All Chapters of GARA-GARA AEROBIK, ISTRIKU BERBADAN DUA: Chapter 101 - Chapter 110

136 Chapters

Korban Kecelakaan yang Sebenarnya

Raffa mengangguk paham atas nasehat yang Pak Zaidin sampaikan. Ia merasa ucapan beliau memang benar, yang terpenting hatinya tidak akan berniat untuk kembali bersama lagi.Tepat pukul 21.30 Raffa baru saja kembali ke rumah ibunya. Ia membuka pintu secara perlahan, sebab kondisi rumah sudah terasa sepi. Ia melangkah pelan, khawatir akan mengganggu sang ibu dan istrinya."Assalamu'alaikum," gumamnya, ketika memasuki rumah dan menguncinya dari dalam.Melirik ke pintu kamar sang ibu yang sudah tertutup, kemudian melirik pintu kamarnya yang sedikit terbuka. 'Mungkin Embun menungguku, sampai ketiduran. Sepertinya sengaja tidak dikunci,' batinnya.Lelaki itu masuk ke dalam kamarnya, lantas mengunci pintu kamarnya dengan sangat hati-hati. Meski jiwa lelakinya sempat meronta, tatap saja ia tidak akan tega mengganggu istirahat sang istri. Apalagi besok pagi-pagi sekali mereka akan pergi berbulan madu ke luar negeri.'Maafkan Mas sudah buat kamu nenunggu lama.' Raffa kembali membatin, mengecup l
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

Marahkah?

PoV RaffaTerdiam seorang diri dalam kesunyian malam, usai melaksanakan ibadah malam yang indah. Kutatap wajah jelita-ku, terlelap kelelahan oleh sebab permainan yang baru saja kami mainkan.Rasa damai menyeruak di dalam kalbu, terbawa suasana damainya wajah wanitaku. Namun pikiran ini terus saja mengelana, menyeberangi kedamaian yang tengah terasa.Kecelakaan sore tadi terus saja menari-nari di kepala, membuatku tak sabar ingin segera kembali membaca berita yang sejak sore belum juga tuntas.Kupakai kacamata yang teronggok di atas nakas, demi meningkatkan daya baca dengan sedikit penerangan di dalam kamar ini. Layar ponsel pun sudah kuatur agar tidak terlalu terang. Perlahan ku-scroll layar ponsel yang telah menyala, mencari berita yang sore tadi sempat membuat Ibu geger.Jantungku mulai berpacu lebih kuat, ketika membaca pengakuan salah satu saksi sekaligus sopir dari salah satu mobil yang menyebabkan kecelakaan.'Enggak! Gak mungkin!' batinku memberontak dengan kasar. Bagaimana tid
last updateLast Updated : 2023-02-01
Read more

PoV Raffa

"Kalo Mas mau ke sana, pergilah. Tapi maaf, sepertinya aku tidak bisa ikut. Aku di rumah saja sama Ibu," ucapnya setelah duduk menghadapku. Tapi tidak lama kemudian, ia beranjak turun dari pembaringan."Mau ke mana?" tanyaku, gegas menahannya dengan pelukan."Kamar mandi. Aku sudah gak tahan," keluhnya seraya menjepit tangan di area pangkal kakinya.Aku terkekeh geli melihat tingkahnya. Padahal tadi terdengar isak tangisnya, tapi sekarang sudah terlihat menggemaskan menahan ingin buang air kecil.Ia kembali dari kamar mandi dan tak kulihat sedikitpun sisa air mata di wajahnya."Duduk sini," suruhku, menepuk ujung tempat tidur."Ada apa lagi?" tanyanya dengan malas."Tadi kamu nangis?" selidikku."Ngapain? Aku gak nangis," elakku."Barusan Mas dengan kamu terisak," tuduhku."Enggak. Aku biasa begini setiap bangun tidur. Apalagi jika masih tengah malam, seperti sedang flu," jelasnya."Oh ... syukurlah. Jadi, kamu gak marah 'kan?"Embun menggeleng, namun wajahnya tersembunyi oleh surainy
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

