Share

Maafkan Ibu

Anak-anak sudah duduk lesehan di karpet. Makanan sudah aku siapkan.

"Ayo, Bu, kita makan," ajak Arya.

"Kalian saja yang makan. Tadi Ibu sudah makan disana. Ditraktir Tante Opik."

"Ini belinya di restoran Sempurna ya, Bu?" tanya Adiva.

"Iya, tadi Tante Opik mengajak makan disana."

"Sudah lama kita nggak makan disana ya?" kata Adiva lagi.

Arya dan Adiva makan dengan lahapnya. Aku hanya menyaksikan mereka makan.

"Maafkan Ibu ya, Nak?" kataku pada mereka.

"Maaf kenapa?" tanya Arya.

"Ibu tidak pernah mengajak kalian makan di restoran lagi." Aku berkata dengan pelan.

"Maafkan Adiva, Bu. Bukan maksud Adiva menyinggung Ibu," kata Adiva dengan menunduk.

"Nggak apa-apa, kok. Doakan saja rezeki Ibu mengalir terus. Jadi kita bisa makan di restoran."

"Amin," jawab mereka berbarengan.

Selesai makan, mereka yang membereskan semuanya. Kemudian mereka masuk ke kamar masing-masing.

Aku segera menuju ke kamar Arya. Kuketuk pintu kamarnya.

"Boleh Ibu masuk?" tanyaku.

"Masuk saja, Bu," jawab Arya.

Aku me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
menggenggam bahagia.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status