Wanita yang dulu pernah menghina dan merendahkanku, kini menatapku dengan tajam. Aku membalasnya dengan senyuman merendahkan. "Berani juga kamu datang kesini," ucapnya sinis. "Tentu. Selamat untukmu. Aku harap pernikahanmu berjalan dengan lancar," ucapku dengan senyuman, kemudian menoleh pada calon suaminya. Dia... Lumayan juga. "Hai, aku adalah ibu dari keponakan Hana. Senang mengenalmu. Aku harap, kamu tidak memperdulikan ucapan orang-orang mengenai calon istrimu." Dari caranya yang cukup lama menatapku, apa aku telah berhasil mengusik pikirannya? "Iya Mbak. Salam kenal. Namaku Aryo. Untuk apa peduli dengan omongan orang, Mbak. Saya Memaklumi semuanya." Aku terkekeh mendengarnya. "Apa maksud kamu? Aku kayak gini juga karena ulah kamu sendiri, Aryo!" Nah, sekarang ada lagi pertunjukan baru. Aryo sendiri mendelik ke arah calon istrinya. Belum sempat dia membalas ucapan Hana, aku langsung mengalihkan perhatiannya. "Aku denger kamu manajer di perusahaan F&B?" "Betul Mbak." "
Last Updated : 2022-12-29 Read more