Share

Membalas Dendam

"Jangan bertanya... aku sedang marah sekarang." Shena menghentakkan kakinya, membanting pintu kulkas saat dia mengambil sekarton susu.

Edwin yang mau menyapa dan ingin bertanya ada apa dengan bibirnya dan pakaian berkerah panjang itu, seketika langsung bungkam. Gelagapan sendiri dia dibuatnya berkat bentakan sang kakak.

"Belum juga bertanya, tapi sudah dimarahi," Rutuk Edwin kesal. Ia pun membuka kulkas, mengambil air dingin lalu dibawanya ke pantry. Dia duduk di sebelah sang kakak, menyantap sarapannya sebelum berangkat ke kampus pagi sekali.

Dua bersaudara itu tidak saling bicara. Hanya fokus memakan sarapan paginya yang terdiri dari roti dan susu saja.

Pembantu rumah tangga yang baru saja dari halaman belakang melihat Shena dan Edwin, lantas bertanya sopan. "Non Shena, Den Edwin, kalian butuh apa lagi? Biar saya yang melayani kalian berdua."

"Tidak perlu, Bi. Sebentar lagi kami sudah selesai." Tolak Shena dengan halus. "Bibi bisa lanjutkan saja pekerjaannya." imbuhnya kemudian.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status