All Chapters of Melahirkan Anak untuk Sang Miliarder: Chapter 61 - Chapter 70

138 Chapters

Pergi Lagi

Tanpa arah tujuan, Kaki Tania yang tidak beralas kaki terus melangkah di jalanan beraspal. Wajahnya memerah, dengan bulir bening yang terus keluar dari matanya. Apa yang dibicarakan Xander, Tania mendengar semuanya. Ia ada di sana ketika Xander mengatakan 'ibu' yang meninggalkannya selama ini adalah Angeline. Ia juga melihat reaksi wanita itu yang seakan menunjukkan jika semuanya memang benar.Awalnya Tania masih bingung harus bereaksi bagaimana. Terlalu banyak pertanyaan yang bersarang di kepalanya. Tania ingin bertanya. Banyak hal pada Angeline. Tapi tidak seberani itu. Apa yang didengarnya saat ini sudah terlalu menyakitkan.Dulu Tania selalu berkata dalam hatinya sendiri. Jika ia bertemu dengan orang tuanya, hal pertama yang akan dilakukannya adalah memeluknya. Tania tidak akan membenci mereka yang sudah meninggalkannya. Tapi ucapan tetaplah hanya ucapan. Nyatanya tidak semudah itu untuk dilakukan.Kebencian itu tiba-tiba hadir sesaat setelah mendengar kebenaran itu. Tania berpik
Read more

"Apa Kau Tidak Menyesal?"

Xander memperhatikan Tania yang damai dalam tidurnya. Wanita itu belum sadarkan diri. Wajahnya tampak sangat pucat. Xander menatap tangan Tania yang diinfus. Perlahan ia meraihnya untuk digenggam. "Cepat bangun, Lea. Atau aku akan mengguyurmu dengan air," ucapnya dengan nada mengancam. Yang sebenarnya hanya kata-kata penenang untuk dirinya sendiri. Lelaki itu ingin Tania segera sadar.Ini membingungkan. Perasaan takut dan khawatir itu muncul ketika Tania kenapa-napa. Ketika mendapati wanita itu tidak berada di jangkauan matanya. Xander menyadari jika ini bukan hanya karena bayi yang ada dikandungannya. Xander takut saat Tania pergi. Ketakutan yang lebih besar dari saat Sera yang sudah pergi meninggalkannya. Ia tidak bisa kehilangan Tania. Sudah cukup Sera. Jangan wanita ini juga."Tuan...." Tiba-tiba Tania tersadar. Mengerjap lemah. Lalu menatap langit-langit ruangan yang terasa asing. "Kau sudah sadar?" Xander berdiri dengan napas lega. Menekan tombol di atas ranjang, sebelum mele
Read more

Anak Kita

"Kenapa Mommy tidak bisa membiarkan Lea tenang?!""Xander, Mommy hanya ingin–""Ingin mendapat pengakuan darinya?" sela Xander dengan nada menahan marah. "Mommy tidak pernah memperdulikan itu sebelumnya. Kenapa sangat ingin mendapat pengakuan sebagai ibu Lea?" sarkasnya.Angeline tidak bisa menjawab. Ia diam. Semua ini memang salahnya. Tania sudah jelas-jelas tidak menerimanya, tapi ia masih mencoba berbicara dengannya. "Jangan khawatir. Tania dan bayinya akan baik-baik saja." Alex menepuk pundak Xander untuk membuatnya tenang. Terlihat jelas jika putranya sedang khawatir.Tania pingsan untuk kedua kalinya, dan sekarang sedang diperiksa oleh Jonathan. Sementara mereka menunggu di depan ruang rawat."Kau juga tidak perlu khawatir." Alex yang semula berdiri kini duduk di samping Angeline. Mengusap bahu istrinya. Ia memang kecewa pada Angeline. Tapi seperti yang pernah ia katakan, ia terlalu mencintai Angeline hingga tidak bisa terlalu lama marah padanya.Angeline mengusap wajahnya. Men
Read more

