All Chapters of Putra Sang Presdir: Chapter 181 - Chapter 190

345 Chapters

Dendam Untuk Philip

Dendam Untuk Philip Kedua orang itu memasang kuda-kuda dengan mata menyorot tajam. Sarra terlihat acuh, tangannya, bersedekap."Sebaiknya tidak perlu adu kekuatan, pergilah katakan pada Paula agar berhenti menggangguku!" ucap Sarra. Kalau bisa tidak dengan kekerasan kenapa tidak. Pikirnya."Hah hah haha! Tidak perlu sombong untuk menutupi rasa takutmu. Its ok, tapi mari ikut dengan kami!" Mereka tentu tidak bodoh, tugas utama mereka adalah menangkap Sarra dan membawanya pada Paula. Yah, meskipun harus dengan pemaksaan dan sedikit kekerasan."Sayangnya aku tidak berminat bertemu dia." Sarra menggedikkan kefua bahunya tepat setelah itu dengan gerakan cepat salah satu dari mereka menyerang Sarra dengan tinju.Sarra merunduk lalu dengan cepat kakinya berpurar di bawah hingga menyebabkan pria itu jatuh terjengkang.Sarra berdiri dan membetulkan bajunya. Satu pria lagi ingin menyergapnya dari belakang. Sarra berputar dan menjulurkan tangannya hingga pukulan pria itu tidak mengenainya.A
Read more

Ketakutan Antonio

Ketakutan Antonio Rivera tidak melakukan banyak hal, bukan karena tidak bisa, namun Antonio selalu mengawasinya, setiap dirinya ingin turun, suaminya langsung siaga bertanya apa maunya.Bukannya senang, yang ada justru Rivera merasa bosan dan jengah."Stop Antonio!" pekik Rivera. Ia sudah tidak tahan lagi dengan keposesifan pria itu."A-aku hanya ingin membantumu, katakan saja apa maumu, akan aku ambilkan."Dia ini tidak peka atau memang sangat keterlaluan."Jangan samakan aku dengan Alyona."Harusnya Antonio paham dengan kalimat itu, namun dia menanggapinya berbeda."Tentu saja tidak, Sayang. Alyona masih bayi dan Kau sudah besar." Jawaban memang benar, tapi semakin membuat Rivera kesal."Minggir!" Rivera sudah tidak tahan lagi."Mau kemana? Kau ingat kata dokter harus istirahat."Rivera bertambah pusing jadinya, "Antonio sebaiknya urusi pekerjaanmu, biar aku dan pengasuh yang mengurus Alyona," tegas Rivera."Lalu siapa yang mengurusmu?" CkPertanyaan macam apa itu. Rivera r
Read more

Jangan Terlalu Naif

Jangan Terlalu Naif Paula berdiri menatap keluar dari dinding kaca pembatas kolam renang. Sebisa mungkin ia menjaga emosinya.Pertanyaan Harry barusann sangat mengejutkannya, "Dia berani mengatakan fitnah demi menggagalkan rencana pernikahanmu? Ibu kecewa, Harry. Kau dan Patricia lebih mempercayainya."Paula mengusap air matanya dengan jari, pertanda wanita itu menangis, entah untuk apa? Yang pasti hanya demi membuat Harry percaya padanya.Patricia sangat tidak sabar melihatnya, "Ibu, tidak mungkin Sarra mengarang cerita. Apa lagi kejadian itu sudah lebih dari tiga puluh tahun yang lalu." Sungguh ia tidak ingin mempercayainya.Paula memutar tubuhnya dan menatap penuh wajah Harry, "Lihat, Harry! Adikmu menuduh ibu berbohong. Sejahat itukah aku di mata Kalian? Hiks his hiks!" Tangis Paula semakin menjadi."Ibu, Patricia tidak menuduh, dia hanya ingin kejujuran." Harry ingin menjadi penengah, sungguh ia pun tidak ingin menyakiti hati sang ibu lagi."Sudah, cukup! Kalian berdua sama s
Read more

Nona Sarra, Lari!

