Home / Urban / Putra Sang Presdir / Menyusul Sarra

Share

Menyusul Sarra

Author: Azitung
last update Last Updated: 2023-03-14 15:05:48

Menyusul Sarra

Mereka berlima duduk dalam diam setelah Sarra mengatakan kalau Paula adalah ibu dari Harry.

"Tinggalkan dia, ibu tidak setuju Kau menikah dengannya?" tegas Laura. Satu nama 'Paula' berhasil mengubah keputusannya yang setuju kalau Harry menjadi menantunya.

"Kenapa dengan Paula, apa alasan ibu melarangku bersama, Harry?" Sarra melihat ini waktu yang tepat untuk mengorek informasi.

"Tidak, pokoknya ibu tidak setuju," tegas Laura seraya berdiri.

"Katakan alasannya, Bu. Setidaknya aku punya alasan untuk meninggalkan Harry." Sarra tetap ngotot ingin mengetahuinya.

"Cukup Sarra, jangan bertanya lagi. Sebaiknya turuti perkataan ibu. Aku akan mengenalkanmu dengan anak teman ibu. Bersiaplah untuk pernikahan."

Bukan hanya Sarra saja yang terkejut, tetapi Lerina juga Han sedangkan Philip sejak tadi tidak bersuara lagi.

"Ibu, tidak segampang itu menyuruh Sarra menikah." Han kurang setuju dengan keputusan ibunya yang terkesan tiba-tiba.

"Diam, Han! Cukup dukung ibu. Ini demi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Yuni Ari
tks author update, tetap semangat dan selalu diberi kesehatan krn ditunggu kelanjutannya smg unding dr sarra n harry happy
goodnovel comment avatar
Vivin Rista Moinggalo
menegangkan.. lnjut thor
goodnovel comment avatar
Warni Hamidi
Lanjut ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Putra Sang Presdir   Aku Tidak Ingin Menikah

    Aku Tidak Ingin Menikah "Kita pergi sekarang!" perintah Paula pada anak buahnya yang sekaligus merangkap sebagai sopir."Kita menyusul mereka?" Perintah itu kurang jelas bagi anak buahnya."Kau pikir aku akan menemuinya bersama istrinya? Kembali ke penginapan!" titah Paula, ia, terlihat gusar. Sudah beberapa hari ia mengintai Philip, namun pria itu selalu keluar bersama istrinya.Paula hanya ingin bertemu dengan Philip."Bawa aku ke tempat Harry!" pinta Paula lagi yang tiba-tiba merubah arah. Anak buahnya hanya pasrah mengikutinya.Sampai di sebuah hotel Paula masuk dan menanyakan kamar Harry. Resepsionis memberitahu setelah ia mengatakan sebagai ibunya Harry.Tidak menunggu lama, Harry segera membuka pintu kamarnya, masuklah Paula beserta satu anak buahnya.Harry tidak terkejut sama sekali, ia sudah menduga hal ini."Apa yang ibu lakukan di kota ini?" Harry terlihat tidak ramah."Memastikan putraku, apakah dia baik-baik saja atau tidak," jawab Paula enteng.Sumpah! Harry

    Last Updated : 2023-03-15
  • Putra Sang Presdir   Bawa Aku Pergi Dari Sini!

    Bawa Aku Pergi Dari Sini! Anehnya lagi setelah bertukar sapa dengan Rivera, Dimitri justru ingat kejadian malam itu, di mana ia sedang mabuk dan bermalam dengan Patricia.Entah kenapa Dimitri merasa ada sesuatu yang telah terjadi meskipun Patricia bersikap biasa dan mengatakan tidak ada apapun yang terjadi seperti dugaannya. Dari pada memikirkan hal itu, Dimitri memilih pergi untuk menghadiri pagelaran busana yang di adakan di salah sebuah gedung di Rusia. Bukan hanya tentang busana, melainkan bakat yang lainnya juga.Dimitri sudah tiba di sana dan dia langsung di sambut oleh para kru yang mengatur acara. Terlihat ada Patricia dan asistennya, tetapi wanita itu hanya menoleh sebentar. Seperti tidak pernah bertemu dengan Dimitri.Dimitri pun memilih untuk masuk ke dalam duduk di bagian depan agar bisa secara langsung menyaksikan acara.Hingga selesai, acara berjalan dengan lancar, tampak senyum kepuasan dari orang-orang yang terlibat di sana.Patricia tampak bercakap-ca

