"Kak, kau aneh sekali," cicit Edwin dengan muka cemberut, "Sudah dari kemarin-kemarinnya kau berubah. Seperti orang yang beda. Aku yakin ini bukan hanya sekedar perasaanku saja."Shena nampak panik, sekaligus memaki dalam hati karena refleksnya tadi, "Tidak ada yang aneh, Edwin. Hanya perasaanmu saja. Kakak kan sudah bilang kalau sedang tidak enak badan, takutnya menulari dirimu." Bersamaan dengan atmosfer di sekitar keduanya yang berubah, Maria datang membawa camilan serta minuman. "Ada apa dengan kalian?" tanyanya bingung, "kenapa malah diam-diaman?"Edwin yang memang orangnya blak-blakan langsung melontarkan pertanyaan, "Maria, apa selama kakakku tinggal bersamamu dia tidak menunjukkan gelagat aneh?""Aneh bagaimana?" Maria mendudukkan dirinya di tengah-tengah kakak beradik itu. "Aku tidak yakin pasti, tapi rasa-rasanya kak Shena seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku, dari kami.""Kau pasti salah sangka." Tanggapan Maria sama persis dengan yang dikatakan Shena, tapi tetap
Baca selengkapnya