Beranda / Urban / Putra Sang Presdir / Dimitri Datang Lagi

Share

Dimitri Datang Lagi

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-18 16:42:33

Dimitri Datang Lagi

Rivera pun menceritakan apa yang telah terjadi sampai Sarra membatalkan pernikahannya dengan pria bernama Ares.

Esme yang iba mendengarnya, menghampiri Harry di luar.

"Kami akan ikut bersamamu sebagai keluarga," katanya.

Antonio senang mendengarnya, jadilah malam itu mereka datang berlima.

Diam-diam Harry mengusap air matanya, di mana seharuanya ia bersama ibunyalah yang membersamainya.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh keluarga, meski awalnya sempat terkejut karena tadi Antonio menolak untuk datang.

"Ternyata ini alasanmu?" Han menghampiri sepupunya itu. Pria yang pernah hampir menghancurkan rumah tangganya.

"Aku tidak tega menolaknya, apa lagi melihat wajah sedihnya." Antonio melirik Harry yang memberikan pelototan padanya.

Mereka bercengkrama sebelum Harry menyematkan cincin di jari manis Sarra yang tampak tersipu. Gadis itu merona saat Harry menempelkan bibir di keningnya. Kini giliran Sarra yang menyematkan cincin di tangan Harry. Keduanya lantas sal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Warni Hamidi
Lanjut thor ......
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
jangan jadi pecundang dan pebinor ....
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
tanggung jawab Dimitri...Patricia hamil anakmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Hati Rivera Yang Masih Beku

    Hati Rivera Yang Masih Beku Ternyata Alyona bukan hanya rewel biasa, namun karena sakit. Rivera dan Antonio segera membawanya ke rumah sakit tanpa berpamitan pada keluarga pamannya."Bayinya akan dirawat beberapa hari, kami harus memeriksa keadaannya lebih lanjut." Dokter yang baru saja selesai memeriksa pun berkata.Antonio dan Rivera hanya mengangguk. Dokter pun meninggalkan ruangan, tinggal mereka bertiga di dalam. Kedua orang tua itu menatap nanar pada sang putri yang sudah terlelap setelah diperiksa tadi.Antonio menyuruh pelayan untuk mengantarkan baju ke rumah sakit.Rivera berganti baju lebih dulu sedangkan Antonio sedang menghubungi kedua orang tuanya."Kami akan segera datang," ucap Esme yang terdengar khawatir."Besok saja, Bu. Tidak baik meninggalkan acara," ucap Antonio."Kau ini! kami mengkhawatirkan Alyona." Esme sedikit protes. Antonio hanya menghela nafasnya. Esme menghampiri Laura dan Philip, "Kami pamit, Alyona sedang di rumah sakit.""Di rumah sakit?" ulang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Putra Sang Presdir   Menyusul Suami

    Menyusul Suami Wanita itu tampak uring-uringan sejak seminggu yang lalu suaminya memberi kabar tentang pekerjaannya yang masih belum bisa di tunda. Sarra jadi tidak berselera makan jadinya."Kapan Harry akan datang?" Laura yang baru saja tiba di dapur menarik kursi di hadapan putrinya yang terlihat lesu."Ibu, apa tidak sebaiknya aku menyusulnya kesana?" Sarra menjawab pertanyaan ibunya dengan pertanyaan.Tangan Laura yang ingin mengambil makanan sontak terhenti, ia menatap putrinya. Di suasana pengantin baru seperti ini, dia cukup tahu perasaannya saat ini."Soal itu, kita bicarakan dengan ayah dan kakakmu," jawab Laura. Dia belum percaya seutuhnya untuk melepas putrinya ke negara itu karena entah kenapa ia belum yakin bila Paula telah berubah.Sarra hanya mengangguk.Waktu berlalu, Han yang tengah sibuk belum bisa datang saat ini. Sedangkan Sarra semakin cemas karena nomor Harry tidak bisa dihubungi.Ia sudah bertanya pada adik iparnya yang sudah kembali Ke Rusia, tapi Patr

