Pagi harinya, Mahendra bangun di jam seperti biasanya. Ia selesai mengganti piyama dengan setelan kerja. Ekspresi tak sabar tergambar jelas ingin segera bertemu dengan Shena.Setelah semalaman dia dibuat tak bisa tidur akibat perkataan Shena, ia terus bertanya-tanya akan keseriusan di balik kata-katanya.Tanpa Mahendra tahu bahwa Shena telah pergi dari apartemennya. Ketika Bibi bertemu dengan sang tuan muda, ia menyapa dengan ramah."Selamat pagi, Tuan Muda. Anda bangun seperti biasanya.""Ya, selamat pagi." jawabnya seraya duduk di kursi makan. Pandangannya kemudian melirik ke kiri dan ke kanan, mencari keberadaan Shena yang seharusnya sudah turun dari kamar.Menyadari tatapan sang tuan muda, bibi itu lantas memberitahu, "Nona Shena sudah pergi, beberapa menit yang lalu. Beliau mengatakan pada saya sudah meminta izin pada Anda, apakah tidak?"Mahendra membeku, tidak menyangka kalau dia kecolongan dan Shena telah lebih dulu pergi. Pupus sudah harapannya untuk kembali bertanya dengan be
Read more