All Chapters of GARA-GARA AEROBIK, ISTRIKU BERBADAN DUA: Chapter 71 - Chapter 80

136 Chapters

Mimpi Buruk atau Manis

Tanpa terasa, aku sudah sampai di sebuah komplek perumahan yang baru satu tahun ini Embun huni. Aku tidak tahu alamat pastinya, hanya nama perumahannya saja.Kulirik gadis manis itu yang kini tengah benar-benar terlelap. Kasihan juga jika harus kubangunkan. Hari ini pasti menjadi hari yang paling melelahkan baginya.Kuingat kembali ketika vas bunga yang Pak Sujira lempar, melayang nyaris mengenai kepalanya. Itu adalah pertama kalinya kami sedekat itu. Aku refleks menjaganya dengan cara menunduk di atas kepalanya yang juga kubungkukkan.Malam ini, kami bisa sedekat ini karena aku memaksanya ikut ke kampung halaman Yulia.Ah, iya, jam berapa ini? batinku, melirik lagi benda bundar yang melingkar di tangan kiriku. Sudah jam 02.30 dan tak terasa, sudah setengah jam kami di dalam mobil yang berhenti di depan gang komplek perumahah Embun.Ingin kubangunkan dirinya, tetapi tidak tega. Kasihan juga melihatnya terlelap sambil duduk dan tanpa selimut.Akhirnya, kuregangkan punggung jok yang Emb
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

Siapa Wanita yang Akan Raffa Lamar?

PoV AuthorTaburan kelopak bunga warna-warni berterbangan menjatuhi seorang gadis bergaun warna putih tulang, yang di samping kiri dan kanannya berjalan dua orang keluarga mendampingi.Kaki jenjang berheels 7 senti yang tertutup gaun lebar itu melangkah dengan anggun di atas karpet merah, menuju seorang pria yang sudah menunggu di atas panggung mini dengan hiasan bunga mawar putih.Pria berjas putih tulang itu tersenyum kagum ke arah gadis yang kini berada di hadapannya. Senyuman manis dari sang gadis pun terpatri indah, di bawah balutan hijab warna senada dengan gaunnya.Hampir satu bulan pria itu menimbang pikir segala macam rasa, asa dan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Hampir satu bulan hatinya terombang-ambing oleh kebimbangan. Dan pada akhirnya, malam yang indah bertabur bintang ini pun sedetik lagi akan segera terlaksana dengan sakralnya.*flashback*Sepanjang hari hanya Embun yang ada di pikiran Raffa. Sedetik memikirkan Yulia, berjam-jam memikirkan Embun. Hingga pria
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Lamarkan Seorang Gadis untukku

"Terima kasih, Bu. Kalau begitu, besok lamarkan gadis pujaanku, ya, Bu." Raffa menatap penuh harap pada ibunya."Besok?" ulang sang ibu yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Raffa."Memang siapa wanita itu, Nak? Mengapa kamu menyebutnya gadis?" selidik sang ibu."Memangnya Ibu pikir, wanita itu seorang janda?" balas Raffa dengan balik bertanya."Ya ... sempat berpikir ke arah sana, karena anak ibu ini sudah bukan duda muda," bisik Bu Ajeng yang langsung mengundang tawa sang anak."Duda matang, ya, Bu!" Raffa tak henti-hentinya tergelak."Tapi, serius wanita itu masih gadis?""Iya, Ibu ... dia cantik, berhijab dan suka bercocok tanam seperti Ibu."Wajah Bu Ajeng semakin memancarkan kebahagiaan, tatkala bayangannya teralih pada seorang gadis yang amat diidamkan menjadi menantunya."Apa wanita yang kamu maksud adalah Khayra?" tanya Bu Ajeng, tak sabar menunggu jawaban sang anak.Raffa justeru mengerutkan kening. "Khayra?" ulangnya penuh tanya."Iya. Dia masih gadis, bukan? Berhi
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Khayra Gadis Baik, Nak

