All Chapters of Putra Sang Presdir: Chapter 201 - Chapter 210
345 Chapters
Harry Menjadi Posesif
Harry Menjadi Posesif Rivera telah berkemas dengan Alyona, tinggal menunggu kedatangan Dimitri calon suaminya. Ia berjalan menatap sekeliling rumah, meski tidak terlalu lama tinggal, ia kerap memiliki kenangan di sini.Di luar itu, Antonio sedang melepas rindu dengan putrinya, atau lebih tepatnya membekali agar tidak cepat rindu nantinya.Satu hal yang Rivera tidak menyangka sama sekali. Awalnya ia mengira proses perceraian ini akan panjang karena hak asuh anak, tapi ternyata Antonio tidak berusaha untuk merebut putrinya.Rivera menahan langkahnya saat meliha pemandangan ayah dan putrinya yang sedang tertawa. Antonio mengangkat tubuh mungil itu ke atas hingga meledaklah tawa Alyona."Ayah pasti merindukanmu, baby! Kau pasti akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati seperti ibumu. Sesekali ayah akan datang menemuimu. Muachhh!"Alyona meresponnya dengan celotehan dan tawa, seolah ayahnya membercandainya.Antonio menatap jam tangannya, sudah pukul dua siang. Ia menat
Read more
Membawa Patricia Kembali
Membawa Patricia Kembali Hah hah hahHarry masuk ke dalam dengan napas terengah-engah, bagaimana tidak, ia sempat melihat Angela sekilas di luar hotel dan Harry sangat yakin wanita itu sedang membuntutinya, untuk itulah ia lari secepat mungkin agar Angela tidak tahu di mana letak kamarnya."Ahhh, sial!" umpat Angela, "bisa-bisanya aku kehilangan jejak. Ck." Ia masih menatap ke lorong di depan tempatnya berpijak sebelum akhirnya ia pergi ke resepsionis untuk menanyakan di mana kamar Harry berada."Im sorry, Nona! Kamar tamu adalah privasi dan kami tidak bisa mengatakannya." Resepsionis itu mengatupkan kedua telapak tangannya. Angela menghela napas, "tapi saya tunangannya, ingin memberikan kejutan dengan kehadiran saya." Angela memiliki alasan.Resepsionis itu berpikir sebentar lalu menggeleng, "Betapa banyak alasan seperti ini kami dengar. Sekali lagi mohon maaf, Nona!" ucap resepsionis itu. Mau tak mau Angela pun pergi menuju lantai di mana kamarnya berada.Sementara itu di
Read more
Tutup Mulutmu, Dominic!
Tutup Mulutmu, Dominic! Hari-hari berlalu hingga tak terasa dua hari lagi pernikahan akan di gelar. Rivera sangat bahagia karena Dimitri benar-benar mengurus segalanya dengan baik."Oh, ada yang sudah tidak sabar menjadi pengantin." Bi Minnie menggoda Rivera yang seharian ini lebih banyak tersenyum, wajahnya jelas memancarkan bahagia. "Bibi, jangan menggodaku!" Rivera tersipu malu. Meski bukan yang pertama, tapi ia cukup berdebar saat ini. "Aku turut bahagia, melihat Tuan Dimitri menemukan kembali kebahagiaannya." Tiba-tiba Bi Minnie berubah menjadi mellow."Bibi!" Rivera, menggenggam tangan wanita paruh baya itu."Aku hanya terharu," ucapnya.Rivera memeluk tubuhnya, "terimakasih karena sudah menerimaku, Bi!" ucap Rivera dengan tulus."Memang sudah seharusnya, siapapun yang di cintai oleh Tuan Dimitri aku akan menerimanya. Apa lagi wanita sebaik dirimu." Bi Minnie mengangkat dagu Rivera, "Kau pantas bahagia."Rivera sangat bahagia ada yang mendukung keputusannya memili
Read more
Masa Lalu Hanya Perlu Dikenang