Tentang Masalalu Embun

PoV Author"Audy?" tanya Raffa, menatap tak percaya pada wanita yang baru saja menyapanya dan kebetulan duduk di kursi sebelahnya."Iya, ini aku Audy!" pekik sang wanita, hingga membuat Embun pun menoleh ke sebelah suaminya. Beberapa penumpang lain menatap sebal, merasa terganggu dengan suaranya."Ya Allah, apa kabar, Dy?" tanya Raffa, semringah."Baik sekali. Kamu mau ke paris? Dengan istrimu?" Wanita itu melongokkan tatapannya pada wanita di samping Raffa."Iya. Kamu sendiri?" Raffa balik bertanya."Biasalah. Aku kerja," balas wanita berambut gulali itu. Sesekali ia menoleh ke arah Embun, sebab tak mengenalinya.Embun sendiri belum sempat bersitatap dengan wanita tersebut, sebab segera bersembunyi saat menoleh tadi. Ia memilih menguping dulu perbicaraan suaminya dengan wanita yang duduk di seberang sebelahnya. Sebetulnya Embun mengenali wanita itu, tapi ia ragu untuk menampakkan diri."Oh, iya, istrimu ... aku belum kenalan dengannya," tukas wanita berambut pirang itu, terus memerha
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Salah Paham

"Kenapa? Apa ada yang kamu sembunyikan?" selidik Raffa, menatap halus wajah wanita yang baru tiga hari ini ia nikahi."Gak ada, Mas. Semua sudah terungkap, bukan?" Embun balik bertanya, melihat sesuatu yang berbeda dari tatapan sang suaminya."Benarkah?" tanya Raffa. Pria itu lantas merangkul kepala sang istri hingga mendarat di dadanya. Ia tersenyum bahagia, namun tak ingin sang istri merasakan kecanggungan."Malu, Mas," ucap Embun, menggeser kepalanya dari dada bidang sang suami.'Kuharap hanya perasaanku saja,' batin Raffa."Ada apa, sih, Mas?" selidik Embun, tidak tenang melihat suaminya seperti sedang memikirkan sesuatu."Kita bicarakan di hotel saja, ya," tukas Raffa, mengusap puncak kepala sang istri.Wajahnya tetap terlihat tegang, meski sang suami telah mengatakan demikian. Ia mencoba menerka apa yang ada di pikiran suaminya.*"Maashaa Allah ... bagus banget, Mas, kamarnya. Ini kolam renang?" tanya Embun ketika masuk ke dalam kamar hotel yang mana terdapat kolam renang di ba
last updateLast Updated : 2023-02-03
Read more

Kota Cinta

PoV AuthorDi bawah taburan bintang, dua insan tengah saling bertatapan manja. Saling menyatukan rasa dan hati yang selalu ingin bersama.Sang pria menyuapkan makanan ke arah bibir wanitanya dengan sangat hati-hati. Senyuman terukir indah di wajahnya, senantiasa berucap di dalam hati bahwa ia menyesali semua yang sempat terbesit di kepalanya.Sang wanita membalas senyuman itu dengan kuluman senyum menggoda malu-malu."Kita habiskan malam ini di sini, mau?" tanya sang pria, seraya menatap sekeliling hamparan taman yang indah dengan hiasan lampu yang remang di beberapa sudutnya."Memangnya gak dingin?" tanya sang wanita, mengedikkan bahu.Pria itu bertepuk tangan dua kali. Dan tak lama muncul tiga orang pria membawa berbagai macam peralatan berkemah. Tanpa diperintah lagi, ketiga pria itu memasang sebuah tenda di tengah taman yang memang diperuntukkan bagi mereka yang menyewa tempat tersebut untuk bermalam di dalam tenda.Pasangan yang tengah berbahagia itu pun meninggalkan meja makan m
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

Tugas ke Luar Kota

"Ha ha ha! Bisa aja, istri Mas ini. Tapi betul juga, sih. Sampai kita lupa mau lari pagi. Padahal, perut juga udah keroncongan, lho, ini. Malah mandi sudah dua kali."Embun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Ya Allah, maaf Mas gak aku urusin sarapannya.""Kita sedang liburan, Sayang, gak usah mikirin urus perut aku. Urusi yang lain saja," kata Raffa, mengedipkan sebelah matanya."Stop!" Embun menahan langkah suaminya yang kian mendekat."Duduk di sana, aku pakai kerudung, sebentar. Jangan mendekat sampai pintu hotel terbuka," sambungnya, seraya meraih hijabnya di atas bantal."Kenapa?" Raffa memicingkan mata."Takutnya, Mas lupa isi perut lagi, karena maunya yang lain terus." Wanita yang telah Raffa nikahi itu lantas berlari ke arah pintu, setelah memakai hijabnya. Tanpa menunggu sang suami, ia membuka pintu kamar hotelnya seraya berlalu ke luar.________________________________________"Mau tidur sekarang?" tawar Raffa, seraya menyeruput Chocolat L'ancienne yang sudah dis
last updateLast Updated : 2023-02-05
Read more