Aku Mencintainya

Dengan wajahnya yang tampak lesu, Tania menatap lama ke arah pintu masuk ruang rawatnya. Seperti sedang menunggu seseorang. Tapi sepertinya itu bukan Xander, karena belum ada lima menit lelaki itu keluar. Entah ke mana.Tania melihatnya kemarin. Tapi sekarang tidak. Angeline. Tania menunggunya. Meski tidak terlihat dengan jelas, tapi dalam hatinya ia ingin bertemu dengan Angeline. Setelah kata-kata yang diucapkan Tania pada Angeline saat wanita itu menemuinya, dia tahu Angeline terus menunggunya. Tetap tidak pergi. Menunggunya di luar ruangan. Tapi sepertinya sekarang tidak ada. Apa dia tidak ingin mencoba kembali menemuinya?Tania memang marah dan kecewa. Tapi juga tidak bisa berbohong jika ada perasaan haru mengetahui siapa ibu kandungnya. Sayangnya ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikannya. Rasa kecewanya lebih tinggi.Tania melebarkan mata saat pertama pintu ruangannya terbuka. Tapi kembali meredup, karena ternyata bukan orang yang diharapkan kehadirannya yang muncul. Jonat
Read more

Mama?

Xander meletakkan Tania ke dalam mobil, lalu ia sendiri masuk. Kemudian mobil dijalankan oleh supir menuju ke kediaman Artadewa.Setelah dirawat selama tiga hari di rumah sakit, Tania akhirnya boleh pulang. Wanita itu sudah sehat sekarang. Tapi tetap harus banyak istirahat dan tidak boleh memikirkan hal yang terlalu berat. Dia bisa kembali stres dan itu akan berdampak pada kesehatannya dan bayinya."Kau tidak ingin meminta penjelasan dariku?"Tania yang menatap ke luar jendela, menoleh pada Xander yang duduk di sampingnya. Ia tahu maksud perkataan Xander. Tentang kalimat 'aku mencintainya' yang diucapkannya. Memang tidak ada pembicaraan apapun setelah itu. Xander tidak mencoba menjelaskan, dan Tania juga tidak mencoba bertanya."Aku merasa kesal pada Jonathan. Dia suka sekali mencampuri urusanku. Karena itu aku berbicara seperti itu padanya."Tania mengangguk-angguk. Padahal ia tidak bertanya. Tania sudah tahu ia akan kecewa jika mendengar penjelasan Xander. Karena itu ia tidak bertan
Read more

Menerima

Tania memeluk Angeline erat. Angeline terpaku. Terkejut, tapi kemudian balas memeluk Tania sama eratnya. Menangis bahagia mendengar panggilan Tania."Kau sudah meninggalkanku selama ini. Jangan meninggalkanku lagi," ucap Tania dengan suara serak. Wanita itu menangis sesenggukan."Maaf, Mommy minta maaf." Angeline mengusap kepala Tania. Memeluknya semakin erat.Tania menjauhkan dirinya dari Angeline setelah cukup lama. Menatap Angeline dengan wajahnya yang dibasahi air mata. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya pelan.Angeline mengangguk cepat. "Mommy tidak apa-apa," jawabnya sembari menghapus air mata Tania. Ia mengusap pipinya lembut.Tania balas menatapnya. Melihat wajah ibu kandungnya itu. Banyak kalimat yang ingin disampaikannya. Tapi keram di perutnya membuatnya urung mengatakannya."Kenapa? Apa perutmu sakit?" Angeline bertanya dengan nada khawatirnya, karena melihat ringisan Tania yang sambil memegangi perutnya. Isakannya yang sudah mereda kembali lagi. Tania menggeleng. Namun isakan
Read more

Kakak Adik Membuat Bayi Bersama?

Tania mengarahkan kepalanya ke kiri dan kanan. Melihat penampilannya di depan cermin. Wanita itu terlihat cantik dengan rambut bagian depannya yang dijepit ke belakang dan diberikan aksesoris rambut model korean rose bow. Lalu dress berwarna peach yang senada dengan jepit rambutnya melekat di tubuhnya. Menatap Angeline yang berdiri di belakangnya dari pantulan cermin, Tania tersenyum. "Kapan kau membeli semua ini?" tanyanya dengan tangan masuk ke dalam kotak besar yang ada di pangkuannya. Berisi berbagai macam aksesoris wanita yang sangat banyak."Ini sudah lama. Mommy selalu ingat padamu setiap melihat barang-barang seperti ini. Jadi Mommy selalu membelinya. Berpikir jika suatu saat nanti kau bisa memakai barang-barang yang Mommy belikan," ucap Angeline. Setiap ada pakaian atau aksesoris yang menurutnya lucu, ia selalu membelinya dengan mengingat putrinya. Meskipun akan berakhir hanya disimpan, Angeline tetap membelinya. Ia selalu teringat pada anaknya dan ingin mendandaninya dengan
Read more