"Khayra gadis baik, Nak.""Tapi Raffa tidak mencintainya, Bu. Raffa sudah menganggapnya seperti adik sendiri," jawab Raffa.Kalimat yang terlontar dari bibir Raffa terus berteriak di telinga gadis bernama Khayra itu. Ia yang semula diminta oleh ayahnya untuk membeli martabak di perempatan, tak sengaja melihat mobil Raffa terparkir di halaman rumah Bu Ajeng. Khayra ingin menyapa, sekalian melihatasi depan rumah Bu Ajeng, sebab pintu rumah itu pun terbuka lebar.Bibirnya sudah terbuka hendak mengucap salam, namun seketika terdiam atas ucapan Raffa yang ia dengar dengan sangat jelas.Hingga subuh, dirinya tak dapat memejamkan mata sebab merasakan pedih yang memejara rasa cintanya dalam kekecewaan. Gadis itu memaksa bangun dari tempat tidurnya, sebab ia harus membantu anak-anak asuh ayahnya untuk menyiapkan sajadah di masjid.Setiap lepas isya, sajadah panjang di masjid itu selalu digulung oleh anak-anak panti yang sudah beranjak remaja. Dan mereka akan membukanya lagi menjelang subuh. Ha
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Sakral

Pria itu pun melangkah pulang membawa rasa penasaran bercampur rasa bersalah. Ia semakin yakin bahwa Khayra mendengar ucapannya.Seketika obrolan semalam dengan sang ibu kembali berputar."Apa alasanmu tidak bisa mencintai Khayra?" tanya Bu Ajeng."Karena memang tidak ada alasan untuk mencintainya, Bu. Raffa sudah menganggapnya sebagai adik. Lagi pula, dia masih muda. Harapan dan masa depannya masih sangat panjang. Khayra bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dari Raffa, Bu.""Tapi bagaimana jika di mencintaimu?" tanya sang ibu lagi."Raffa yakin, cintanya hanya sebatas seorang adik pada kakaknya. Gak akan lebih. Raffa mohon, ibu mengerti perasaan Raffa.""Khayra masih muda, banyak kemungkinan untuk memberikan banyak cucu.""Anak itu titipan, Bu. Muda atau pun tua, jika Allah sudah berkehendak maka akan diberi.""Mana bisa wanita setua Embun untuk hamil? Paling bisa pun hanya satu kali, Raf.""Ya Allah, Ibu. Dosa jika kita mendahului takdir. Gak baik bicara seperti itu. Sama
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Tamu Tak Diundang

"Tunggu! Kalian tidak bisa menikah," tahan seorang wanita seraya mendorong bayi laki-laki berusia dua bulan lebih, menggunakan kereta bayi. Wanita itu berdandan layaknya wanita sosialita.Semua tamu yang terdiri dari keluarga besar mempelai pengantin serta kerabat dan rekan kerja itu pun menoleh ke sumber suara. Banyak di antara mereka yang jelas mengenal wanita tersebut. Beberapa di antaranya menatap iba pada wanita yang wajahnya saat ini terlihat lebih kusam. Namun tak jarang yang menatapnya tajam penuh jengah, seperti melihat seonggok sampah yang diangkat dari tempatnya.Raffa berdiri dari duduknya, menatap kesal pada beberapa orang yang diutusnya untuk menjaga keamanan acara sakral itu. Tak perlu berbicara, tatapannya sudah cukup mewakilkan bahwa ia kecewa pada keamanan acara tersebut."Maaf, Pak." Agus bergerak maju membawa beberapa orang rekannya untuk menahan langkah wanita itu yang tak lain adalah Yulia."Sampai acara ini selesai, jangan biarkan wanita ini masuk ke acaraku." D
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Malam Pertama

"Embun," tegur Raffa, menyentuh lengan Embun yang masih sedikit berguncang karena keharuan."Eh, iya, Mas?""Berdo'a, Sayang." Raffa mengangkat kedua tangannya, menengadah pada Illahi, mengharapkan rahmat dan segala keridhoan dari Rabb-nya.Embun mengikutinya, turut mengaminkan setiap bait do'a yang penghulu rafalkan."Alhamdulillah ... selamat ya, Nak Raffa dan Nak Embun. Saya do'akan, semoga pernikahannya langgeng hingga tua nanti. Dan semoga, dari pernikahan ini akan melahirkan generasi yang saleh dan saleha, serta berpengaruh baik bagi bangsa kita," taka penghulu yang saat ini menyodorkan berkas pada keduanya untuk ditandatangani."Aamiin ya Allah ... terima kasih, Pak Penghulu." Raffa membalasnya dengan sangat sopan.Tiba saatnya Embun harus menyalami tangan suaminya, serta mencium punggung tangan itu secara takzim. Air matanya kembali mengalir ketika hidungnya menyentuh punggung tangan Raffa. Agak lama ia melakukan itu, menghayati sepenuh hati perubahan statusnya yang kini telah
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Kehangatan Keluarga