    Last Updated : 2023-03-16
  • Putra Sang Presdir   Laura Pingsan

    Laura Pingsan"Kita tidak punya waktu, kita harus pergi dan lari dari negara ini." Sarra menggenggam tangan Harry. Sungguh ia tidak siap menerima pernikahan yang akan digelar dua hari lagi."Restu paman dan bibi sangat penting untuk hubungan kita." Harry tidak setuju begitu saja. Meski tidak ingin kehilangan cintanya, tetapi Harry berat melakukan apa yang diminta oleh Sarra."Restu?" Sarra mendecih lucu, "Mereka sama saja dengan ibumu, mereka terlalu egois karena masa lalu." Terlihat kilat amarah di sinar mata Sarra. Tak dipungkiri saat ini ia sedang kecewa dengan kedua orang tuanya. "Tapi,""Harry jangan banyak berpikir, tidak ada jalan lain untuk kita." Sarra sangat mendesak. Ia tidak mau kesempatan ini hilang begitu saja. Dengan sorot permohonan ia memegang kedua tangan itu.Harry menarik nafasnya sesaat. Tanpa berkata apapun ia menggenggam tangan lembut Sarra lalu akan membawanya keluar kamar. Sebelum memutar kunci pintu. Sarra tampak bingung, segera ia menyentak tangannya

    Last Updated : 2023-03-17
  • Putra Sang Presdir   Anda Menantang Saya?

    Anda Menantang Saya? Semua masih berada di sana sambil menunggu Philip keluar dari kamar. Kakek Zoku menahan Paula yang hendak pergi dan juga menenangkan Han yang sedari tadi ingin menerkam membalas perbuatan wanita itu.Kakek Zoku memberi kode pada cucu menantunya agar tidak meninggalkan Han dan akhirnya Lerina tidak bisa menjenguk ibu mertuanya di dalam kamar."Percayalah sayang!" Philip memohon pada Laura yang sudah siuman. Wanita itu tidak dapat menahan tangisannya. Meski masa lalu itu terjadi sebelum mereka bertemu tetap saja rasanya sangat sakit."Bahkan anak itu sudah ada disini," kata Laura tanpa melihat wajah suaminya. Hatinya teramat sakit sekarang.Sarra dan Harry hanya menyaksikan keduanya yang sedang berdialog masalah Paula."Kenapa diam, atau memang Kau juga yakin itu anakmu?" Laura terus menyudutkan Philip yang tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Harry, apa Kau tahu tentang anak itu?" Kini Laura bertanya pada Harry yang masih berada di dalam. Harry mengge

    Last Updated : 2023-03-18
  • Putra Sang Presdir   Dimitri Datang Lagi

    Dimitri Datang Lagi Rivera pun menceritakan apa yang telah terjadi sampai Sarra membatalkan pernikahannya dengan pria bernama Ares.Esme yang iba mendengarnya, menghampiri Harry di luar."Kami akan ikut bersamamu sebagai keluarga," katanya.Antonio senang mendengarnya, jadilah malam itu mereka datang berlima.Diam-diam Harry mengusap air matanya, di mana seharuanya ia bersama ibunyalah yang membersamainya.Kedatangan mereka disambut hangat oleh keluarga, meski awalnya sempat terkejut karena tadi Antonio menolak untuk datang."Ternyata ini alasanmu?" Han menghampiri sepupunya itu. Pria yang pernah hampir menghancurkan rumah tangganya."Aku tidak tega menolaknya, apa lagi melihat wajah sedihnya." Antonio melirik Harry yang memberikan pelototan padanya.Mereka bercengkrama sebelum Harry menyematkan cincin di jari manis Sarra yang tampak tersipu. Gadis itu merona saat Harry menempelkan bibir di keningnya. Kini giliran Sarra yang menyematkan cincin di tangan Harry. Keduanya lantas sal

