Semua Bab GARA-GARA AEROBIK, ISTRIKU BERBADAN DUA: Bab 91 - Bab 100

136 Bab

Tentang Keseriusan Penyakit Yulia

PoV Raffa"Sayang ... kamu jangan cemburu, ya. Mas melakukan ini atas dasar rasa kemanusiaan. Mas mengenal mereka dan tidak mungkin Mas biarkan mereka kesusahan, sementara kita hidup cukup berlebih.""Aku gak cemburu, Mas. Aku juga yang meminta Mas Raffa ke sini, bukan. Aku cuma gak tega lihat bayi itu," balasnya dengan netra kembali basah."Sabar, ya ... Mas berharap bayi itu tidak tertular penyakit ayahnya," balasku, mencoba menenangkannya dengan sebuah rangkulan."Mas," panggil Embun dengan sangat lembut. Aku menoleh tanpa jawaban."Jika bayi itu sudah sembuh dan ternyata tidak terkena virus seperti ayahnya, apa boleh kita adopsi dia?" tanya wanitaku dengan sangat hati-hati.Pertanyaan macam apa ini? Jika kujawab sesuai isi hatiku, apa Embun akan kecewa? Tapi aku sama sekali tidak sudi merawat bayi hasil pengkhianatan mantan istriku."Kita makan sekarang saja, ya. Mas sudah lapar," ucapku, beranjak dari duduk seraya menariknya agar segera bangun. Malas saja jadinya, jika harus memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-25
Baca selengkapnya

Empat Mata

PoV AuthorLangkah pria yang telah dua kali menikah itu terlihat gontai, sesekali menoleh pada sang istri yang menunggunya, duduk di kursi stenlis di depan ruangan tersebut.Hawa dingin seketika terasa menusuk ketika ia membuka pintu ruangan itu dan nampaklah seorang wanita dengan berbagai alat medis menempel pada tubuhnya. Wanita itu mengerlingkan mata, tersenyum samar dan seketika menumpahkan rembasan air matanya."Mas Raffa," panggilnya sang mantan suami dengan nada bergetar disertai sedikit mendengung."Apa kabarmu, Yulia?" tanya Raffa, menekan sara takut yang sempat menyelimuti dirinya."A-aku baik, Mas. Mas Raffa, apa kabar?" Wanita itu balik bertanya, terbata-bata setiap kata yang diucapkannya."Tentu saja aku baik. Apa yang terasa sakit, Yulia?" Raffa semakin mendekat ke arahnya bednya, namun tidak sampai jika untuk digapai oleh Yulia."Semuanya, Mas. Aku sadar, ini balasan setimpal untukku. Aku sudah tidak sanggup lagi. Raga ini sudah tidak mampu menahan rasa sakit yang mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Tentang Sebuah Kepergian

PoV Author"Hanya karena ucapanku di masa lalu, kau lupakan betapa besarnya kesalahanmu terhadapku. Kamu lupa bahwa, aku pun punya hati!" tegas Raffa dengan masih menekan intonasinya."Dan jangan salahkan aku yang tak lagi mampu memupuk rasa itu, sebab kamu telah mencabutnya sendiri sampai ke akar. Sudahlah, jika hanya ini dan ini saja yang ingin kau bahas, sebaiknya aku pergi."Kali ini Raffa benar-benar melangkah, mendekati pintu keluar dari ruangan Yulia."Mas!" panggil Yulia sedikit berteriak.Raffa masih sempat menoleh dengan tatapan kesal, hingga pada akhirnya ia benar-benar keluar dari ruangan tersebut."Sebetulnya aku sakit apa? Mengapa rasa sakit di hati ini jauh lebih mendominasi," lirih Yulia, memegangi dadanya yang terasa sakit. Sakit yang sangat sulit ia jabarkan.**"Gimana, Mas, kondisi Mbak Yulia?" Satya yang sudah kembali dari makan siang, langsung memburunya ke dekat pintu dan menanyai Raffa yang baru saja keluar.Embun hanya menatapnya dari kursi. Ia sadar, ada kelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-26
Baca selengkapnya