Nona Sarra, Lari! Setelah puas menangis Sarra beranjak meninggalkan pintu. Ia masuk ke dalam kamar.Treet treetGetar dari ponselnya terdengar, Sarra segera mengambil benda pipih itu dan mengangkatnya saat melihat nama si pemanggil. "Halo!" sapanya."Nona, di luar ada lima orang yang mencurigakan, dua orang tidak jauh dari apartemen, Nona. Selebihnya ada di luar sedang mengawasi," lapor Tobias sang bodyguard."Paula memang sagat keterlaluan," rutuk Sarra, "Sepertinya ini bukan hanya ancaman biasa." Sarra berasumsi sendiri. Paula semakin menjadi, apa maksudnya dengan mengirim lima orang anak buah."Apa perlu kami mengusirnya?" tanya bodyguardnya setelah agak lama tidak ada tanggapan dari Sarra. "Tidak perlu. Suruh Kimmy datang, aku ingin keluar dari sini!" perintah Sarra."Baiklah!" Tobias mematikan sambungan dan segera mengatakannya pada Kimmy. Sarra membersihkan dirinya sambil menunggu kehadiran bodyguard wanitanya.Tobias mengalihkan tatapan anak buah Paula saat Kimmy aka
Read more

Lupakan Harry!

Lupakan Harry! Malam itu juga, Sarra menghubungi Lerina, meminta bantuan agar kakak iparnya itu mau menolongnya."Bagaimana aku harus menanyakannya?" Lerina sendiri bingung harus memulai dari mana dan lagi Philip tentu akan bertanya kenapa Lerina bertanya tentang masa lalunya."Aku butuh bantuanmu, Kak. Ini penting untuk mengetahui masa lalu itu. Apa kakak tahu, Paula selalu berusaha mencelakaiku." Sarra memilih jujur dengan Lerina karena ia yakin hanya kakak iparnya ini saja yanv bisa ia bagi tentang rahasia."Astaga! Sarra sebaiknya Kau pulang dan lupakan Harry!" Lerina jadi takut membayangkannya. Ia jadi menyesal telah membantu Sarra untuk pergi."Please!" mohon Sarra lagi, "ini harus, segera di akhiri," katanya lagi."Dengan mengorbankan nyawamu?" Lerina menolak dengan tegas, "tidak Sarra, cepat kembali sebelum keluaga kita mengetahuinya." Lerina terdengar marah."Kakak, ini sudah terlanjur, Paula sudah terlalu jauh mengusik ketenanganku." Sarra tetap bersikeras."Di duni
Read more

Keresahan Laura

Keresahan Laura Semua orang yang telah menjauh dari gedung, menatap pada ketinggian, pasalnya waktu sepuluh menit yang terdengar tadi sudah hampir habis.Terjadi ketegangan di setiap mereka, tatkala waktu terus berjalan tak terkecuali Kimmy dan Tobias tanpa sadar saling memeluk erat."Bagaimana nasib Sarra?" ucap Kimmy yang sudah menangis. Meski baru bertemu sebentar tetap saja ia sangat khawatir.Paula sudah tidak berdaya lagi membayangkan Harry yang akan tewas terpanggang api. Ia luruh ke tanah, namun sebelum itu Rodriguz menahan tubuhnya, ia menarik Paula ke dalam pelukannya.Perasaannya hancur karena ia sendirilah yang merencanakan semua ini, membuat Sarra tewas dengan terbakar di gedung tua yang jauh dari jangkauan manusia. Semuanya berubah di akhir, Harrynya, Harrynya datang dan ingin menyelamatkan putri dari orang yang paling ia benci.Tiba-tiba Paula tersadar, ia menjauhkan dirinya dari Rodriguz, matanya menyalang murka pada pria itu. Paula mengacungkan telunjuknya tepa
Read more

Percobaan Bunuh Diri

Percobaan Bunuh Diri Sebuah hunian yang tidak terlalu besar, namun asri di dekat hutan. Tempat ini lebih mirip di katakan vila. Harry membantu Sarra mengemas pakaian mereka ke dalam lemari, setelahnya menuju dapur untuk menyimpan kebutuhan dapur yang sempat mereka belanjakan tadi."Aku lapar!" keluh Sarra sambil mengelus perutnya."Mandilah, aku akan menyiapkan makanan," ucap Harry.Sarra tetap bergeming, "Memangnya Kau bisa memasak?" Sarra malah memperhatikan Harry yang kembali membuka kulkas.Harry tegak di hadapannya, "Kau meragukanku?" Harry kembali bertanya kedua alisnya terangkat."Aku tidak yakin." Sarra melipat kedua tangannya di dada.Harry membungkukkan sedikit tubuhnya agar menyamai tinggi Sarra, ia lalu berbisik, "Bagaimana kalau aku berhasil?"Sarra sedikit bergidik, bisikan Harry terdengar sensual di telinganya."A-aku akan memberikanmu hadiah," kata Sarra sedikit gugup."Baiklah, aku yang akan memutuskan hadiahnya." Harry menyeringai. "Hah! Ma-mana bisa begitu,
Read more

