Dahi Ibu mengernyit, menandakan ia tengah dilanda kebingungan. "Maksud Besan, apa?" "Tidak. Saran saya, jaga anak anda. Apalagi dia adalah perempuan. Jangan sampai tersesat di tengah jalan. Dulu, waktu Raina masih muda, saya menjaganya dengan ketat. Supaya dia tetap aman dan tak mempermalukan keluarga. Silakan, bawa anak anda pulang!" Bapak berbicara. "Mbak, aku gak mau," bisik Megan. "Kenapa?" "Aku takut, Ibu akan menghajarku, Mbak.""Bukankah itu konsekuensimu?" "Mbak," pintanya memelas. "Nanti, Rain antarkan Megan pulang. Sekarang, Ibu pulang saja. Takut menantu kesayangan Ibu itu kenapa-napa. Apalagi, dia sedang hamil, bukan?" ucapku. Padahal, aku ingat betul apa yang terakhir Mas Arga ucapkan padaku waktu itu. "Mas belum pernah menyentuh Shelina, Dek. Percayalah, semakin ke sini, perasaanku padamu semakin tumbuh. Entah kenapa, posisi Shelina geser begitu saja." Aku tersenyum saat teringat ucapannya. Entah mana yang benar? Jika apa yang Ibu katakan itu benar, maka Mas Ar
Last Updated : 2022-10-23 Read more