Share

Beri Kesempatan

Semua sudah berkumpul disini, untuk makan malam bersama. Ibu bertindak seolah-olah beliau adalah tuan rumahnya. Aku, Arya dan Adiva yang sibuk wara-wiri menyiapkan semuanya.

"Ayo kita makan, ini semua Ibu yang masak," ajak Ibu pada semua yang hadir.

"Ibu memang hebat, masak semua ini," sahut Fariz.

"Jangan remehkan Ibu yang sudah tua ini. Walaupun nggak ada yang membantu, tapi masih mampu melakukannya," sinis Ibu berkata sambil menatapku.

Aku hanya terdiam. Sudah aku duga, pasti Ibu akan berkata seperti itu.

Satu persatu mereka mengambil makanan dan suasana makan tampak ramai. Sambil makan sambil berceloteh, aku hanya menjadi pendengar saja.

Selesai makan malam, kami masih berkumpul untuk ngobrol-ngobrol. Anak-anak main ponsel di teras depan rumah.

Mulailah Ibu mengeluarkan segala yang ada di pikirannya.

"Hanum, Ibu nggak mau tahu ya? Jangan lagi mengungkit-ungkit kecurigaanmu. Kalau masih mau bersama Fahmi, diam, nggak usah banyak komentar. Kurangi rasa cemburu itu. Kalau suami sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status