Menjemput Sarra

Menjemput Sarra Setelah pertempuran antara Han dan Lerina usai, ibu dua anak itu terkulai hingga memejamkan matanya.Lerina tertidur.Saat itulah Han mengambil ponsel sang istri dan membuka daftar panggilan terakhir.Sarra.Han sudah sedikit curiga, istrinya mengetahui sesuatu tentang adiknya itu. Han membersihkan diri sebentar lalu pergi ke ruang kerja dengan membawa ponsel itu.Ia melakukan panggilan ke nomor Sarra.Tidak butuh waktu lama, Sarra, mengangkat panggilan itu."Halo, Kak! Bagaimana, apa sudah menanyakannya pada ibu atau ayah?" Sarra terus memberondongnya dengan pertanyaan tanpa tahu siapa, di balik penelpon itu."Halo! Halo!" Sarra menatap panggilan yang masih tersambung, tapi sejak tadi kakak iparnya itu tidak berbicara sama sekali."Ha ...,"Belum sempat Sarra menyapa kembali sambungan sudah di putus oleh Lerina. Ia menjatuhkan dirinya di sofa."Ada apa?" Harry yang semula merebahkan diri mendudukkan dirinya di sisi sang kekasih."Kakak ipar tidak menjawab uca
Read more

Menyusul Sarra

Menyusul Sarra Mereka berlima duduk dalam diam setelah Sarra mengatakan kalau Paula adalah ibu dari Harry."Tinggalkan dia, ibu tidak setuju Kau menikah dengannya?" tegas Laura. Satu nama 'Paula' berhasil mengubah keputusannya yang setuju kalau Harry menjadi menantunya."Kenapa dengan Paula, apa alasan ibu melarangku bersama, Harry?" Sarra melihat ini waktu yang tepat untuk mengorek informasi."Tidak, pokoknya ibu tidak setuju," tegas Laura seraya berdiri."Katakan alasannya, Bu. Setidaknya aku punya alasan untuk meninggalkan Harry." Sarra tetap ngotot ingin mengetahuinya."Cukup Sarra, jangan bertanya lagi. Sebaiknya turuti perkataan ibu. Aku akan mengenalkanmu dengan anak teman ibu. Bersiaplah untuk pernikahan."Bukan hanya Sarra saja yang terkejut, tetapi Lerina juga Han sedangkan Philip sejak tadi tidak bersuara lagi."Ibu, tidak segampang itu menyuruh Sarra menikah." Han kurang setuju dengan keputusan ibunya yang terkesan tiba-tiba."Diam, Han! Cukup dukung ibu. Ini demi
Read more

Aku Tidak Ingin Menikah

Aku Tidak Ingin Menikah "Kita pergi sekarang!" perintah Paula pada anak buahnya yang sekaligus merangkap sebagai sopir."Kita menyusul mereka?" Perintah itu kurang jelas bagi anak buahnya."Kau pikir aku akan menemuinya bersama istrinya? Kembali ke penginapan!" titah Paula, ia, terlihat gusar. Sudah beberapa hari ia mengintai Philip, namun pria itu selalu keluar bersama istrinya.Paula hanya ingin bertemu dengan Philip."Bawa aku ke tempat Harry!" pinta Paula lagi yang tiba-tiba merubah arah. Anak buahnya hanya pasrah mengikutinya.Sampai di sebuah hotel Paula masuk dan menanyakan kamar Harry. Resepsionis memberitahu setelah ia mengatakan sebagai ibunya Harry.Tidak menunggu lama, Harry segera membuka pintu kamarnya, masuklah Paula beserta satu anak buahnya.Harry tidak terkejut sama sekali, ia sudah menduga hal ini."Apa yang ibu lakukan di kota ini?" Harry terlihat tidak ramah."Memastikan putraku, apakah dia baik-baik saja atau tidak," jawab Paula enteng.Sumpah! Harry
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
35
DMCA.com Protection Status