    Last Updated : 2023-03-18
  • Putra Sang Presdir   Hati Rivera Yang Masih Beku

    Hati Rivera Yang Masih Beku Ternyata Alyona bukan hanya rewel biasa, namun karena sakit. Rivera dan Antonio segera membawanya ke rumah sakit tanpa berpamitan pada keluarga pamannya."Bayinya akan dirawat beberapa hari, kami harus memeriksa keadaannya lebih lanjut." Dokter yang baru saja selesai memeriksa pun berkata.Antonio dan Rivera hanya mengangguk. Dokter pun meninggalkan ruangan, tinggal mereka bertiga di dalam. Kedua orang tua itu menatap nanar pada sang putri yang sudah terlelap setelah diperiksa tadi.Antonio menyuruh pelayan untuk mengantarkan baju ke rumah sakit.Rivera berganti baju lebih dulu sedangkan Antonio sedang menghubungi kedua orang tuanya."Kami akan segera datang," ucap Esme yang terdengar khawatir."Besok saja, Bu. Tidak baik meninggalkan acara," ucap Antonio."Kau ini! kami mengkhawatirkan Alyona." Esme sedikit protes. Antonio hanya menghela nafasnya. Esme menghampiri Laura dan Philip, "Kami pamit, Alyona sedang di rumah sakit.""Di rumah sakit?" ulang

    Last Updated : 2023-03-20
  • Putra Sang Presdir   Menyusul Suami

    Menyusul Suami Wanita itu tampak uring-uringan sejak seminggu yang lalu suaminya memberi kabar tentang pekerjaannya yang masih belum bisa di tunda. Sarra jadi tidak berselera makan jadinya."Kapan Harry akan datang?" Laura yang baru saja tiba di dapur menarik kursi di hadapan putrinya yang terlihat lesu."Ibu, apa tidak sebaiknya aku menyusulnya kesana?" Sarra menjawab pertanyaan ibunya dengan pertanyaan.Tangan Laura yang ingin mengambil makanan sontak terhenti, ia menatap putrinya. Di suasana pengantin baru seperti ini, dia cukup tahu perasaannya saat ini."Soal itu, kita bicarakan dengan ayah dan kakakmu," jawab Laura. Dia belum percaya seutuhnya untuk melepas putrinya ke negara itu karena entah kenapa ia belum yakin bila Paula telah berubah.Sarra hanya mengangguk.Waktu berlalu, Han yang tengah sibuk belum bisa datang saat ini. Sedangkan Sarra semakin cemas karena nomor Harry tidak bisa dihubungi.Ia sudah bertanya pada adik iparnya yang sudah kembali Ke Rusia, tapi Patr

    Last Updated : 2023-03-21
  • Putra Sang Presdir   Tinggal Di Kota Lain

    Tinggal Di Kota Lain Salah satu pemandangan luar biasa dipagi hari adalah melihat pasangan kita yang terlihat segar saat baru keluar dari kamar mandi.Siapa yang tidak grogi bila ditatap terus dengan mata mendamba serta seringaian dibibir merah pria yang telah memiliki diri dan hati seutuhnyaDengan nakal Sarra melepas handuk di kepalanya lalu melemparkannya pada sang suami.Handuk itu mendarat tepat di wajah Harry. Ia menariknya tanpa melepas seringainya. Sarra yang kembali di tatap menjadi salah tingkah dan sedikit tersipu. Perasaan dulu tidak seperti ini. Kenapa setelah menikah malah menjadi malu-malu."Berhenti menatapku!" ujarnya akhirnya sambil berkacak pinggang menatap Harry."Kau cantik!" puji Harry."Aku tahu!" Sarra menanggapinya cepat."Kau sangat cantik!" "Ya!" Sarra mengangkat kedua tangannya seraya menggedikkan bahunya, "setiap yang mengingatku pasti mengakuinya."Harry terkekeh pelan. Istrinya ini terkadang sangat narsis, "Semakin cantik!" puji Harry lagi.Sa

    Last Updated : 2023-03-24

Latest chapter

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status