Beranda / Urban / Putra Sang Presdir / Dunia Ini Memang Sempit

Share

Dunia Ini Memang Sempit

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-27 11:25:59

Dunia Ini Memang Sempit

Sudah lebih dari satu jam mereka berbicara, Angela selalu menahan bila Sarra ingin pergi. Ia merasa Sarra sangat cocok dengannya, sampai-sampai ia meminta nomor telponnya.

"Sarra, bagaimana bila kita hangout bersama."

"Oh, maaf Angela, aku tidak punya banyak waktu." Sarra menolaknya dengan cepat.

Lagi pula dia tidak akan percaya diri, Angela yang terlihat mencolok dan genit sangat tidak sesuai dengan kriteria temannya.

"Oh, ayolah!" Angela sedikit memaksa.

Sarra tersenyum, lebih tepatnya senyum yang dibuat-buat, "Aku sangat sibuk," katanya beralasan.

"Sibuk? Memangnya apa kesibukanmu, bukannya Kau ini keluarga kaya dari Minnesota?"

Ah hahaha

"Siapa yang mengatakan itu padamu?"

"Tentu saja Bibi Paula." Angela sangat terbuka ternyata.

"Ya, itu memang benar, tapi sebagai wanita aku juga ingin punya penghasilan sendiri."

"Benar juga," kata Angela.

"Angela, apa Kau tahu Patricia ada di mana saat ini? Oh, aku kesal sekali." Dia berjanji akan menyiapkan gaunku, t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ditje Mahiborang
Rivera nantinya menyesal,karena Dimitri SDH menghamili perempuan lain
goodnovel comment avatar
Tya Muyukami
Rivera gak akan bahagia dg Dimitri apa lagi sekarang Patricia lagi hamil anaknya Dimitri semua akan rumit nanti
goodnovel comment avatar
Destiana Laura
waduh kasihan anak min.klo dah kayak gini..mana Patricia hamil anak Dimitri lagi??Rivera Rivera kasihan sekali dirimu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Putra Sang Presdir   Harry Menjadi Posesif

    Harry Menjadi Posesif Rivera telah berkemas dengan Alyona, tinggal menunggu kedatangan Dimitri calon suaminya. Ia berjalan menatap sekeliling rumah, meski tidak terlalu lama tinggal, ia kerap memiliki kenangan di sini.Di luar itu, Antonio sedang melepas rindu dengan putrinya, atau lebih tepatnya membekali agar tidak cepat rindu nantinya.Satu hal yang Rivera tidak menyangka sama sekali. Awalnya ia mengira proses perceraian ini akan panjang karena hak asuh anak, tapi ternyata Antonio tidak berusaha untuk merebut putrinya.Rivera menahan langkahnya saat meliha pemandangan ayah dan putrinya yang sedang tertawa. Antonio mengangkat tubuh mungil itu ke atas hingga meledaklah tawa Alyona."Ayah pasti merindukanmu, baby! Kau pasti akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dan baik hati seperti ibumu. Sesekali ayah akan datang menemuimu. Muachhh!"Alyona meresponnya dengan celotehan dan tawa, seolah ayahnya membercandainya.Antonio menatap jam tangannya, sudah pukul dua siang. Ia menat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-28
  • Putra Sang Presdir   Membawa Patricia Kembali

    Membawa Patricia Kembali Hah hah hahHarry masuk ke dalam dengan napas terengah-engah, bagaimana tidak, ia sempat melihat Angela sekilas di luar hotel dan Harry sangat yakin wanita itu sedang membuntutinya, untuk itulah ia lari secepat mungkin agar Angela tidak tahu di mana letak kamarnya."Ahhh, sial!" umpat Angela, "bisa-bisanya aku kehilangan jejak. Ck." Ia masih menatap ke lorong di depan tempatnya berpijak sebelum akhirnya ia pergi ke resepsionis untuk menanyakan di mana kamar Harry berada."Im sorry, Nona! Kamar tamu adalah privasi dan kami tidak bisa mengatakannya." Resepsionis itu mengatupkan kedua telapak tangannya. Angela menghela napas, "tapi saya tunangannya, ingin memberikan kejutan dengan kehadiran saya." Angela memiliki alasan.Resepsionis itu berpikir sebentar lalu menggeleng, "Betapa banyak alasan seperti ini kami dengar. Sekali lagi mohon maaf, Nona!" ucap resepsionis itu. Mau tak mau Angela pun pergi menuju lantai di mana kamarnya berada.Sementara itu di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Putra Sang Presdir   Tutup Mulutmu, Dominic!

