All Chapters of GARA-GARA AEROBIK, ISTRIKU BERBADAN DUA: Chapter 111 - Chapter 120

136 Chapters

PoV Raffa

"Nurul, kenapa kamu lari?" tanyaku tanpa aba-aba sehingga ia terperanjat."Mas, ngapain di sini?" Ia membolakan mata, mundur semakin ke dalam toilet tersebut."Gak perlu menghindar. Mas bukan orang jahat. Ingat, Nurul, kita pernah menjadi teman, bukan? Tenang, ya. Mas tidak akan berbuat hal buruk terhadapmu," bujukku, sebab melihatnya hendak menutup pintu toilet."Jangan ke sini, Mas. Aku-aku, malu!" pekiknya, mengibaskan tangan ke arahku."Mas tidak akan menemuimu di sini. Tapi Mas mohon, temui Mas setelah kamu selesai bekerja. Oke?" Aku masih berusaha membujuknya. Rada penasaran masih belum usai, sejak pertama kali melihatnya ketakutan."Maaf, gak bisa. Selesai bekerja, aku harus segera pulang merawat Bapak.""Bapak ada di kota ini juga?" Aku sedikit terkejut mendengarnya. Mengapa Nurul dan ayahnya ada di kota ini, pikirku."Kami semua di sini, Mas. Di rumah orang tua Bapak yang sudah sangat lama meninggal. Beruntung masih ada rumah itu. Jika tidak ... entahlah seperti apa nasib kam
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

Anniversary

"Ada apa, Dok?" tanyaku dengan cepat. Dadaku terasa berdebar sangat keras, khawatir sesuatu terjadi pada istriku, mengingat usia kami tidak lagi muda."Santai, Bapak ... maaf, saya cuma mau tanya, apa sebelumnya pernah ber-KB? Soalnya, agak heran, mengapa baru hamil di usia segini.""Oh, kaget saya, Dok. Emm ... gak ada KB-KB, Bu. Kebetulan Allah baru mempercayakannya pada kami," jawabku sedikit menunduk. "Apa ada masalah, Dok?""Oh, begitu. Betul, Pak, Bu. Anak itu titipan. Kita memang tidak bisa memprediksi kapan akan diberi. Hanya saja, belakangan ini banyak pasangan baru yang menunda kehamilan, sehingga mereka kesulitan ketika ingin mendapatkannya. Makanya, saya sedikit aneh ketika Ibu dan Bapak datang dengan riwayat kesehatan yang belum pernah hamil sebelumnya, di usia segini." Dokter Ariel menjelaskan dengan tutur bahasa yang sopan.Benar yang beliau katakan. Di jaman sekarang ini, bahkan ada beberapa pasangan yang memilih tidak memiliki keturunan."Iya, Bu. Saya tidak pernah me
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Surprise

Tapi ... aku sudah buat rencana untuk nanti malam. Jika kuucapkan sekarang, apa masih menjadi surprise, namanya?"Masih lupa, 'kan?" selidiknya dengan tatapan yang, entah."Habis makan, Mas antar kamu pulang, ya. Setelah itu Mas kembali ke kantor." Aku mencoba mengingatnya lagi, nanti. Hari ini hari bahagia kami, tak ingin kurusak dengan perdebatan yang aku sendiri tidak paham masalahnya.Embun mengangguk dengan reaksi yang datar. Tapi dapat kulihat kekecewaan di wajahnya. Ya Allah ... ada apa dengan istriku? Mengapa suka sekali bermain teka-teki. Padahal, aku selalu menurutinya jika memang ada hal yang dia mau.Kukecup dahinya sekilas, tak peduli kami sedang berada di restoran. Kuharap Embun akan luluh dengan sikap manisku, lalu mengatakan apa yang sebenarnya dia inginkan.**Sore ini aku merasa sangat lelah. Laporan dari tiga orang rekanku, terpaksa harus kucek hari ini juga dengan waktu yang kurang dari empat jam. Karena besok kami harus meninjau lagi lebih lanjut, maka hari ini ha
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Siapa yang Merusak Suasana?

