Shena berdiri di depan pintu kamarnya. Nampak bimbang antara mau masuk dan tidak. Setelah beberapa saat dilanda dilema, akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam. Ketika dia membuka pintu kamarnya, ruangan itu gelap. Sepertinya, Mahendra sudah tidur. Saat dia mengira begitu, Mahendra yang dikiranya telah tertidur ternyata tengah duduk di tepi ranjang. "Aku pikir kau tidak akan kembali ke kamar kita."Sebab gelap, Shena tidak bisa melihat dengan jelas. Jadi dia harus melangkah sangat pelan sekali demi mencegah dirinya terjatuh maupun tersandung kakinya sendiri. "Kenapa lampunya kau matikan? Sangat gelap, aku tidak bisa melihat dengan jelas." ucap Shena memprotes. Selepas dia selesai bicara begitu, terdengar pergerakan dari depannya dan tak lama kemudian, lampu di kamar itu menyala. "Kenapa kau belum tidur?" "Aku menunggumu," jawab Mahendra singkat. "Apa sekarang kau sudah baikan?" tanya Shena memastikan. Mahendra mengangguk, "Ya, lebih baik daripada yang tadi.""Jadi, kalau sekaran
Baca selengkapnya