    Tutup Mulutmu, Dominic! Hari-hari berlalu hingga tak terasa dua hari lagi pernikahan akan di gelar. Rivera sangat bahagia karena Dimitri benar-benar mengurus segalanya dengan baik."Oh, ada yang sudah tidak sabar menjadi pengantin." Bi Minnie menggoda Rivera yang seharian ini lebih banyak tersenyum, wajahnya jelas memancarkan bahagia. "Bibi, jangan menggodaku!" Rivera tersipu malu. Meski bukan yang pertama, tapi ia cukup berdebar saat ini. "Aku turut bahagia, melihat Tuan Dimitri menemukan kembali kebahagiaannya." Tiba-tiba Bi Minnie berubah menjadi mellow."Bibi!" Rivera, menggenggam tangan wanita paruh baya itu."Aku hanya terharu," ucapnya.Rivera memeluk tubuhnya, "terimakasih karena sudah menerimaku, Bi!" ucap Rivera dengan tulus."Memang sudah seharusnya, siapapun yang di cintai oleh Tuan Dimitri aku akan menerimanya. Apa lagi wanita sebaik dirimu." Bi Minnie mengangkat dagu Rivera, "Kau pantas bahagia."Rivera sangat bahagia ada yang mendukung keputusannya memili

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-29
  • Putra Sang Presdir   Masa Lalu Hanya Perlu Dikenang

    Masa Lalu Hanya Perlu Dikenang Calon pengantin itu tengah menyeduh kopi di dapur, sesekali terdengar tawa dari bibirnya. Sudah sepuluh menit mereka saling bicara di telpon dengan calon suaminya.Rivera membawa kopi tersebut ke taman samping rumah agar lebih santai untuk bicara. Pikirnya. "Memangnya Kau tidak ke kantor hari ini?" Ia bertanya setelah mendudukkan dirinya di bangku santai yang ada di taman."Calon pengantin harus banyak istrirahat, agar staminanya terjaga di saat malam pengantin." Dimitri tersenyum membayangkan hal itu.Entah kenapa Rivera merasa lucu mendengarkannya. Mereka hanya pengantin kedua bagi masing-masing. Hal ini bukan yang pertama kalinya untuk mereka. "Apa hanya itu yang ada di pikiranmu?" Berpura-pura marah padahal ia sedang tersenyum."Salah satunya," jawab Dimitri, "Ah, waktu terlalu lambat berputar, aku sudah tidak sabar membawamu ke Maldives." Rivera yang semula bersandar kini menegakkan tubuhnya karena mendengar kata Maldives."Maldives?""Ya, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-30
  • Putra Sang Presdir   Keputusan Dimitri

    Keputusan DimitriDini hari Rivera telah bangun, dia, langsung mengecek kondisi putrinya apakah masih demam atau tidak.Dia tersenyum lega karena tubuh Alyona sudah kembali seperti semula. Bayi itu ternyata merespon sentuhan tangan sang ibu. Ia menggeliatkan tubuhnya sambil mengerucutkan bibir.Rivera langsung mengabadikan gambar itu di ponselnya, siapa yang tidak gemas melihat tingkah lucu bayi itu.Sempat terpikir ingin mengirim gambar itu pada Antonio."Astaga Nona! Kenapa belum mandi? Sebentar lagi mereka akan datang." Bi Minnie menepuk keningnya. Mereka yang ia maksud adalah orang yang akan mendandani Rivera."Aku menunggu Alyona bangun," katanya sambil kembali menatap putrinya dengan penuh cinta.Hari ini adalah awal kehidupan baru untuk mereka berdua, memiliki pelindung seperti Dimitri adalah suatu keberuntungan bagi mereka."Nona!" Bi Minnie memaksanya, "saya yang akan menjaga nona kecil," katanya kemudian."Baiklah, aku menyayangimu, Bibi!" Masih sempat ia mengungkapkan peras