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Putra Sang Presdir   Tinggal Di Kota Lain

    Tinggal Di Kota Lain Salah satu pemandangan luar biasa dipagi hari adalah melihat pasangan kita yang terlihat segar saat baru keluar dari kamar mandi.Siapa yang tidak grogi bila ditatap terus dengan mata mendamba serta seringaian dibibir merah pria yang telah memiliki diri dan hati seutuhnyaDengan nakal Sarra melepas handuk di kepalanya lalu melemparkannya pada sang suami.Handuk itu mendarat tepat di wajah Harry. Ia menariknya tanpa melepas seringainya. Sarra yang kembali di tatap menjadi salah tingkah dan sedikit tersipu. Perasaan dulu tidak seperti ini. Kenapa setelah menikah malah menjadi malu-malu."Berhenti menatapku!" ujarnya akhirnya sambil berkacak pinggang menatap Harry."Kau cantik!" puji Harry."Aku tahu!" Sarra menanggapinya cepat."Kau sangat cantik!" "Ya!" Sarra mengangkat kedua tangannya seraya menggedikkan bahunya, "setiap yang mengingatku pasti mengakuinya."Harry terkekeh pelan. Istrinya ini terkadang sangat narsis, "Semakin cantik!" puji Harry lagi.Sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-24
  • Putra Sang Presdir   Gugatan Perceraian

    Gugatan PerceraianWanita itu berjalan menghampiri mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat tadi."Ibu tersenyum?" Ruby bertanya pada ibunya yang terlihat aneh. Dia sempat melihat keramaian, tapi tidak tahu apa yang terjadi dengan ibunya. "Seorang wanita menabrak ibu, dan tiba-tiba dia pingsan. Hahah, secepat itu ia mendapat balasan." Winter tertawa seolah itu adalah hal yang lucu."Mungkin dia memang sakit, Bu. Seharusnya ibu menolongnya bukan malah menertawakannya." Entah kenapa Ruby terdengar bijak hari ini."Astaga! Astaga!" Winter menaruh punggung tangannya di atas kening Ruby, "Kepalamu sedang panas, pantas saja Kau salah bicara," ucapnya lalu terkekeh."Ibuuuu!" Ruby kesal dibuatnya, "Anaknya ingin berubah menjadi baik, bukannya didukung."Aha ahaha hahahaRuby mencebik kesal, lantas memajukan mobilnya segera membiarkan sang ibu tertawa sepuasnya."Menjadi baik? Lupakan!" katanya di antara derai tawanya. "Ada apa dengan, Ibu? Ini bukan lelucon yang harus ditertawakan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Putra Sang Presdir   Untuk Yang Terakhir

    Untuk Yang Terakhir Cahaya matahari menerobos masuk menembus tirai putih yang menutupi dinding kaca kamar itu.Dua manusia dengan posisi yang sama masih terlelap dalam tidur. Tubuh si wanita menggeliat kecil seolah mencari kehangatan dari tubuh kekar di bawahnya.Antonio yang mulai terusik terlebih bias cahaya yang menerpa tepat di wajahya. Ia perlahan mendapatkan kesadarannya, tak ayal tangannya meyentuh bagian kepala yang sedikit berdenyut akibat alkohol yang tidak sedikit ia minum malam tadi.Ia meringis pelan, namun kenapa tubuhnya terasa berat, seperti ditimpa oleh sesuatu benda? Antonio perlahan membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah rambut yang menjutai ke bawah.AaakhhhAntonio memijit kepalanya sambil berpikir apa yang terjadi malam tadi."Ka-kau sudah bangun?" Suara serak Rivera membuyarkan pikiran yang sedang menjelajah. Kenapa bisa berakhir seperti ini.Rivera mengangkat sedikit kepalanya hingga manik mereka bertemu, secepat kilat Antonio merubah p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-26
  • Putra Sang Presdir   Dunia Ini Memang Sempit

