"Dasar, ya, pikiran Mas ini, ituu ... melulu. Nanti jadi kenyataan, bagaimana? Masa, anak bayi mau dikasih adik bayi," ketus Embun, mencubit pipi suaminya dengan gemas."Eh, eh, eh, sakit! Ini bulunya kecabut," keluh Raffa."Mas serius, bukan sedang becanda. Alhamdulillah, dong, kalo jadi kenyataan. Artinya, Allah kasih kita kepercayaan yang banyak, setelah sekian lama menunggu." Raffa menatap ceria sang istri, yang masih terkekeh geli.Namun di detik berikutnya, reaksi Embun tiba-tiba berubah. Wajah yang semula tampak senang, kini berubah menjadi murung."Yang nunggu lama, 'kan, Mas dengan yang terdahulu. Bukan aku," tukasnya tanpa ekspresi yang jelas. Datar."Ah, ya, maksudnya, setelah Mas menunggu lama. Sudah, ah, jangan dibahas. Semua ada saja hikmah yang bisa kita petik. Jangan pernah menyalahkan masa lalu yang mungkin terlihat buram, karena masa lalu lah kita bisa secerah ini di masa sekarang."Raffa langsung peka jika ucapannya tadi terdengar seperti sedang mengingat masa lalu.
Last Updated : 2023-02-16 Read more