatif, Ma,” kataku lesu, usai menggunakan alat tes kehamilan pemberian Mama. Mama yang sedang nonton TV bersama Rania menoleh, dan membisu sejenak. “Oh, ya ga apa-apa,” ucapnya kemudian. “Kalau masih gagal tinggal usaha lagi. Lagian, test pack itu bisa saja salah.” Mama lalu mengeluarkan sesuatu dari kantong bajunya. “Nih, Mama tadi berbagai macam merek test pack.” Tiga bungkus test pack Mama berikan padaku yang masih melongo tak percaya. “Nanti di rumah kamu coba lagi. Biasanya yang paling akurat itu kalau kita cek pagi hari pas bangun tidur.” Aku mengangguk sembari tersenyum. “I-iya, Ma.” “Moga hasilnya positif!” ucap Mama dengan senyum mengembang. “Rania mau kan punya adik?” Dipeluknya Rania sembari berbisik di dekat telinganya. “Punya adik?” Gadis kecilku itu menoleh. “Mau .. mauu Lan pengen punya adik, yang banyak, biar bisa diajak main masak-masakkan!” ********* “Sayang, bangun!” Samar kudengar suara Arman, dan kurasakan tepukan pelan di pipiku. “Udah Subuh, Sayang. Y
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

Positif

Mama tentu saja senang bukan kepalang saat Arman mengabari bahwa aku hamil. Bahkan langsung menyarankan kami ke dokter kandungan. “Gimana Dok, beneran hamil, kan?” tanya Arman saat dokter mulai menempelkan alat USG di atas perutku. “Iya, Pak, ini kantung kehamilannya. Kalau janinnya sih masih kecil sekali ya Pak, jadi belum terlalu kelihatan.” Arman manggut-mangut mendengar penjelasan dokter wanita paruh baya itu. “Ada makanan yang harus dihindari mungkin, Dok?” tanyanya saat pemeriksaan USG sudah selesai dan aku kembali duduk di kursi pasien. “Jangan makan yang mentah-mentah. Sayur, ikan, daging, sebaiknya dimasak dulu sampai matang, ya.” “Baik, Dok,” jawabku dan Arman hampir berbarengan. “Selebihnya bebas, asalkan halal dan higienis,” sambung Bu Dokter lagi sambil menulis sesuatu di kertas resep obat. “Gimana dengan emm, emmm ..” Arman nampak ragu meneruskan kalimatnya. “Itu Dok, maksud saya, emmm ...” “Apa sih?” tanyaku berbisik di telinganya. Penasaran juga di mau tanya a
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Ngidam (POV Arman)

POV Arman “Lho, Nak Arman, ke Kudus kok ndak bilang-bilang, tho?” Bulik yang baru keluar rumah saat aku mengetuk pintu menyapa ramah. “Iya Bulik, dadakan. Nadia pingin makan lentog katanya, jadi saya langsung ke sini,” ucapku sambil mencium punggung tangan Bulik dan mengangsurkan buah tangan. “Ngidam?” “Iya, Bulik, Alhamdulillah, sudah tujuh minggu.” “Alhamdulillah.” “Makanya Nadia nggak bisa ikut, masih terasa mual-mual kalau dibawa jalan jauh.” “Oh iya, ndak apa-apa. Tapi ya apa di Semarang ndak ada, kok nyarinya jauh-jauh sampai Kudus?” “Ada, sih, Bulik, tapi Nadia maunya lentog langganan yang dekat menara katanya.” Habis salat Shubuh berjamaah tadi, istriku itu tiba-tiba bilang ingin makan lentog langganannya di Kudus. Menurutnya lentog yang di Semarang rasanya beda. Padahal bagiku rasanya mirip-mirip saja, malah sama, entahlah lidahku yang kurang peka atau bagaimana. Tapi demi memenuhi keinginan istri yang sedang hamil, aku memutuskan untuk berangkat saja ke Kudus. Apalag
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

Terlalu Gendut

(POV ARMAN) "Sayang, dihabiskan susunya." Nadia sedang serius dengan ponselnya ketika aku mengangsurkan segelas susu cokelat yang tinggal separuh. "Nggak mau, entar tambah gendut!" Ia menggeleng tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel. "Namanya sedang hamil ya tambah gendut dong, Sayang." "Jadi bener ya aku tambah gendut?" Ia nampak panik lalu memperhatikan tubuhnya sendiri sekarang. "Emang kenapa kalau gendut?" Bukannya menjawab pertanyaanku ia malah balik bertanya,"Kamu lebih suka perempuan gendut apa langsing?" "Aku sukanya ... kamu, mau gendut atau langsing, yang penting kamu," ucapku seraya mencium perutnya yang sudah nampak membuncit di usia kehamilan 11 minggu. "Gombal! Di depanku Mas bilang begitu, di belakangku, siapa yang tahu!" tuduhnya membuatku mengernyit heran. "Kamu kenapa sih Sayang, nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba marah." "Nih!" Sekonyong-konyong ia menunjukkan ponselnya. "Astaghfurullahaladzim, apa sih itu?" tanyaku ketika melihat tulisan ane
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

Launching ( Season 1 Tamat)