PoV AuthorDi tengah temaram cahaya lilin yang di pasang di tiap sudut restoran itu, sepasang sejoli tengah saling menyuapkan makanan ke bibir pasangannya. Senyuman haru terukir di masing-masing bibir, bersamaan dengan sukacita yang menyelimuti relung hati keduanya.Pasangan itu adalah Raffa dan Embun.Embun sangat bahagia, karena ternyata suaminya tidak lupa dengan hari spesial ini. Ia sudah sempat salah menduga. Dalam pikirannya, sang suami tidak ingat dengan hari pernikahan mereka. Ia sudah mencoba mengingatkan dengan sebuah sindiran, tetapi sang pria tetap tidak peka.Raffa sudah merencanakan kejutan ini sebagai hadiah ulang tahun pernikahan mereka berdua, sejak sebelum berangkat ke kota tersebut. Akan tetapi, banyak sekali tugas yang harus ia selesaikan, termasuk menjadi sopir sang istri ke kota itu.Seharunya Raffa dan ketiga anak buahnya pergi dengan pesawat. Tapi karena Embun ikut, ia harus membatalkannya dan beralih pada mobil. Raffa tahu betul sang istri lebih suka naik mobi
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more

Mendatangi Alamat Nurul

Embun menyipitkan mata, merasa silau dengan cahaya yang tiba-tiba sangat terang. Ia lantas menoleh ke belakang, di mana ada tiga orang rekan kerja suaminya yang sudah duduk dengan buku menu di tangan masing-masing."Lho, kalian di sini?" tanya Embun, melirik pada satu-satunya gadis di tempat itu."Hi hi ... iya," jawab Dita yang tersenyum seperti kuda."Sejak kapan?" tanya Embun lagi, menatap heran ke semuanya."Dari tadi. Betewe, selamat, ya, Mbak, Pak. Semoga pernikahan kalian langgeng sampai kekek nenek, bahkan sampai maut memisahkan," ucap Dita setelah menjawab."Makasih, Dit. Ini pasti ide kalian lagi, 'kan?" tuding Embun yang sudah kesekian kalinya mendapat kejutan dengan ide yang indah."Enggak, Bu. Kali ini idenya Pak Raffa. Apalagi hadiah foto figuranya. Semua atas idenya Pak Raffa, kami hanya menjalankan tugas."Embun menoleh kagum pada suaminya, tersenyum gembira menatap semuanya satu persatu.Selesai keharuan itu, mereka kembali berulah dengan berebut kue berbentuk hati un
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

Kehidupan Keluarga Pak Sujita--ayah Yulia

Raffa dan Embun menjawab salamnya, lantas menatapnya penuh tanya."Ka-kalian, ngapain di sini?" tanya Nurul."Mas sudah bilang, bukan, akan berkunjung.""Kamu baru pulang? Oh, iya, sejak kami datang, Satya tidak ada di rumah. Ke mana dia?" cecar Embun, sudah sangat tak sabar ingin tahu mengapa lansia serenta Pak Sujita dibiarkan sendirian di rumah."Mas Satya kerja.""Oh, belum pulang?" tanya Raffa. Karena jika mengikuti jam kantor, seharusnya Satya sudah pulang."Baru berangkat, biasanya. Kami sengaja ambil shift berbeda, agar bisa menjaga Bapak." Gadis yang dipaksa dewasa itu pun mendekat, menarik tangan kanan ayahnya untuk diciumnya. Kemudian melakukan hal yang sama pada Embun dan Satya."Oh ... apa yang sebetulnya terjadi, Nurul? Boleh, Mas tau?" selidik Raffa, menatap sedih pada mantan adik iparnya."Ya ... beginilah hidup kami, Mas." Nurul mengedarkan bola matanya ke sekeliling rumah, seraya menyembunyikan embun kesedihan yang bergelayut di matanya, nyaris tumpah."Katakanlah ..
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Cerita Nurul

PoV AuthorSatu tahun yang lalu, Yulia dinyatakan menjadi korban meninggal dalam kecelakaan yang disebabkan olehnya sendiri. Sopir dan petugas keamanan yang kebetulan berada dalam satu mobil dengan Yulia, mengatakan jika Yulia ingin kabur ke rumah mertuanya. Wanita itu tahu jika mantan suaminya sedang pulang kampung karena akan mengadakan acara syukuran, juga akan pergi berbulan madu ke luar negeri."Mbak Yulia tidak rela membiarkan mantan suami yang masih sangat dicintainya harus pergi berlibur berdua dengan wanita baru di dalam hidupnya. Itu sebabnya Mbak Yulia ingin menyusul, namun kami mencoba menahan dan malah mendapatkan pu_kulan benda tumpul." Pengakuan petugas keamanan kepada keluarga Yulia.Jenazah Yulia dibawa ke rumah sakit yang pertama merawatnya dengaan sang bayi. Selain masih memiliki tunggakan, pihak rumah sakit pun mulanya ingin bertanggung jawab atas kecelakaan yang diduga disebabkan oleh sopirnya. Tapi setelah tahu kecelakaan itu diakibatkan oleh Yulia sendiri, pihak
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