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Putra Sang Presdir   Tidak Sanggup Berkata Jujur

    Tidak Sanggup Berkata Jujur Hari itu juga mereka mengucapkan sumpah pernikahan di saksikan oleh Harry dan Sarra serta satu dokter dan dua orang perawat."Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kalian!" ucap Sarra pada keduanya.Tidak ada yang menjawab bahkan mengangguk pun berat. Patricia yang masih terbaring hanya bisa menangis saat ini.Harry beranjak dari sofa, ia memilih keluar tanpa sepatah kata pun. Sekecewa itu dia pada adiknya.Sepeninggalnya tangis Patricia pecah, kakak yang selama ini baik padanya, menyayanginya dengan tulus ternyata bisa sebenci ini kepadanya.Ini memang salahnya.Sarra sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Membujuk suaminya saat ini sepertinya bukanlah hal yang tepat."Dimitri, sepertinya aku harus pergi. Tolong jaga Patricia!" Se kalimat pesan ia sampaikan sebelum meninggalkan rumah sakit, untuk menyusul suaminya.Tinggallah Dimitri dan Patricia di ruangan itu, tetiba suasana menjadi canggung. Patricia masih setia dengan tangisnya sedangka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-31
  • Putra Sang Presdir   Memutuskan Untuk Bekerja

    Memutuskan Untuk Bekerja Tidak jauh dari rumah yang di tempati Rivera, Bi Minnie meminta Dimitri untuk berhenti. Bukan tanpa alasan melaikan ia yakin ada yang ditutupi oleh Dimitri dari Rivera.Tentang Patricia yang akhirnya mengatakan kalau Dimitrilah ayah dari janin yang di kandungnya hingga kakaknya marah dan menculik dirinya.Sampai ia harus menikahi Patricia secepatnya, semua Dimitri katakan pada Bi Minnie.Dengan perasaan bersalah terhadap Rivera, namun dia tidak sanggup untuk menceritakan apa yang telah terjadi dengannya saat itu hingga pernikahannya batal.Bi Minnie tercekat untuk beberapa saat, tidak membela atau pun menyalahkan siapa, takdir seolah mempermainkan perasaannya. Yang pasti ia sangat iba pada Rivera pada Dimitri juga yang selalu dihantui perasaan bersalah."Jangan katakan apapun padanya, Bi!" ucap Dimitri seraya menatap mata wanita paruh baya yang telah basah oleh air mata."Bibi tidak janji," balasnya."Wanita itu tidak jujur dari awal, dia juga tidak men

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Putra Sang Presdir   Hari Pertama Bekerja

    Hari Pertama Bekerja Pukul sepuluh pagi mereka meninggalkan rumah Dimitri. Dengan mengendarai taksi menuju rumah yang sudah di belinya. Rivera hanya mengantar Bi Minnie dan Alyona, setelah itu ia pergi lagi untuk membeli mobil sebagai kendaraannya agar mempermudah ia bekerja. Rivera membeli serta perabotan rumah tangga, ia juga membayar jasa untuk menata dan membersihkan rumah tersebut, tidak butuh waktu lama semuanya sudah beres sebelum malam tiba.Rivera menghempaskan tubuhnya di atas sofa, cukup melelahkan hari ini. Dia mengambil ponselnya lalu melihat catatan pengeluarannya hari ini. Lumayan banyak. Akhirnya uang pemberian Antonio berguna baginya. "Nona, Tuan Dimitri berpesan agar membawa mobil ke sini." Bi Minnie terlambat mengatakannya, lagi pula belum tentu Rivera mau. Pikirnya. Rivera menatap wanita paruh baya itu dengan intens, "Bi, jujurlah padaku, ada yang disembunyikan Dimitri dariku," kata Rivera.Hal itu membuat Bi Minnie salah tingkah jadinya, "Ti-tidak ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02