“Lihat, Pi, perutnya Mama benjol!” seru Rania begitu melihat ada bagian perutku yang bergerak membentuk tonjolan kecil. “Ini kayaknya kakinya adek,” jawab Arman sambil mengusap perutku. “Beneran Pi?” Rania ikut memegang perutku. “Ayo Dek, mana kakinya, kok diem aja.” Ia kecewa saat bayi di perutku tak lagi bergerak. “Adek bayinya capek Sayang, mungkin sekarang lagi bobo,” ucapku menghibur hatinya. “Mama juga bisa masuk angin nih, kalo lama-lama perutnya terbuka begini.” Arman tertawa seraya menurunkan baju yang kukenakan hingga menutup bagian perut. “Udah, ya, Ran. Nanti lagi lihat adeknya.” Aku pun kembali dengan aktifitas semula, melipat pakaian bayi. “Yuk kita lanjut beberesnya. Ran bantu lipat-lipat juga, ya.” Kuberikan beberapa lembar pakaian bayi pada anak sulungku itu. Melipatnya memang belum rapi-rapi amat, tapi kata orang-orang sih, kegiatan semacam ini bisa menumbuhkan rasa sayang kakak pada adiknya. Kehamilanku sudah tiga puluh tiga minggu. Tadi Mama kembali mengingatk
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Menuju Season Dua Ipar Posesifku

Dear Pembaca, akhirnya season satu cerita Ipar Posesifku tamat. Cerita ini akan saya lanjut di season dua menceritakan tentang Galang. Bosnya Nadia yang di season satu patah hati, akan bertemu dengan jodohnya di season dua. Siapa yaaa.Kenapa tidak di publish di buku yang berbeda? Pertama karena cerita ini masih berkaitan dengan season sebelumnya, juga karena arahan editor demikian.Ohya, di season satu bab berjudul "Malam Pertama Yang Tertunda" saya sempat mempublish tulisan dobel di bab yang sama, sehingga koin untuk membukanya lebih banyak (31 koin). Saya minta tolong untuk pembaca yang terlanjur membuka dengan 31 koin kontak saya, agar saya bisa menggantinya. Hubungi saya di inst*gram @cerita_rahmi ya. Terimakasih dan jangan lupa bagi gemnya ❤️❤️
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Musuh Tapi Menikah - 1 (GRATIS)

Dear reader, ini adalah cerita spin off Ipar Posesifku yang saya masukkan di season dua buku yang sama. Saya gratiskan, sekalian sebagai ganti yang pernah unlock dobel koin di season satu kemarin, dikarenakan saya sempat dobel copas dalam satu bab. Bagi yang koinnya mau diganti dalam bentuk pulsa atau e-money silakan DM saya di inst*gram @cerita_rahmi . . . "Mas Jagad?" Kinara menatap lelaki di hadapannya itu lekat.Ia baru saja dari toilet resto.Ketika hendak kembali ke mejanya, sesosok lelaki yang wajahnya begitu familiar mengusik pandangan. Membuat langkahnya terayun mendekat.Seorang wanita tengah bergelayut manja di lengan kekasihnya. Padahal ia paham betul, kekasihnya itu tak punya saudara kandung perempuan. Lalu, siapa wanita itu?Wajah Jagad pucat. Bergantian ia menatap waita di sampingnya lalu Kinara. "Kinara, ini-""Ini, calon istri Jagad." Belum selesai lelaki itu bicara, seorang wanita paruh baya yang berjalan dari arah belakang buru-buru menyambar ucapanya.Kinara men
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Musuh Tapi Menikah - 2

"Flo!" Galang tak menyangka akan bertemu gadis itu di sini. Sudah tiga belas tahun, tak ada perubahan yang berarti pada gadis itu. Hanya badannya lebih tinggi dan lebih berbentuk. Wajah galak tapi manisnya yang dulu selalu polosan kini berpoles make up tipis. Ia juga masih suka mengikat rambut panjangnya dengan model kuncir kuda. "Flo?" Diandra menatap Galang heran. "Namanya Kinara, bukan Flo." "Flo itu nama an-" "Aduh!" Kepalan tangan Kinara lebih dulu mendarat di lengan kanan Galang, sebelum lelaki itu menyelesaikan kalimatnya. Kinara masih ingat siapa flo yang dimaksud. Anjing betina bunting milik tetangga Galang yang katanya mirip Kinara saat lagi marah. Kurang ajar! Diandra menatap dua muda-mudi di hadapannya dengan takjub. “Kalian sudah saling kenal?” "Teman SD, Kak." Sebenarnya Kinara ingin mengatakan kalau mereka bukan teman melainkan musuh bebuyutan, tapi ia sungkan pada Diandra. Ya, bagi Kinara, Galang itu musuh. Ia yang dengan mulus selalu medapatkan peringkat sa
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

Musuh Tapi Menikah - 3

"Maaf, Kak, sepertinya, lamaran kerjanya batal saja." Kinara menunduk, merasa tak enak hati pada Diandra. Tapi tentu saja lebih tak enak lagi jika ia harus menjadi asisten Galang. Selama ini ia bersaing untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari Galang dan sekarang ia harus menjadi bawahannya? Sungguh hina. "Lho, kenapa? Kalian sudah saling kenal, bukannya bagus? Aku jadi lebih mudah mempercayaimu sebagai asisten adikku." "Kakak salah, justru harusnya Kakak lebih waspada, ia bisa saja menaruh racun pada makanan atau minumanku." Meski hanya bergurau saat mengatakan ini, Galang tahu, Kinara dari dulu membencinya. Mungkin sampai sekarang juga. Diandra spontan menutup mulutnya yang menganga. "Hah?" "Lebay!" Kinara meninju dada bagian atas Galang, membuat lelaki itu sedikit terhuyung ke belakang karena tak siap. "Lihatlah, Kak, belum jadi asisten saja ia sudah menganiayaku begini." Diandra malah tertawa. Entah mengapa, menurutnya pertengkaran keduanya justru terlihat begit
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status