Share

Bab 20

Sampai di rumah sakit, segera kucari suster dan menanyakan ruang Mas Arga dirawat.

"Keluarganya?"

Aku mengangguk. Lalu beranjak pergi setelah menemukan nomor kamarnya.

"Pasien mengalami pendarahan hebat. Untungnya, dokter yang berjaga sangat siaga. Pendarahan dapat diberhentikan, sekarang pasien sudah di ruang rawat inap," kata suster tadi.

Sampai di ruangannya, sepi. Tak kutemukan Ibu di sana. Apakah pihak rumah sakit hanya menghubungiku saja?

"Sepertinya, dia belum sadar," ucap Mama sambil meletakan tasnya di sofa.

Aku duduk di sebelahnya, tanpa sadar, hatiku sakit melihatnya seperti ini.

"Aku telpon Ibu dulu, Mbak."

Aku mengangguk mendengar penuturan Megan. Tapi, bukankah ia sedang tak ingin bertemu dengan Ibu? Ah, sudahlah.

Tak berapa lama, seorang dokter datang bersama suster.

"Keluarga pasien Arga?"

Aku mengangguk, lalu berdiri menghampiri dokter muda itu.

"Bisa ikut ke ruangan saya?"

"Kenapa nggak dijelaskan di sini saja, Dok?"

"Ini penting, Bu," kata Dokter itu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status