Masa Lalu Hanya Perlu Dikenang Calon pengantin itu tengah menyeduh kopi di dapur, sesekali terdengar tawa dari bibirnya. Sudah sepuluh menit mereka saling bicara di telpon dengan calon suaminya.Rivera membawa kopi tersebut ke taman samping rumah agar lebih santai untuk bicara. Pikirnya. "Memangnya Kau tidak ke kantor hari ini?" Ia bertanya setelah mendudukkan dirinya di bangku santai yang ada di taman."Calon pengantin harus banyak istrirahat, agar staminanya terjaga di saat malam pengantin." Dimitri tersenyum membayangkan hal itu.Entah kenapa Rivera merasa lucu mendengarkannya. Mereka hanya pengantin kedua bagi masing-masing. Hal ini bukan yang pertama kalinya untuk mereka. "Apa hanya itu yang ada di pikiranmu?" Berpura-pura marah padahal ia sedang tersenyum."Salah satunya," jawab Dimitri, "Ah, waktu terlalu lambat berputar, aku sudah tidak sabar membawamu ke Maldives." Rivera yang semula bersandar kini menegakkan tubuhnya karena mendengar kata Maldives."Maldives?""Ya, k
Read more
Keputusan Dimitri
Keputusan DimitriDini hari Rivera telah bangun, dia, langsung mengecek kondisi putrinya apakah masih demam atau tidak.Dia tersenyum lega karena tubuh Alyona sudah kembali seperti semula. Bayi itu ternyata merespon sentuhan tangan sang ibu. Ia menggeliatkan tubuhnya sambil mengerucutkan bibir.Rivera langsung mengabadikan gambar itu di ponselnya, siapa yang tidak gemas melihat tingkah lucu bayi itu.Sempat terpikir ingin mengirim gambar itu pada Antonio."Astaga Nona! Kenapa belum mandi? Sebentar lagi mereka akan datang." Bi Minnie menepuk keningnya. Mereka yang ia maksud adalah orang yang akan mendandani Rivera."Aku menunggu Alyona bangun," katanya sambil kembali menatap putrinya dengan penuh cinta.Hari ini adalah awal kehidupan baru untuk mereka berdua, memiliki pelindung seperti Dimitri adalah suatu keberuntungan bagi mereka."Nona!" Bi Minnie memaksanya, "saya yang akan menjaga nona kecil," katanya kemudian."Baiklah, aku menyayangimu, Bibi!" Masih sempat ia mengungkapkan peras
Read more
Tidak Sanggup Berkata Jujur
Tidak Sanggup Berkata Jujur Hari itu juga mereka mengucapkan sumpah pernikahan di saksikan oleh Harry dan Sarra serta satu dokter dan dua orang perawat."Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kalian!" ucap Sarra pada keduanya.Tidak ada yang menjawab bahkan mengangguk pun berat. Patricia yang masih terbaring hanya bisa menangis saat ini.Harry beranjak dari sofa, ia memilih keluar tanpa sepatah kata pun. Sekecewa itu dia pada adiknya.Sepeninggalnya tangis Patricia pecah, kakak yang selama ini baik padanya, menyayanginya dengan tulus ternyata bisa sebenci ini kepadanya.Ini memang salahnya.Sarra sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Membujuk suaminya saat ini sepertinya bukanlah hal yang tepat."Dimitri, sepertinya aku harus pergi. Tolong jaga Patricia!" Se kalimat pesan ia sampaikan sebelum meninggalkan rumah sakit, untuk menyusul suaminya.Tinggallah Dimitri dan Patricia di ruangan itu, tetiba suasana menjadi canggung. Patricia masih setia dengan tangisnya sedangka
Read more
Memutuskan Untuk Bekerja
Memutuskan Untuk Bekerja Tidak jauh dari rumah yang di tempati Rivera, Bi Minnie meminta Dimitri untuk berhenti. Bukan tanpa alasan melaikan ia yakin ada yang ditutupi oleh Dimitri dari Rivera.Tentang Patricia yang akhirnya mengatakan kalau Dimitrilah ayah dari janin yang di kandungnya hingga kakaknya marah dan menculik dirinya.Sampai ia harus menikahi Patricia secepatnya, semua Dimitri katakan pada Bi Minnie.Dengan perasaan bersalah terhadap Rivera, namun dia tidak sanggup untuk menceritakan apa yang telah terjadi dengannya saat itu hingga pernikahannya batal.Bi Minnie tercekat untuk beberapa saat, tidak membela atau pun menyalahkan siapa, takdir seolah mempermainkan perasaannya. Yang pasti ia sangat iba pada Rivera pada Dimitri juga yang selalu dihantui perasaan bersalah."Jangan katakan apapun padanya, Bi!" ucap Dimitri seraya menatap mata wanita paruh baya yang telah basah oleh air mata."Bibi tidak janji," balasnya."Wanita itu tidak jujur dari awal, dia juga tidak men
