Share

Bab 21

Aku dan Mama berpandangan, sementara Megan segera keluar dari dalam kamar.

"Mas Arga sudah tidur, Gan?"

"Sudah, Mbak. Sepertinya, itu suara Ibu, ya?"

Aku mengangguk. Kenapa Ibu berteriak begitu?

Segera kubuka pintu yang memang sengaja kukunci.

"Rain! Di mana Arga? Mana anakku?"

"Bu, tenang. Kita bicarakan di dalam."

Ibu masuk dengan wajah merah padam. Ada apa sebenarnya?

"Mana Arga?"

"Bu, Mas Arga baru pulang dari rumah sakit. Jika Ibu datang hanya membawa masalah, sebaiknya Ibu simpan dulu," ucapku.

"Heh, perempuan mandul! Arga itu anakku. Kenapa dia tak mengirimkan uang begitu kupinta? Biasanya dia akan langsung mengirimkannya. Kamu pastii menghasutnya, kan?"

Deg!

Perempuan mandul?

"Astaghfirullah, Bu! Anak saya tidak mandul, ya!" Papa datang dari kamarnya. Lalu berdiri, berhadapan dengan Ibu mertuaku.

"Alah, kalau tidak mandul, kenapa tak hamil juga? Sedangkan Shelina saja sudah hamil, kok!"

Apa?

"Shelina hamil?" tanyaku.

"Ya, dia sudah hamil empat minggu. Sedangkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status