Bab terbaru

  • Putra Sang Presdir   Ending

    Ending Malam itu Lucia tertidur di sofa sedangkan Sean masih terjaga di dekat box kedua bayinya. Sean menoleh pada istrinya yang tampak kedinginan, ia pun berdiri dan menutupkan jasnya di tubuh Lucia.Malam itu Sean tidak tidur, ia fokus menjaga keduanya, mengabaikan rasa lelah yang mendera tubuhnya juga membiarkan Lucia terlelap, karena besok Sean harus ke perusahaan. Setidaknya istrinya istirahat dengan cukup. "Selamat pagi Tuan!" Seorang suster datang memeriksa keadaan si kembar."Pagi!" balas Sean.Suster tersebut menyentuh kulit Vin dan Van, "Sudah tidak demam, sebentar lagi dokter akan datang memeriksa." Suster tersebut keluar lagi.Sean melihat istrinya yang masih tertidur, dia melihat jam yang sudah menunjuk pukul tujuh. Sean akan tinggal sampai Lucia bangun, setidaknya di rapat kemarin dia sudah memperingatkan para staff untuk melapor padanya atas kebijakan Rain yang mungkin akan berpotensi merugikan perusahaan.Sean menunggu hingga satu jam kemudian Lucia bangun. Se

  • Putra Sang Presdir   Vin Dan Van Demam

    Vin Dan Van Demam Bibir Rain menyeringai saat menuruni anak tangga, ia sempat mendengar pembicaraan Sean dan Lucia. Entah apa maksudnya, keributan pasangan suami istri itu seolah menjadi hiburan baginya. Ke esokan paginya, Lucia masih mendiamkan Sean, ia hanya fokus kepada bayi kembarnya. Sean memaklumi hal itu, dia yang salah karena belakangan ini sering pulang terlambat. Wajar saja Lucia pasti lelah menjaga dua bayinya meski Vin dan Van bukan termasuk bayi yang rewel. Sean tetap membantu Lucia mengurus Vin dan Van sebelum berangkat ke perusahaan . Dia sengaja datang sedikit siang hari ini. "Aku pergi!" pamitnya pada Lucia yang hanya di balas dengan deheman, "aku janji akan pulang lebih awal," katanya seraya tersenyum, namun lagi-lagi Lucia hanya diam. Sean melangkah meninggalkan kamar dan ketiga makhluk pengisi hatinya. Di perusahaan baru saja di adakan rapat yang di pimpin oleh Rain. Padahal rapat itu di rencanakan oleh Sean kemarin, namun Rain mengganti jadwalnya atas

  • Putra Sang Presdir   Ada Apa Dengan Rain?

    Ada Apa Dengan Rain? "Sana, pergi dari sini! Dasar mesum!" Alyona mengusir Dario yang sudah lancang memeluknya tadi."Nona, aku bisa jelaskan," kata Dario seraya mundur kebelakang, karena Alyona mengusirnya dengan sapu, "Aku sempat mengira anda laki-laki," ucap Dario mengklarifikasi."Alyona, tidak perlu pakai sapu, dia pasti pergi," kata Rivera pada putrinya. Alyona sangat kasar terhadap orang yang ia benci."Mom, pria mesum seperti ini memang pantas di kasari." Gadis itu tidak paduli, ia terus mengacungkan sapu ke arah Dario yang sudah keluar dari pintu utama. Dia sudah seperti tersangka."Sana, tidak ada yang sudi mempekerjakan orang mesum sepertimu!" ucap Alyona seraya memelototi Dario. Dia masih berpikir kalau pria yang berasal dari Milan Itu adalah pekerja di rumah kakek besar. "Siapa yang mesum?" Sean yang baru saja turun sempat mendengar ucapan adik sepupunya itu. Ia mengeryitkan dahi saat melihat Alyona menghardik temannya dengan gagang sapu. "Kakak, kebetulan sekal