Salah Paham atau Sengaja Mencari Kambing Hitam

PoV Author"Ada apa?" tanya Raffa yang masih tampak kebingungan. Ia tidak mendengar penjelasan perawat yang berbicara pada istrinya."Apa yang Mas Raffa katakan pada Mbak Yulia?" tanya Satya dengan membulatkan mata. Amarah jelas sangat tergambar di wajahnya."Apa maksudmu, Sat?" Raffa kembali mengutarakan tanya, sementara Satya sudah melayangkan tinju ke arahnya."Aaaargh!" teriak Embun, melihat suaminya mendapatkan serangan dari mantan adik iparnya sendiri.Beruntung Raffa sempat menangkis tangan kekar pemuda itu dan menguncinya di belakang punggung Satya."Jangan sekali-kali lagi berbuat kasar padaku, jika tidak ingin mendekam di penjara," ancam Raffa. Ia tidak mengerti atas serangan mendadak dari Satya."Kamu yang akan mendekam di penjara, sebab sudah membu_nuh seorang bayi!" sentak Satya, mencoba menoleh pada Raffa yang berada di belakang punggungnya, memegangi kedua tangannya.Perlahan Raffa melepaskan genggaman tangannya, mendorong tubuh Satya sampai pria itu tersungkur ke atas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-27
Baca selengkapnya

Puncak Kemarahan Raffa

"Begini, Satya. Mas Raffa memang masuk ruangan Yulia, itu pun atas permintaan Yulia. Dan suamiku benar-benar hanya berniat melihat kondisinya, sudah, itu saja." Embun mencoba menjelaskan dengan nada yang sangat lembut, berharap mampu menepis rasa kesal di dada lawan bicaranya."Diam! Ini juga gara-gara kamu. Dasar, wanita ulat! Jika saja kamu tidak hadir di antara Mas Raffa dan Mbakku, tentu saja Mas Raffa masih bisa memaafkan Mbakku." Satya layaknya seekor tikus pencuri yang sedang mencari kambing hitam."Hey! Beraninya kamu membentak dan menyalahkan istriku? Kurang ajar!" geram Raffa, tidak mampu mengontrol emosinya setelah melihat sang istri diperlakukan demikian.Bugh!Raffa memu_kul wajah Satya yang memang tidak siap untuk mengelak, sebab kedua tangannya dipegangi oleh petusan keamanan.Seketika darah segar mengucur di sudut bibir Satya. Raffa pun pada akhirnya mendapatkan penjagaan ketat dari petugas lainnya."Sudah, Mas, tenang. Aku tidak apa-apa. Lagi pula, ucapanya tidak bena
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-28
Baca selengkapnya

Bukti Rekaman CCTV

PoV AuthorSepasang netra milik Satya membeliak tatkala gambar sang kakak tengah bergerak di layar televisi berukuran sedang, di dalam ruangan khusus monitor CCTV rumah sakit tersebut.Berkali-kali petugas memundurkan waktunya agar Satya benar-benar yakin dengan apa yang dilihatnya. 'Gak mungkin!' elaknya di dalam hati."Sudah cukup, Mas?" tanya petugas tersebut."Sekali lagi, Pak!" pinta Satya tanpa mengalihkan pandangannya."Baik."Petugas pun kembali memundurkan waktu pada monitornya, kembali memutar video ketika Yulia didatangi oleh Raffa. Sekali lagi Satya meringis ngilu, malu akan semua ucapnya terhadap Raffa.'Kupikir Mbak Yulia sudah sadar dan benar-benar ingin bertaubat. Nyatanya dia masih saja merayu Mas Raffa untuk kembali. Wajar saja Mas Raffa tidak terima atas tuduhanku, karena jelas-jelas Mbak Yulia yang sudah keterlaluan.''Nyawa sudah di ujung ubun-ubun, masih saja berpikir ingin kembali dengan laki-laki yang pernah disakitinya,' batin Satya lagi."Cek CCTV rekaman ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-29
Baca selengkapnya

Yulia Tersangkanya

Yulia baru saja menjinakkan bayinya yang menggeliat sebab tak bisa bernapas, lalu memindahkan bantal kecil tersebut ke wajah bayi lainnya."Bayi-bayi malang ini harus kubantu untuk mendapatkan ketenangan," ucap Yulai yang sudah siap menekan bantal di wajah bayi lain.Beruntung perawat datang tepat pada waktunya, sehingga tidak ada bayi lain yang menjadi korban.Seketika itu pula lah keluarga Yulia dibiarkan masuk untuk melihat kondisi bayi Sakti yang sudah terkulai tanpa bernapas lagi. Sementara dua orang perawat membawa Yulia keluar dan akan dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.**"Ya Allah ... ini memang salah kami. Kenapa aku harus tidur. Dan kenapa harus kusalahkan Mas Raffa yang sudah banyak membantu kami," lirih Satya dalam tangisnya.Pemuda itu sejak awal pun sudah mengakui kesalahannya yang lalai dalam menjaga sang kakak. Dia pikir, kakaknya sangat lemah dan tidak mungkin akan melalukan hal yang berbahaya.Namun ketika melihat Sakti sudah tak ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-30
Baca selengkapnya