    Dunia Ini Memang Sempit Sudah lebih dari satu jam mereka berbicara, Angela selalu menahan bila Sarra ingin pergi. Ia merasa Sarra sangat cocok dengannya, sampai-sampai ia meminta nomor telponnya."Sarra, bagaimana bila kita hangout bersama.""Oh, maaf Angela, aku tidak punya banyak waktu." Sarra menolaknya dengan cepat.Lagi pula dia tidak akan percaya diri, Angela yang terlihat mencolok dan genit sangat tidak sesuai dengan kriteria temannya."Oh, ayolah!" Angela sedikit memaksa.Sarra tersenyum, lebih tepatnya senyum yang dibuat-buat, "Aku sangat sibuk," katanya beralasan."Sibuk? Memangnya apa kesibukanmu, bukannya Kau ini keluarga kaya dari Minnesota?"Ah hahaha"Siapa yang mengatakan itu padamu?""Tentu saja Bibi Paula." Angela sangat terbuka ternyata."Ya, itu memang benar, tapi sebagai wanita aku juga ingin punya penghasilan sendiri.""Benar juga," kata Angela."Angela, apa Kau tahu Patricia ada di mana saat ini? Oh, aku kesal sekali." Dia berjanji akan menyiapkan gaunku, t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-27
  • Putra Sang Presdir   Harry Menjadi Posesif

    Harry Menjadi Posesif Rivera telah berkemas dengan Alyona, tinggal menunggu kedatangan Dimitri calon suaminya. Ia berjalan menatap sekeliling rumah, meski tidak terlalu lama tinggal, ia kerap memiliki kenangan di sini.Di luar itu, Antonio sedang melepas rindu dengan putrinya, atau lebih tepatnya membekali agar tidak cepat rindu nantinya.Satu hal yang Rivera tidak menyangka sama sekali. Awalnya ia mengira proses perceraian ini akan panjang karena hak asuh anak, tapi ternyata Antonio tidak berusaha untuk merebut putrinya.Rivera menahan langkahnya saat meliha pemandangan ayah dan putrinya yang sedang tertawa. Antonio mengangkat tubuh mungil itu ke atas hingga meledaklah tawa Alyona."Ayah pasti merindukanmu, baby! Kau pasti akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati seperti ibumu. Sesekali ayah akan datang menemuimu. Muachhh!"Alyona meresponnya dengan celotehan dan tawa, seolah ayahnya membercandainya.Antonio menatap jam tangannya, sudah pukul dua siang. Ia menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28
  • Putra Sang Presdir   Membawa Patricia Kembali

    Membawa Patricia Kembali Hah hah hahHarry masuk ke dalam dengan napas terengah-engah, bagaimana tidak, ia sempat melihat Angela sekilas di luar hotel dan Harry sangat yakin wanita itu sedang membuntutinya, untuk itulah ia lari secepat mungkin agar Angela tidak tahu di mana letak kamarnya."Ahhh, sial!" umpat Angela, "bisa-bisanya aku kehilangan jejak. Ck." Ia masih menatap ke lorong di depan tempatnya berpijak sebelum akhirnya ia pergi ke resepsionis untuk menanyakan di mana kamar Harry berada."Im sorry, Nona! Kamar tamu adalah privasi dan kami tidak bisa mengatakannya." Resepsionis itu mengatupkan kedua telapak tangannya. Angela menghela napas, "tapi saya tunangannya, ingin memberikan kejutan dengan kehadiran saya." Angela memiliki alasan.Resepsionis itu berpikir sebentar lalu menggeleng, "Betapa banyak alasan seperti ini kami dengar. Sekali lagi mohon maaf, Nona!" ucap resepsionis itu. Mau tak mau Angela pun pergi menuju lantai di mana kamarnya berada.Sementara itu di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status