Teruslah Bahagia

"Kamu hebat, Nurul. Di usiamu yang masih sangat muda, kamu mampu memaknai semua ini dengan begitu sempurna sehingga tidak ada lagi benci akan keadaan yang terasa tidak adil." Embun memuji gadis di sampingnya, mengelus lembut bahu gadis itu."Nurul terlalu kecil untuk memaksa keadilan pada Tuhan. Apa yang Tuhan berikan, hanya itu yang bisa Nurul syukuri. Mas Satya benar, semua akan terasa lebih menenangkan jika kita mampu memandangnya dengan syukur."Tangisan Embun semakin pecah, memeluk tubuh gadis yang masih terbilang kecil itu. Ia pernah menderita, namun tidak pernah menyangka ada gadis lain yang jauh lebih menderita dibanding dirinya."Satya kerja di mana? Berapa gajinya?" tanya Raffa pada gadis dalam pelukan istrinya."Di minimarket, Mas. Cuma pekerjaan itu yang sedikit lebih besar gajinya di sini, dengan ijazah tinggi yang Mas Satya punya.""Ya Allah ..." Raffa menghela napas dalam-dalam. Ia merasa seharusnya Satya bisa mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik. "Kamu sendiri, g
last updateLast Updated : 2023-02-15
Read more

Siapa yang Datang Malam-malam?

"Dasar, ya, pikiran Mas ini, ituu ... melulu. Nanti jadi kenyataan, bagaimana? Masa, anak bayi mau dikasih adik bayi," ketus Embun, mencubit pipi suaminya dengan gemas."Eh, eh, eh, sakit! Ini bulunya kecabut," keluh Raffa."Mas serius, bukan sedang becanda. Alhamdulillah, dong, kalo jadi kenyataan. Artinya, Allah kasih kita kepercayaan yang banyak, setelah sekian lama menunggu." Raffa menatap ceria sang istri, yang masih terkekeh geli.Namun di detik berikutnya, reaksi Embun tiba-tiba berubah. Wajah yang semula tampak senang, kini berubah menjadi murung."Yang nunggu lama, 'kan, Mas dengan yang terdahulu. Bukan aku," tukasnya tanpa ekspresi yang jelas. Datar."Ah, ya, maksudnya, setelah Mas menunggu lama. Sudah, ah, jangan dibahas. Semua ada saja hikmah yang bisa kita petik. Jangan pernah menyalahkan masa lalu yang mungkin terlihat buram, karena masa lalu lah kita bisa secerah ini di masa sekarang."Raffa langsung peka jika ucapannya tadi terdengar seperti sedang mengingat masa lalu.
last updateLast Updated : 2023-02-16
Read more

Syukur Tak Terkira

PoV Author"Assalamu'alaikum," ucap seseorang di depan pagar rumah Raffa dan Embun.Pria berkaus putih dengan celana pendek di atas lutut sang pemilik rumah itu pun keluar, melongok dari balik pintu rumahnya untuk melihat siapa yang datang malam-malam begini.Raffa menajamkan pandangan, tak mengenal siapa yang datang sebab dua orang tersebut mengenakan helm. Dengan sangat hati-hati ia menghampiri dengan jarak yang tidak terlalu dekat."Wa'alaikumussalam ... cari siapa, Mas?" balas Raffa ramah, kemudian bertanya."Mas Raffa, ini aku, Satya!" ujar pria di luar pagarnya."Ya Allah ... Mas pikir siapa. Masuk, masuk!" Dengan segera Raffa membukakan pintu pagar rumahnya, lalu mempersilakan mantan adik iparnya masuk ke halaman.Tamu tersebut memasukan roda duanya, bersama satu penumpang wanita di belakangnya yang juga mengenakan helm.Embun menunggu di gawang pintu rumah, sudah penasaran dengan tamu yang baru saja datang.Satya dan penumpangnya turun, membuka helmnya, kemudian menghampiri Ra
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status