Pagi itu sebelum kumandang adzan subuh diperdengarkan, sepasang pengantin baru saling memadu cinta yang sejak lama terpisah. Saling mengaitkan rasa yang sempat terjeda.Kini tak ada lagi jarak di antara keduanya untuk menyatukan rindu yang terpendam bertahun lamanya. Belaian hangat tangan Embun, menyambut mesra sang suami hingga keduanya dibanjiri peluh seolah telah mencapai puncak tertinggi pendakian."Maaf," ucap Raffa, tersenyum canggung menatap wajah lelah Embun."Untuk apa?" Wanita yang telah dinikahinya semalam, justeru balik bertanya."Yang barusan," kata Raffa, sedikit gugup."He he ... sudah menjadi kewajibanku, bukan?" balas Embun setelah terkekeh manja."Iya. Bersih-bersihlah, sebentar lagi subuh." Raffa mendahulukan wanitanya untuk membersihkan diri. Kali ini dirinya tidak ke masjid, sebab keduanya semalaman menginap di hotel yang berada di samping restoran tempat mereka mengadakan acara pernikahan.Melihat Embun berjalan pelan menuju kamar mandi, Raffa segera memegangi ta
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Kekacauan di Kantor Raffa

"Baiklah. Ibu titip Raffa, ya, Nak. Perhatikan asupan makanannya, jangan sampai dia memakan kandungan yang dilarang dokter," pesan Bu Ajeng pada menantu barunya.Tentang penyakit yang diderita tanpa rasa oleh Raffa, sudah bukan rahasia lagi. Embun dan keluarganya pun sudah tahu. Raffa yang menyampaikannya ketika melamar Embun secara resmi, sebagai bahan pertimbangan untuk keluarga besar Embun. Dan ternyata, ayah dan keluarga Embun yang lainnya tidak berkeberatan dengan hal itu."Siap, Bu. Mulai sekarang, Embun yang akan mengatur pola dan porsi makan Mas Raffa, untuk kesehatannya. Ibu tenang saja," balas Embun, menimpa tangan sang mertua yang tengah mengelus lengannya."Ayah juga hati-hati, ya. Kabari kami jika sudah sampai." Kini Raffa berpesan pada ayah mertuanya. Ia sebetulnya teramat ingin merasakan memiliki ibu mertua, namun nasib berkata lain sehingga ia dipertemukan dengan jodohnya yang sudah tidak ber-ibu."Iya, Nak Raffa. Kalian yang akur. Saling asih, saling asuh. Jangan suka
last updateLast Updated : 2023-01-13
Read more

Kejutan

"Selamat atas mobil baru yang kami berikan, sebagai hadiah atas pengabdianmu selama tiga belas tahun di perusahaan ini sekaligus kado pernikahan kalian berupa tiket liburan ke kota paris selama satu minggu."Raffa membelalakan mata ketika membaca isi dalam map tersebut. Embun pun turut melongok pada kertas putih berbalut map warna merah jambu itu, sebab tidak yakin dengan isinya."Ini?" Wajah Embun yang berada tak jauh dari wajah suaminya sontak menatap penuh tanya. Apa tidak salah? Kira-kira seperti itu tanya yang ada di hatinya.Raffa menoleh, mencari keberadaan bosnya yang tadi melewati seperti hendak keluar. Rupanya Mr. Arata sudah berdiri di belakangnya bersama karyawan dan jajaran direksi lainnya, tengah bersiap menyemprotkan crazy string spray ke arah pengantin baru itu."Yeeee! Selamat!" teriak semuanya bersorak gembira menikmati pesta kecil yang sengaja disiapkan oleh Mr. Arata."Ya Allah, Mas. Apa aku tidak sedang bermimpi?" tanya Embun dalam dekapan sang suami."Mas sendiri
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status