Aku duduk kembali dan bergabung bersama mereka, karena ayah yang meminta."Fahmi, kamu tinggal di rumah Ayah saja. Biarkan Hanum dan anak-anak tinggal disini," kata Ayah."Nggak bisa, Yah. Ini kan rumahnya Fahmi. Kok Fahmi yang harus keluar," teriak Ibu."Sudah, Bu. Nggak usah diungkit-ungkit lagi," bentak Ayah.Ibu langsung terdiam mendengar Ayah membentaknya. Kasihan juga melihat Ibu dibentak Ayah seperti itu. Tapi memang Ibu yang nyebelin."Nggak usah, Yah. Biar saya dan anak-anak yang keluar dari rumah ini. Saya nggak mau nanti diungkit-ungkit terus," kataku."Anak-anak tinggal sama Fahmi saja," celetuk Ibu."Nggak bakal mau, Bu. Anak-anak pasti ikut saya.""Oh, kamu sudah menghasut mereka ya? Nanti biar Ibu yang berbicara dengan mereka," lanjut Ibu."Silahkan saja. Maaf saya mau ke kamar, mau mulai berkemas-kemas," pamitku, kemudian aku melangkah menuju ke kamar. Sampai di kamar, aku mulai berkemas-kemas untuk membawa barang-barangku. Lebih baik aku pergi, biarlah aku tidak ting
Last Updated : 2023-03-28 Read more