Tentang Kecelakaan Itu

PoV Othor"Ya Allah! Kenapa mobil yang di dekat dua minibus itu seperti mobilnya Raffa," gumam Bu Ajeng. Ia sangat syok melihat sedan warna putih yang terekam kamera pada berita yang baru saja ia lihat."Mana, sih, plat nomornya? Kenapa tidak disorot," keluhnya, menatap dengan serius layar televisi datarnya itu.Dari berita tersebut jelas terlihat dua buah minibus yang rusak akibat benturan yang keras satu sama lain. Ia kemudian berdo'a, semoga sedan putih itu bukan milik anaknya dan semoga sang anak beserta menantunya baik-baik saja.**Di tempat lain ..."Astaghfirullah!" Raffa menginjak pedal remnya secara mendadak karena seekor kucing melintas di depan mobilnya."Ya Allah, Mas! Hati-hati," ingat Embun ketika mobilnya mendadak berhenti, hingga dahi Embun nyaris terbentur ke atas dashboard."Maaf, Sayang. Kamu gak apa-apa?" tanya Raffa yang juga masih merasa terkejut. Ia mengusap dahi yang istri sebab sepenglihatannya, istrinya terbentur ke depan."Aku gak apa-apa. Menepi, Mas, taku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-30
Baca selengkapnya

Semanis Madu

"Ibu, kenapa?" tanya Embun, mengusap punggung sang ibu mertua"Kamu baik-baik saja, 'kan, Nak?" tanya Bu Ajeng pada menantunya, mengurai pelukan pada sang anak dan beralih pada Embun."Kami baik-baik saja, Bu. Ibu kenapa?" ulang Embun, mengurai pelukan dan menatap wajah sang ibu mertua."Tadi ada berita kecelakaan di jalan perbatasan kota ini dan kota K. Ibu ... ibu takut itu kalian, karena di samping mobil yang ringsek itu ada mobil seperti ini," jelas Bu Ajeng, menunjuk mobil Raffa yang dulu pernah ia hadiahkan untuk Yulia."Ya Allah, Ibu ... mobil seperti ini, tuh, banyak. Sudah, jangan nangis lagi. Kami sehat, baik-baik saja dan yang penting sekarang sudah pulang." Raffa mengelus kedua bahu sang ibu, tersenyum begitu hangat pada wanita yang telah melahirkannya."Iya. Ibu cuma terlalu kaget tadi. Jadinya panik, sampe gak kepikiran jika mobil seperti ini bukan hanya milik kalian." Bu Ajeng membalas senyuman kedua anak dan menantunya.Ketiganya masuk ke dalam rumah. Raffa dan Embun m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-31
Baca selengkapnya

Petuah

PoV Author"Embun ...! Sayang, sini dulu," panggil Raffa pada sang istri yang tengah menyiapkan makan malam."Ada apa, Mas?" Perempuan itu tergopoh-gopoh mendatangi sang suaminya, yang tengah fokus menatap layar ponsel."Coba kamu lihat ini. Sepertinya mataku bermasalah, atau memang ... atau memang nama itu hanya mirip saja?" Raffa menunjuk sebuah tulisan di layar ponselnya, di mana ada satu nama yang tertera di sana sebagai korban meninggal dalam kecelakaan petang tadi."Yulia Kamania(36)? Bukankah ini nama Yulia?" tanya Embun seraya menautkan alis."Iya. Nama dan usianya sama dengan Yulia. Atau jangan-jangan?" Raffa menggantung ucapanya, bernapas sedikit lebih cepat dari biasanya. Ia merasa tak yakin jika Yulia sampai kecelakaan, apalagi di daerah yang cukup jauh dari rumah sakit dan kantor polisi area sana."Mungkin hanya namanya saja yang kebetulan sama," tukas Embun, menatap wajah suaminya dengan benak berlari mencari jawaban."Ya, bisa jadi seperti itu. Tapi mengapa usianya pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-31
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status