Read more
Hari Pertama Bekerja
Hari Pertama Bekerja Pukul sepuluh pagi mereka meninggalkan rumah Dimitri. Dengan mengendarai taksi menuju rumah yang sudah di belinya. Rivera hanya mengantar Bi Minnie dan Alyona, setelah itu ia pergi lagi untuk membeli mobil sebagai kendaraannya agar mempermudah ia bekerja. Rivera membeli serta perabotan rumah tangga, ia juga membayar jasa untuk menata dan membersihkan rumah tersebut, tidak butuh waktu lama semuanya sudah beres sebelum malam tiba.Rivera menghempaskan tubuhnya di atas sofa, cukup melelahkan hari ini. Dia mengambil ponselnya lalu melihat catatan pengeluarannya hari ini. Lumayan banyak. Akhirnya uang pemberian Antonio berguna baginya. "Nona, Tuan Dimitri berpesan agar membawa mobil ke sini." Bi Minnie terlambat mengatakannya, lagi pula belum tentu Rivera mau. Pikirnya. Rivera menatap wanita paruh baya itu dengan intens, "Bi, jujurlah padaku, ada yang disembunyikan Dimitri dariku," kata Rivera.Hal itu membuat Bi Minnie salah tingkah jadinya, "Ti-tidak ada
Read more
Bertemu Nyonya Winter Lagi
Bertemu Nyonya Winter Lagi Mobil berwarna hitam metalic itu berhenti tepat di depan rumah Dimitri yang selama ini di tinggali oleh Bi Minnie.Dua wanita beda generasi itu menatap dengan intens rumah yang terlihat kosong itu."Apa mungkin mereka pindah setelah menikah?" Nyonya Winter tampak khawatir. Dia tidak dapat membayangkan hal itu bila memang benar terjadi."Entahlah! Sebaiknya ibu turun duluan," jawab Ruby yang sebenarnya tidak mau di ajak ke sini. Nyonya Winter menginjakkan kakinya lantas berjalan menghampiri pagar yang ternyata terkunci.CkDia tampak kecewa dan kembali masuk ke dalam mobil, "Tidak ada, mau kemana lagi kita cari kakakmu?" Ia mendesah kecewa.Ruby hanya menggedikkan bahunya."Sebaiknya aku antar ibu pulang, aku ada janji dengan temanku," kata Ruby kemudian. "Tidak bisa, kita harus mencari Dimitri," ucap Nyonya Winter cepat. Ck"Mau cari ke mana lagi, Bu? Lagi pula buat apa di cari, toh dia bukan bagian dari keluarga kita lagi." Dengan entengnya Ruby ber
Read more
Hampir Meregang Nyawa
Hampir Meregang Nyawa Malamnya Patricia datang dengan Dimitri dan alangkah terkejutnya ia melihat ada Sarra dan Harry di dalam. "Kakak, kalian datang?" Patricia senyum antara senang, namun juga curiga. Sarra mengangguk.Siang tadi Paula datang ke apartemen mereka untuk meminta maaf. Harry awalnya menolak karena belum mempercayai ketulusan sang ibu yang bisa saja punya rencana baru untuk mencelakai istrinya."Tidak ada salahnya memberikan maaf pada ibu," kata Sarra saat ini mereka ada di dalam kamar."Aku tidak percaya secepat ini ibu berubah, aku yakin ada yang direncanakannya." Harry berasumsi."Kau ini, disaat orang sudah minta maaf dan berubah kenapa masih meragukannya?" Sarra tentu saja protes, dia tidak setuju dengan pemikiran suaminya."Aku yang lebih mengenal ibu." Harry menarik nafasnya sejenak."Ayolah, manusia bisa berubah kapan saja. Di mana Harry yang ku kenal dulu? Pemaaf, baik dan sangat menghormati orang tua." Sarra semakin membujuk suaminya. Sekarang Ha
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
35
DMCA.com Protection Status