  • Putra Sang Presdir   Sudah Pelayan Mesum Lagi

    Sudah Pelayan Mesum Lagi Berita duka baru saja datang dari Dellwood. Kakek Zoku dinyatakan meninggal dunia pagi ini. Pria yang paling banyak berjasa untuk keluarga mereka yang selalu memastikan keluarganya hidup dengan baik dan layak.Masing-masing keluarga sudah di hubungi oleh Ben sang asisten. Termasuk Han yang masih ada di Kota Milan. Kesedihan merayapi hati setiap jiwa yang terikat dengannya. Mendengar hal itu, Sean langsung mendatangi dokter untuk menanyakan perihal putranya yang akan melakukan perjalanan udara.Pesawat pribadi menjadi pilihan mereka, sore nanti mereka akan terbang dari Milan menuju Minnesota, di lanjut dengan perjalanan darat kurang lebih dua jam lagi.Keluarga Zoku di liputi duka mendalam akibat kepergian sesepuh mereka, Zoku.Banyak para pelayat yang datang, terutama dikalangan pengusaha bahkan ada yang dari luar negeri.Mereka bergantian memberikan salam penghormatan, mencium untuk yang terakhir kalinya. Sampai saatnya Kakek Zoku di antar ke per

  • Putra Sang Presdir   Nasib Pernikahan Luisa

    Nasib Pernikahan Luisa Ludwig di vonis penjara selama dua puluh tahun atas percobaan pembunuhan juga kasus penculikan Lucia dulu.Dia memohon untuk di ampuni dan di keluarkan dari dalam penjara."Valdez, aku mohon keluarkan aku dari sini!" pintanya saat sidang kasusnya baru saja selesai.Valdez hari itu hadir bersama pengacaranya. "Kau tidak malu memintaku untuk mengeluarkanmu, ingat kesalahanmu Lud, hampir dua puluh tahun Kau pisahkan aku dari putriku. Sedangkan aku memperlakukanmu layaknya keluarga, di mana hati nuranimu?" Masih ada emosi di hati Valdez terhadap orang yang pernah sangat dipercayainya itu.Kini dengan mudahnya Ludwig meminta untuk di keluarkan dari penjara. "Val, aku punya alasan untuk itu," sela Ludwig seraya memikirkan alaaannya. "Karena Kau mencintai istriku sampai saat ini bukan?" potong Valdez hingga membuat Ludwig membulatkan matanya.Dia terhenyak mendengar jawaban Valdez, jadi dia tahu tentang perasaannya, "Kau salah, Val," sangkalnya, "It-itu tid

  • Putra Sang Presdir   Luisa Lari!

    Luisa Lari! Balon-balon yang di dominasi warna biru tampak menempel di beberapa tempat, termasuk tangga hingga ke ujung, juga di dekat sofa dan di beberapa dinding, di tambah sedikit bunga hingga menambah keindahan ruangan tersebut. Di tengah ruangan itu terdapat karpet yang terhubung ke ayunan si kembar, juga beberapa foto mungil mereka tak lupa di tempelkan di sisi ayunan.Lucia akan di sulap secantik mungkin. Sebagai orang yang sangat berpengalaman, Luisa yang akan mendandani kembarannya itu agar terlihat semakin cantik saat menyambut dua keponakannya.Meski masih ada rasa canggung, keduanya tampak cocok. Mereka berdua sama-sama memiliki hati yang baik. Meski hidup bergelimang harta tak membuat Luisa sombong. Ia bahkan berencana membagi warisannya untuk Lucia nantinya."Lucia, aku tidak bisa mengungkapkan rasa bahagia ini karena menemukanmu," kata Luisa setelah selesai merias wajah kembarannya tersebut.Lucia mengulas senyum menanggapinya. "Maaf untuk hidupmu selama

  • Putra Sang Presdir   Kau Memang Putriku, Lucia!

