"Terima kasih, Bu. Kalau begitu, besok lamarkan gadis pujaanku, ya, Bu." Raffa menatap penuh harap pada ibunya."Besok?" ulang sang ibu yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Raffa."Memang siapa wanita itu, Nak? Mengapa kamu menyebutnya gadis?" selidik sang ibu."Memangnya Ibu pikir, wanita itu seorang janda?" balas Raffa dengan balik bertanya."Ya ... sempat berpikir ke arah sana, karena anak ibu ini sudah bukan duda muda," bisik Bu Ajeng yang langsung mengundang tawa sang anak."Duda matang, ya, Bu!" Raffa tak henti-hentinya tergelak."Tapi, serius wanita itu masih gadis?""Iya, Ibu ... dia cantik, berhijab dan suka bercocok tanam seperti Ibu."Wajah Bu Ajeng semakin memancarkan kebahagiaan, tatkala bayangannya teralih pada seorang gadis yang amat diidamkan menjadi menantunya."Apa wanita yang kamu maksud adalah Khayra?" tanya Bu Ajeng, tak sabar menunggu jawaban sang anak.Raffa justeru mengerutkan kening. "Khayra?" ulangnya penuh tanya."Iya. Dia masih gadis, bukan? Berhi
Last Updated : 2023-01-09 Read more