Sakitnya Embun

"Hemm ... sepertinya enak. Kita makan sekarang saja," ajak Raffa yang semula belum ingin mengisi perutnya. Namun setelah mendengar menu andalan yang Embun sebutkan, ia tak mampu untuk menahannya."He he ... ayok!" Embun terkekeh, menarik tangan suaminya ke dalam ruang makan.Wanita itu hanya makan beberapa suap nasi, lalu menghabiskan ikan bakar yang tadi diambilnya. Ia merasa sudah kenyang melihat suaminya makan begitu lahap."Sedikit sekali makannya?" Raffa melongok piring sang istri yang sudah kosong duluan."Aku gak laper sebetulnya. Tapi mau cicip ikannya saja," kata Embun dengan semangat menghisap duri-duri besar ikan gurame itu.'Tumben,' batin Raffa. Ia nampak beberapa keanehan yang tidak biasa, namun kali ini hanya berani berkata di dalam hati."Kenapa, Mas? Mau lagi? Aku ambilkan, ya." Embun segera meraih sendok pada piring ikan bakar buatannya, memotong dan menaruhnya ke atas piring Raffa."Makasih ... tapi ini buat kamu saja, Mas sudah kenyang," kata Raffa, hendak mengangk
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Berbeda Kebiasaan

PoV Author"Hey, kenapa, Sayang?" Raffa menepikan kendaraannya dengan segera, kemudian mengambil tisyu di atas dashboard dan mengelapkan pada tangan dan hijab Embun yang terkena."Hoek!" Embun tak sempat menjawab. Rasa mualnya kembali mendesak di kerongkongannya."Mual banget," keluhnya setelah selesai mengeluarkan mual tanpa sesuatu yang keluar lagi dari perutnya."Duh, kok, bisa begini. Sabar, ya ..." Raffa memijat tengkuk Embun, namun wanita itu menepisnya perlahan. "Dit, ada minyak angin?" tanyanya pada sekretaris yang duduk di jok belakang."Ada nih, Pak." Dita memberikan minyak angin dari tasnya. "Masuk angin mungkin, ya, Mbak." Gadis itu kemudian melongokan wajah ke samping Embun."Mungkin ...""Udah sarapan?" tanya Dita dan hanya diangguki oleh Embun."Kamu sarapannya cuma berapa suap aja, tadi. Masuk angin 'kan jadinya," timpal Raffa, menaruh tangannya ke wajah Embun.Satu tahun menikah dan ini adalah kali pertama Embun muntah di hadapan suaminya. Bahkan sakit meriang pun nya
last updateLast Updated : 2023-02-07
Read more

Bertemu Nurul

Pria berjambang itu kembali melanjutkan perjalanan tanpa seorang pun di sampingnya. Sesekali melirik ke jok belakang melakui pantulan cermin di atas. Embun merebahkan tubuhnya dengan kepala yang bertumpu pada pangkuan Dita. Matanya kembali terpejam dan terlihat deru napas beraturan."Mbak Embun sakit apa, Pak?" tanya Dita."Gak sakit, sih. Semalam baik-baik saja. Saya juga gak ngerti, hari ini sepertinya dia lelah sekali." Raffa menjawab pertanyaan sekretarisnya sedikit berbisik.**Lebih dari 14 jam mereka berkendara sebab beberapa kali beristirahat untuk makan dan shalat. Raffa membantu sang istri merebahkan tubuh ke atas kasur hotel yang sudah disediakan dari kantor."Besok pagi kita cek ke dokter dulu, ya. Mas gak akan bisa tenang membiarkan kondisimu seperti ini," bujuk Raffa, berbisik di telinga istrinya yang masih sangat mengantuk."Enggak, Mas." Embun bergumam, kembali memejamkan mata melanjutkan mimpi yang sempat terjeda.Keduanya sama-sama merebah dan terlelap menjelang sub
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status