    Kau Memang Putriku, Lucia! Lerina menyampaikan kedatangan Luisa dan telpon dari Tuan Valdez tadi. Bohong kalau Lucia tidak merasa bersalah, namun ketakutan terhadap Ludwig juga tak bisa dipungkirinya."Mom aku takut," keluhnya. Meski sesungguhnya ia tidak tega mendengar hal yang terjadi pada Nyonya Valdez. Luisa baru saja menghubungi Lerina terkait ibunya yang menggores pergelangan tangannya dengan pisau.Rasa kemanusiaan Lerina yang begitu kuat menggerakkan hatinya agar membujuk menantunya menjenguk wanita yang mengaku sebagai besannya tersebut."Lucia, mommy tahu seperti apa hatimu," kata Lerina menatap Lucia dengan lembut."Bagaimana kalau Tuan Ludwig ada di sana?" Membicarakannya saja Lucia sudah takut."Kami akan menemanimu, Kau bisa putuskan agar mommy menghubungi daddy dan suamimu," usul Lerina. Dia paham ketakutan Lucia dan mereka juga akan berusaha agar selalu ada di sampingnya.Han dan Sean ternyata bertemu dengan Alberto. Pria itu memohon maaf pada Han dan Sean. Di

  • Putra Sang Presdir   Menjenguk Neve

    Menjenguk Neve Selain bersama suaminya, Nyonya Valdez ternyata berulang kali mencoba datang untuk menemui Lucia, namun berakhir di tolak hingga membuatnya jatuh sakit.Ia di rawat di rumah sakit dalam keadaan lemah, tiada hari tanpa memikirkan Lucia.Tuan Carlos yang sudah sempat pulang ke Spanyol kini datang lagi menjenguk sang adik.Ia berjanji akan menemui keluarga Han untuk meminta agar Lucia melakukan tes dna. Sedangkan Valdez sibuk mengurusi Ludwig yang ada di penjara.Mereka masih mempercayai pria itu dan menganggap Lucia hanya sedang mengalami baby blues pasca melahirkan sehingga sembarangan menuduh Ludwig yang ingin membunuhnya. Pria itu dinyatakan bebas sebab kurangnya bukti, cctv di ruangan Lucia saat itu lagi-lagi dalam keadaan mati.Ludwig merasa senang, tanpa mereka tahu dia sudah menyusun rencana baru untuk menyingkirkan Lucia.Sesuai janjinya Tuan Carlos datang bertamu ke rumah yang ditinggali oleh leluarga Han saat ini.Dia di sambut baik dan di persilahkan m

  • Putra Sang Presdir   Penolakan Lucia

    Penolakan Lucia Han dan Lerina tiba lebih dulu di rumah sakit, Sean menceritakan apa yang ia lihat tadi. Tentu saja hal itu membuat mereka geram, kini hanya tinggal menunggu kedatangan Keluarga Valdez untuk menyelesaikan masalah yang tidak sederhana ini. Terlihat dua polisi yang dipanggil Sean berdiri di sebelah kiri dan kanan Ludwig. Dalam hati pria itu merutuki kebodohannya yang meninggalkan Lucia di laut tanpa memastikan kematiannya.Beberapa saat kemudian pasangan Valdez pun datang, mereka terkejut melihat keadaan Ludwig yang babak belur, tapi sekaligus senang karena Lucia telah di temukan.Nyonya Valdez mendekat ke ranjang Lucia, namun segera di cegah oleh Sean."Nyonya, sebaiknya anda tidak mendekati istri saya!" kata Sean tanpa ragu.Nyonya Valdez cukup heran, kenapa dia di larang menghampiri Lucia. Kemudian datanglah Tuan Carlos bersama asistennya."Apa yang terjadi, kenapa Ludwig di awasi polisi?" Tuan Carlos cukup heran melihat banyak orang di ruangan wanita yang d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status