MAAF YOVAN“Itu Mama,” ucap Rafa sambil menunjuk kea rah pintu kamar dimana Arini berdiri saat ini. Matanya menatap kedua laki-laki beda usia di depannya dengan raut penuh kebingungan. Bantal yang terletak tidak beraturan, selimut yang sudah tergeletak di atas lantai, dan sprei yang bahkan sudah terlepas dari tempatnya.“Seru, Ma. Rafa dan Papa sedang war,” lanjut anak itu tanpa raut bersalah sedikit pun. Begitu pula Yovan. Senyum di wajahnya menunjukkan seolah apa yang mereka lakukan terhadap tempat tidur Arini tak membuatnya khawatir sedikit pun.“Sini, Ma.” Rafa menarik tangan ibunya hingga wanita itu pasrah duduk di kasur yang sama dengan keduanya. “Papa jago sekali main perang bantal.”“Rafa, sudah jam Sembilan. Kita tidur. Besok tidak ada yang bangun kesiangan dan ketinggalan sholat subuh,” ucap Arini tegas. Dia melirik ke arah Yovan. Dia butuh laki-laki itu untuk mempertegas perintahnya pada Rafa.“Betul, kamu pipis dulu, Jagoan! Besok kita war lagi sebelum tidur.” Tawa keduany
Last Updated : 2023-01-05 Read more