Jalan-Jalan dan Bertemu Idola

Tania berjalan di atas batang pohon besar yang sudah terpotong sambil merentangkan tangannya. Xander berdecak. Langsung menarik wanita itu turun. "Banyak tingkah."Tania mengerucutkan bibir sebelum mengikuti langkah Xander yang berjalan di aspal.Makan malam mereka sudah selesai. Alex dan Angeline pulang terlebih dahulu. Sementara Tania masih ingin jalan-jalan katanya, karena belum terlalu malam. Xander tidak berniat ikut jalan-jalan juga, karena ia ingin langsung pulang dan mengerjakan pekerjaan kantornya yang menumpuk, sebenarnya. Tapi ketika Jonathan menawarkan diri untuk menemani Tania jalan-jalan, lelaki itu langsung bereaksi. Mengajukan dirinya sendiri untuk menemani Tania.Xander menghela napas. Merasa heran dengan dirinya sendiri. Ia tidak pernah suka membuang waktunya untuk hal-hal tidak penting. Hanya berjalan-jalan di malam hari yang dingin, melihat pepohonan di kiri-kanan dan kendaraan yang berlalu-lalang menurutnya tidak berguna sama sekali. Berkas-berkas di ruang kerjany
Read more

Merajuk Karena Foto

"Lea, jangan membuatku semakin kesal. Cepat bangun," kata Xander dengan nada memerintah.Tania merajuk. Seperti anak kecil. Setelah Xander merusak ponselnya, wanita ini langsung menangis. Duduk di trotoar dan menyembunyikan wajahnya di lekukan lutut. Xander sudah mengatakan akan membelikan ponsel yang baru. Tapi ternyata bukan karena ponselnya yang rusak. Tapi foto-fotonya dengan aktor yang entah siapa namanya tadi–Xander terlalu malas untuk mengingat namanya–otomatis hilang karena ponselnya yang rusak.Xander sudah cukup kesal karena melihat Tania meminta fotonya seperti gadis centil. Dan menjadi semakin kesal ketika dia menangis hanya karena sebuah foto."Aku akan meninggalkanmu di sini jika kau tidak mau bangun," ancam Xander.Tania mengangkat kepalanya. Mendongak menatap Xander dengan wajahnya yang basah. Di suasana gelap yang hanya diterangi lampu jalan itu hidung Tania tampak memerah. Benar-benar menangis.Tania menatap Xander sebentar, sebelum kembali menenggelamkan kepalanya.
Read more

'Hantu' di Kegelapan

Xander membawa Tania dalam gendongannya. Masuk ke dalam mansion. "Xander–" Angeline yang berada di ruang tengah menghentikan suaranya ketika Xander mengisyaratkannya untuk tidak berisik, karena takut akan membangunkan Tania.Xander menidurkan Tania di ranjangnya, melepaskan sepatu yang dikenakannya, menyelimuti, lalu keluar dari kamar wanita itu. Dia kembali ke ruang tengah untuk menemui mommynya."Kalian pergi ke mana saja sampai tidak pulang-pulang?" tanya Angeline begitu Xander duduk di sofa di seberangnya."Anak Mommy tidak mau diajak pulang," jawab Xander dengan nada dibuat malas. Mata Angeline menyipit. "Kata Tania di telepon tadi Sera mengalami kecelakaan. Kalian membawanya ke rumah sakit?"Xander mengangguk."Kau bertemu dia di mana? Kenapa bisa sampai kecelakaan?"Xander mengedikkan bahu. Malas menjelaskan. Xander yakin alasan Sera tentang bagaimana dia bisa sampai kecelakaan hanya bulan wanita itu semata."Lalu bgaimana keadaannya?""Tidak apa-apa. Hanya mendapat luka keci
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status